KEBAHGIAN DAN KESEDIHAN

SUMBER

MATAHARI menyingkap gaunnya dan mener- bangkannya, meninggalkan taman-taman hi-jau menuju cahaya terang yang dicurahkan rembulan, seperti ia muncul dari balik cakra- wala.

Aku duduk di sana di bawah pepohon- an, berpikir tentang bagaimana udara berubah dengan tetap dari satu tempat ke tempat lain, dan melihat lewat cabang bintang-bintang yang bertebaran seperti koin perak di atas karpet biru.
Di kejauhan aku mendengar riak Ketika burung sudah menemukan perlin- sungai-sungai di lembah.

Ketika bunga sudah menutup mata dan diam teratur, aku mendengar langkah kaki yang lembut di sarang yang terbuat dari daun, di atas rumput. Aku menoleh melihat seorang anak laki-laki dan seorang dekat sekali denganku.
Mereka duduk di ba- wah pohon yang rindang. Aku dapat melihat mereka tanpa terlihat oleh mereka. Segera setelah anak muda melihat keliling perempuan, aku mendengarnya, "Duduk dekatku, kekasih, dan dengarkan aku. Senyum- lah, karena senyummu adalah simbol masa depan kita. Gembiralah, karena hari-hari men- jadi bahagia karenamu .

Jiwaku tell- ku tentang keraguan yang meluputi hatimu Keraguan dalam cinta adalah dosa, kekasih! Segera engkau akan menjadi putri dari semua istana yang luas ini, tanah-tanah bulan perak. Engkau akan menjadi ratu ista- na ini, istana yang menyaingi raja-raja. Kuda-kuda megahku akan membawamu se- panjang taman-taman, dan pelatihku yang tampan akan membawamu ke pesta-pesta meriah. Senyumlah, kekasih, seperti senyum- an emas dalam kekayaanku. Tataplah aku se- perti engkau menatap permata ayahku .