Assalamualaikum...

_{Edited by Canva}

Hari ini melanjutkan kegiatan yang tertunda sebelumnya

SELESAI mengantar anak-anak ke sekolah, saya singgah sejenak di warung kopi biasa. Setelah membaca koran terbitan lokal, baru kemudian saya melanjutkan aktivitas. Sasaran kali ini Kantor Pajak Pratama Aceh Besar. Meski bernama Aceh Besar, tapi lokasinya di Banda Aceh. Maps

KPP Aceh Besar berada persis di samping Gedung Landmark BSI Aceh. Saya datang lagi ke kantor ini untuk mengurus masalah perusahaan. Ada kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi. Serta perlu ada beberapa informasi tambahan yang saya butuhkan.

Sembari menunggu petugas bertanya kepada petugas yang lebih senior, saya menunggu sejenak. Lalu mengambil beberapa gambar dan kemudian, merencanakan agenda kedua. Ke Kantor Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh. Lalu saya membuat janji dengan seorang staf di sana.

Katanya, dia sudah standby di lokasi.

---

Tuntas di KPP Aceh Besar. Saya membawa segepok berkas yang harus dilengkapi. Alhamdulillah, sepertinya tidak ada yang sulit. Dengan riang, saya keluar, lalu melanjutkan perjalanan ke Ulee Lheue; Dispar Kota Banda Aceh berkantor di sana. Maps

Sebelum ke kantornya langsung, saya singgah sejenak di warung kopi Fadlon Kupi Punge. Di situlah bebarapa staf dinas sedang waktu santai. Menyeruput kopi. Lebih tepatnya nyanger alias minum sanger. Saya tiba, lalu bersalaman dengan Bang Boy. Kami pun pindah ke meja lain sejenak.

Setelah bincang-bincang dan deal, saya dan bang Boy langsung menuju kantor Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh. Menuju ke sana, harus lewat di depan Masjid Baiturrahim, Ulee Lheue. Masjid bersejarah yang masih kokoh saat Aceh dihumbalang Tsunami pada 26 Desember 2004.

Ini tugu yang berada di depan masjid tersebut. Sudah tidak bisa dijelaskan konsep dari tugu mini itu. Namun, karena sudah lama saya tidak melintas di sini, maka saya foto saja. Tiba di lokasi, saya langsung masuk ke kantor Pak Boy. Hampir 45 menit di sini, kami diskusi dan menanyakan hal-hal yang perlu di ketahui.

Setelah itu saya segera berangkat ke Kantor KONI Aceh yang berada di Simpang Lima, Kota Banda Aceh. Agendanya untuk teken absen dan setor muka atau berjumpa beberapa kolega. Apalagi sekarang sedang dalam persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024.

Tiba di sana saya langsung berhadapan dengan beberapa pengurus.

Saat saya hendak masuk, ada Bendahara Umum (Bendum) KONI Aceh Kennedi Husein yang sedang memegang jersey tim nasional Indonesia. Kebetulan, euforia timnas sedang meledak. Sebab, setelah menghempas Korea Selatan, pasukan Shin Tae- Yong melaju ke semifinal.

Jika ingin tampil di olimpiadi, maka Indonesia harus menang melawan Uzbekistan. Kalau kalah pun masih ada peluang pada perebutan posisi ketiga.

Kennedi mantan Manajer Timnas U-19 Piala AFF 2011 di Myanmar. Saya juga satu rombongan dengan tim ini kala itu. Indonesia finis di peringkat ketiga babak penyisihan. Kami lebih cepat angkat koper dari Myanmar.

Setelah urusan di KONI tuntas, saya langsung pulang menjemput Ghazi pulang sekolah. Dia dalam kondisi kurang sehat. Karena itu, saya menjemput sedikit lebih cepat agar dia bisa istirahat. Saya pun beristihat sampai sore di rumah.

Malamnya saya dua dua pasukan keluar. Tujuan utama membeli susu. Tapi sebelum itu, saya singgah di anjungan tunai mandiri alias atm. Posisi ATM tak jauh dari sekolah Gulfam. Makanya dia cukup ceria. Akhirnya berlari-lari di luar, sembari menunggu antrian di depan ATM.

Seteleh tuntas penarikan, kami memberi roti bandung dan kemudian baru ke Cut Nun Swalayan membeli susu dan kebutuhan lain yang dianggap perlu. Baru kemudian, kami pulang ke rumah. Beristirahat. Terima kasih sudah membaca postingan saya.

*****

10 % payout to @steem.amal

---

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

*****

Achievement-1

Salam @Munaa

_3/5/2024