The Diary Game | 10 September 2023 | Pengalaman Pertama Menyusuri Teluk Ambon

in Steem SEA8 months ago

••• TENTANG GIATKU •••
Deras hujan masih jatuh di atap rumah sewaktu aku bangun. Di rumah hanya tinggal aku sendiri, istri dan lainnya sedang di rumah saudara. Mereka sedang acara makan-makan. Karena sendirian, kebutuhan kopi jelang siang ini pun harus aku racik sendiri. Agar lebih segar, aku pilih duduk di beranda rumah untuk menikmati kopi. Kulirik ke atas, dibeberapa titik, air hujan merembes menembus atap dan airnya jatuh persis di depanku.

Satu jam berselang, kopi tinggal sedikit lagi dan suasana membuatku ingin kembali ke tempat tidur. Sesaat akan meranjak, keluarga dari istriku kembali. Namun demikian, aku masih tetap ingin masuk kamar dan tidur saja. Dan gelas kopi kubiarkan saja tinggal di tempatnya. Selepas siang, sekitar pukul 14.15 WIT, aku dibangunkan istriku. Ia mengajak ku ikut bersamanya untuk menemani Gail dan Augus yang akan berkeliling dengan perahu. Tanpa niat yang kuat, akhirnya aku pun turut serta walau dalam kondisi cuaca agak mendung.

Menuju ke pinggir pantai dimana perahu berlabuh, kami menggunakan motor lebih dulu. Setengah perjalanan selanjutnya, kami tapaki dengan menyusuri jalan setapak dipenuhi perdu, selanjutnya menuju pinggir pantai yang berbatu dan penuh karang. Kelihatannya, air laut sedang surut, namun sisanya masih terlihat dari genangan yang tertinggal diantaranya celah karang. Rupanya, kami sudah ditunggu oleh pemilik perahu yang tidak lain masih dari anggota keluarga juga.

Cuaca di langit masih mendung dan riak ombak tetap setia menemani saat semua kami sudah dalam perahu dan bersiap berangkat. Aku memilih duduk di tengah dan agak ke depan agar cipratan air laut tidak langsung mengenai wajah dan tubuhku. Menit pertama kami lewati, ombak laut mulai terasa lebih kencang. Sesekali perahu harus oleng, namun nahkoda sepertinya memang sudah berpengalaman dalam keadaan seperti ini. Tujuan kami adalah Tanjung Alang yang letaknya persis di seberang Ujung Tanjung, Latuhalat.

Sekira puluhan meter menuju pantai Tanjung Alang yang dikenal dengan pintu masuk ke Teluk Ambon, namun sepertinya perahu tidak bisa mendekati pantai untuk berlabuh, karena ombak cukup besar akibat hembusan angin yang datang dari arah laut Banda. Akhirnya, kami memilih untuk berputar dan menuju ke teluk Ambon saja.

Seperti yang aku dengar sebelumnya, bahwa teluk Ambon dibagi menjadi dua bagian, teluk luar dan teluk dalam. Ke sanalah kami akan menuju dengan perahu yang kesehariannya digunakan untuk mencari ikan. Memasuki pintu teluk Ambon, air laut sudah nampak teduh sekali. Tampak sejumlah kapal nelayan kecil sedang mencari ikan di sepanjang teluk. Dari perahu yang kami tumpangi, pun nampak pemandangan rumah warga berjejer di sepanjang pinggir teluk hingga ke pusat kota. Ini kali pertama aku menyusuri teluk Ambon.

Dua puluh menit berperahu, kami pun tiba di pusat kota. Suasana pinggiran teluk sudah lebih ramai. Tampak beberapa kapal kargo sedang menurunkan kontainer dan ada dua kapal cepat sedang berlabuh tak jauh dari sana. Sejenak perahu berhenti agar kami lebih leluasa mengabadikan momen yang belum pernah kami lakukan. Setelah melewati jembatan merah putih, perahu pun dilabuhkan di pantai berpasir. Dari sana, tampak jelas lalu lalang kendaraan di atas jembatan.

Sekira satu jam sudah kami istirahat sembari menikmati pemandangan sore hari di sekitar teluk Ambon. Lalu kami bersepakat untuk kembali ke titik awal berangkat di Ujung Tanjung. Dalam keadaan cuaca mendung kami kembali dan tiba dengan selamat di titik awal keberangkatan. Setiba disana, kami tidak langsung kembali, sejenak kami duduk bersenda dengan keluarga nelayan yang sedang membersihkan ikan hasil tangkapan untuk makan malam.

Andre, seorang nelayan setempat yang sudah aku kenal sejak awal kedatangan ku ke Ambon pun berada disana. Saat kami akan mau pulang, ia memberikan aku dua gelang dari kulit penyu. Masyarakat disini menyebut penyu dengan nama Teteruga.***


@pieasant_belajar sambil berjalan

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.12
JST 0.032
BTC 66671.81
ETH 3087.26
USDT 1.00
SBD 3.68