Assalamualaikum...

_{Edited by Canva}

SENIN kemarin saya masih berpuasa. Kebetulan hari Sabtu dua hari sebelumnya, terakhir saya puasa Syawal. Ahadnya lebaran. Keesokannya, saya melanjutkan puasa. Kali ini saya tidak makan sahur, saya niat sejak malam hari sebelum tidur.

Pagi-pagi saya sudah bersiap-siap mengantar anak-anak sekolah. Si abang Gazhi duluan saya antar ke sekolahnya. Karena dia masuk lebih cepat. Baru kemudian saya mengantar adiknya Gulfam ke sekolah. Masih taman kanak-kanak.

Setelah Gulfam masuk ke kelas. Saya tidak langsung pulang. Tapi masuk ke masjid lebih dulu. Masjid ini berdiri kokoh persis di samping sekolah tersebut. Namanya Masjid Baitussalihin. TK ini bagian dari "usaha" Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitussalihin.

Saat saya masuk, ada bapak-bapak yang menjadi jamaah subuh rutin. Mereka lagi membaca Al-quran berkelompok. Semua melingkar dipojokan. Lantunan-lantunan ayat suci terdengar merdu sekali.

---

Lalu, saya pun memilih tidak beranjak. Lalu duduk di sana sambil melakukan kegiatan yang bermanfaat. Lalu, setengah jam kemudian, keluar untuk melakukan aktivitas lain. Saya pun segera pulang ke rumah untuk bersiap-siap menuju ke kantor DPRK Banda Aceh.

Setelah itu saya berangkat ke Jalan Abu Lam U di bilangan Baiturrahman, Banda Aceh. Persis di kawasan Taman Bustanussalatin. Setelah menyelesaikan beberapa kegiatan dan membuat postingan, tak terasa sudah pukul sebelas. Itu alarm yang bahwasanya harus segera menjemput Gulfam pulang sekolah.

Pukul satu siang, saya kembali lagi menjemput Ghazie pulang sekolah. Tiba dirumah lagi, cuaca sudah sangat mendung. Sekitar satu jam kemudian, hujan pun mengguyur deras. Saya harus pula naik ke talang. Memperbaiki saluran air yang sedang mampet.

Baru setelah itu aliran air menjadi normal. Kalau tidak sudah pasti akan segera masuk ke loteng dan langsung jatuh di dapur. Setelah aman saya istirahat. baru bangun sudah pukul 16.32 WIB. Itu pun dibangunkan Ghazie, sebab dia akan pergi mengaji. Karena sudah terlambat, akhirnya, dia pun segera berkemas-kemas secepat yang dia bisa.

Saya pun segera mengantar ke Masjid Meunara Baro atau Masjid Al Mukhlisin Mireuek, Krueng Barona Jaya, Aceh Besar. jaraknya sekitar 800 meter lebih dari rumah kami.

Begitu turun, dia segera berlari ke dalam. Karena merasa sudah lambat. Usai tubuh Ghazie menghilang dari pandangan, saya pulang lagi dan kembali kerja seperti biasa. Berkutat dengan laptop dan lainnya. Lalu, pukul enam sore saya menjemput Ghazi pulang mengaji.

Setelah itu, kami membeli air kelapa untuk persiapan berbuka puasa. Sampai di rumah, saya memasak air untuk membuat teh panas yang sudah menjadi menu wajib saat berbuka puasa. Setelah itu, 15 menit kemudian, suara azan berkumandang di meunasah. Saya pun berbuka puasa dengan ala kadarnya.

Terima kasih sudah membaca postingan saya.

*****

10 % payout to @steem.amal

---

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

*****

Achievement-1

Salam @Munaa

_6/5/2024