The diary game Rabu 18 Desember 2024|| Aktivitas hari-hariku dan menjenguk kawan di rumah sakitpim
Hari ini diawali dengan suara alarm yang membangunkanku. Setelah mandi sebentar, aku pun beranjak dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi untuk menyegarkan diri dengan cara mandi dan berwudhu. Setelah itu aku melaksanakan sholat subuh berjamaah bersama para santri di pondok pesantren sebagai kewajiban kami. Setelah turun dari jamaah aku langsung mengajar anak-anak pondok pesantren pada waktu subuh dengan cara membuka kitab-kitab dan menguji hafalan para santri santi. Setelah keluar dari aula tempat diadakannya pengajian aku langsung kembali ke kamar untuk mengambil uang. Aku langsung menuju warung untuk membeli sarapan dan memesan kopi hitam menikmati kopi bersama teman-teman sangat nikmat dengan cuaca yang sangat dingin kami menghangatkan diri dengan secangkir kopi hangat. Sarapan pagi ini cukup sederhana, setelah selesai sarapan aku mencoba membuka hp untuk melihat postingan di Steemit dan membuat postingan. Setelah sarapan aku langsung membuka warung untuk berjualan. Alhamdulillah hari ini aku diberikan kesehatan untuk berjualan. Saya melayani pelanggan dengan senang dan baik
Pukul 12.40 WIB saya pergi ke masjid untuk melaksanakan salat Dzuhur, setelah itu saya langsung ke warung untuk membeli nasi untuk makan siang, dan minum secangkir kopi susu yang nikmat. Setelah itu saya langsung kembali ke kamar untuk beristirahat
Kegiatan malam
Setelah melaksanakan salat Magrib, saya duduk bersama teman-teman di bilik sambil menunggu waktu untuk mengikuti pengajian Isya, beberapa saat setelah kami duduk saya mendapat kabar bahwa salah satu teman dekat saya, Afdhal, sedang dirawat di rumah sakit setelah bekerja di sebuah proyek konstruksi. Meskipun saya tahu dia sedang sesak napas, saya merasa khawatir dan ingin mendekatinya untuk memberinya semangat.
Malam itu, saya memutuskan untuk menjenguk Afdhal. Sebelum pergi, saya memastikan untuk mengecek jam besuk rumah sakit dan membawa beberapa barang kecil yang mungkin membuatnya merasa lebih nyaman, seperti buku favoritnya dan beberapa makanan ringan serta buah-buahan. Saya juga membawa kartu ucapan yang saya tulis dengan tangan, dengan harapan dapat membuatnya tersenyum.
Sesampainya di rumah sakit PIM, saya langsung menuju kamarnya. Pintu kamarnya sedikit terbuka, jadi aku mengetuk pelan dan masuk. Afdhal sedang berbaring di tempat tidur dengan hidungnya ditutup oleh alat bantu pernapasan dan beberapa alat medis terpasang di sekelilingnya. Meski tampak lelah, ia tersenyum saat melihatku, ia tersentuh.
Aku duduk di tempatnya dan mulai meregangkan tubuh sedikit agar tidak mengganggu orang-orang yang juga ada di rumah. Kami berbincang tentang berbagai hal, mulai dari kenangan lucu yang kami lalui bersama hingga rencana kami setelah ia pulih. Afdhal tampak lebih bahagia saat mendengar cerita yang kubawakan, dan aku merasa sedikit lega melihatnya bisa tertawa meskipun kondisinya kritis.
Kami tidak banyak membicarakan kondisi yang membuatnya sesak napas, karena aku tahu itu bisa membuatnya merasa sedih atau mengingat kejadian di tempat kerja. Sebaliknya, aku lebih fokus pada hal-hal yang positif, seperti bagaimana kami akan bepergian bersama agar ia bisa pulih nanti. Andi juga tampak lebih antusias mendengarkanku dan bahagia.
Saat waktu besuk hampir berakhir, aku berpamitan dan memeluknya dengan hangat. Sebelum pergi, aku memberikan sedikit sedekah sebagai ucapan selamat.
Saat meninggalkan rumah sakit, aku merasa tenang. Terkadang, kunjungan sederhana seperti itu bisa memberi banyak arti dan kebahagiaan, baik bagi kami yang datang maupun bagi teman-teman yang membutuhkan dukungan. Aku tahu, meski Afdhal belum pulih, kunjunganku mungkin bisa memberi sedikit kebahagiaan dan kekuatan untuk menahan sedikit rasa sakit.
Salam @furqanarr
Click Here
Thank you for publishing a post on the Hot News Community, make sure you :
Verified by : @fantvwiki