Musibah banjir dan kehilangan anggota keluarga

Sedang menggiling padi di depan rumah
Hai sahabat stemians semuanya, selamat datang di blog saya @suryati1 semoga kabarnya pada sehat dan bahagia semuanya ya, saat ini kami sedang mengalami musibah banjir dan itu sangat menyedihkan bagi kami, tapi kami tidak patah semangat untuk bangkit kembali.
pasca banjir yang melanda tempat kami menyisakan trauma yang mendalam, yang kami anggap hujan biasa malah membawa bencana yang luar biasa dan memakan korban jiwa yang tidak sedikit, harus kah kita salah kan siapa?
Banyak hutan di tebang sehingga daerah-daerah yang biasanya bisa menahan arus air sekarang sudah tidak ada lagi, tanah menjadi tandus dan masalah banjir pun terjadi, dulu banjirnya selalu datang tiap tahunnya dan itu sudah biasa bagi kami yang tinggal di daerah dataran rendah.

Menjemur padi basah karena lumpur
Kami juga sudah tidak terkejut lagi jika banjir di bulan 12 datang terkadang seminggu 2 kali itu sudah biasa, tapi banjir kali ini sangat luar biasa dan ini mereka teguran dari sang pencipta kepada ummat manusia yang mungkin sudah lupa dengan-Nya.
Banyak kesalahan yang kita lakukan sehingga Allah SWT sedikit menegur kita dengan adanya banjir bandang yang meluluh lantakkan seluruh negeri tercinta ini, bahkan ada berita yang sedang viral baru-baru ini yang terjadi di Sibolga seorang pemuda yang di keroyok oleh beberapa orang di dalam mesjid.
Karena mengira pemuda tersebut hendak mencuri kotak amal dan yang sebenarnya dia hanya ingin berteduh karena sudah hujan badai, pemuda tersebut ingin menumpang tidur namun naas dia dikeroyok sampai meregang nyawa, dan tak lama kemudian banjir besar juga melanda Sibolga, satu orang yang tidak di izinkan tidur bahkan sampai mati di aniaya dan sekarang seluruh warga kehilangan tempat tidur juga karena teguran dari Allah SWT.
Banjir yang sangat tinggi menyebabkan banyak harta benda yang tidak bisa di selamatkan, padi semua basah dan orang-orang kelaparan, kami menjemur banyak padi setelah di cuci air bersih akibat terendam banjir dan masih bisa di gunakan lagi sebelum menjadi kecambah.
Panas matahari telah membuat banyak padi mengering dan kami menggiling menjadi beras setelah ada pabrik keliling yang datang, berasnya memang agak bau sedikit namun kami tidak punya pilihan lain selain memakannya dari pada kami kelaparan sementara bantuan sampai hari ini belum ada di tempat kami, bantuan yang datang ke daerah-daerah yang lebih parah dari tempat kami.

Dokumen WA grup hasil screenshot
Harga sembako pun semakin mahal, setelah musibah terjadi maka lahirlah manusia-manusia sampah yang ingin meraup keuntungan di balik musibah yang terjadi, bahkan mereka mampu mengeluarkan kata-kata "ini bukan musibah tapi pesta" kalau mereka tidak bisa membantu seharusnya jangan menekan orang yang sedang dalam musibah.
Sedang musibah banjir ada juga yang sedang berduka atas kehilangan keluarganya di saat ini, kami juga pergi melayat dan melakukan tahlilan bersama di rumah duka, yang tidak jauh dari tempat tinggal ku.
Sekian postingan saya hari ini, terimakasih sudah singgah dan meluangkan waktu untuk membacanya, wassalam.

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Terimakasih temanku atas dukungannya 🙏🌹
Terimakasih temanku atas dukungannya 🙏🌹