25% Payout to @steem.amal | The Diary Game | Selasa, 10 Agustus 2021 | Konklusiku Hari Ini

Hari ini aku datang lebih pagi dari biasanya. Bukan karena aku sedang rajin, tapi karena aku lebih senang menghabiskan waktu di kebun sembari menyeruput kopi pagi, ditemani udara sejuk kaki gunung Salak. Bagiku itu kesempatan yang sayang untuk dilewatkan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku selalu memesan kopi liong bulan dan nasi uduk tanpa lauk di warung dekat rumah. Walau kopi sachet, setidaknya aku masih berkesempatan menikmati kopi.

Selain itu, aku datang lebih pagi juga agar lebih lama waktu aku bergiat di kebun untuk merampungkan gubuk yang masih belum selesai. Alasannya karena lazimnya jelang sore hari sang hujan selalu turun menyiram bumi di sini. Bahkan tak jarang pula lepas siang awan hitam berarak, lalu hujan sudah pun walau aku masih ingin bekerja. Hingga terpaksa aku mempersilahkan hujan turun lebih dulu, setelahnya kembali aku bergiat lagi.

Untuk tempat berteduh kala hujan, beberapa hari lalu aku sudah memesan terpal biru ukuran 3x3 meter untuk kujadikan atap darurat jika sang hujan datang tiba-tiba. Kurasa untuk urusan itu setidaknya sudah ada jawaban. Namun masalah lain datang lagi. Sedang asyik aku bekerja, kulihat baut pengganti paku yang kupakai untuk membangun gubuk pun sudah berkurang. Itu artinya aku harus membeli lagi di shopee. Untuk harga lumayan mahal bagi insan sepertiku. Satu baut paling murah 200 rupiah perbiji dan paling mahal 850 rupiah.

Tak terasa waktu sudah jelang dhuhur. Gema azan terdengar jelas dari tempat aku bergiat. Panggilan suci itu berkumandang dari beberapa mesjid yang terletak di sejumlah kampung berdekatan. Sejenak aku istirahat di bawah gubuk setengah jadi. Jujur aku tak jua menunaikan kewajiban sebagai hamba. Untuk menambahkan tenaga untuk kembali bergiat, aku makan siang lebih dulu. Bekal nasi uduk tanpa lauk, hanya kuah kacang saja yang kubeli tadi pagi di warung.

Nasi uduk kulahap cepat, tak sampai dua menit sudah selesai soal perut. Waktu istirahat aku lanjutkan dengan menulis ini sembari menikmati kopi sisa yang sudah keburu dingin. Walau dingin tetap aku minum, karena namanya masih tetap kopi. Sebagai pelengkap waktu ngopi dan istirahat, tentu saja rokok dukun aku sulut sebatang. Siang ini aku benar-benar lelah. Namun semangat masih ingin bergiat hingga sore nanti.

Rencananya, sore nanti aku akan mencari bambu untuk usuk yang masih kurang tiga batang. Tentu saja ini aku lakukan setelah waktu ashar. Mengingat jumlahnya pun tidak terlalu banyak. Namun sebelumnya, aku akan memasang usuk yang sudah ada dulu. Itu usuk yang aku kumpulkan dua hari lalu. Sampai siang ini, setengah usuk sudah aku pasang dengan baik dan rapi. Walau hari ini tanpa teman bergiat, aku tetap saja melakukanya sendiri.

Alhamdulillah, akhirnya setengah jam lepas ashar seluruh usuk yang kurang pun sudah aku angkut ke gubuk. Sesampai di gubuk segera ku potong sesuai ukuran dan kubersihkan. Ini artinya seluruh target tugas hari ini selesai kukerjakan. Namun beberapa usuk yang sudah kupasang tadi siang belum semuanya ku beri baut. Karena saat asyik bekerja batre bor habis. Terpaksalah aku cari kesibukan lain sambil menunggu ashar tiba.