The Diary Game (24/12/2025) | Half of my time is spent at the Flood Disaster Management post
Dalam konteks platform terdesentralisasi manapun manajemen perusahaan tidak pernah memberlakukan praktik nepotis kecuali sebagai mitra kerja atau perlakuan istimewa atas dasar hubungan kerja bukan karena hubungan keluarga. Nepotisme adalah fenomena budaya yang merugikan individu atau karakter cerdas lainnya dan secara tidak langsung menumbuhkan keraguan terhadap kecakapan dan loyalitas sosok yang dipercayakan dalam menjalankan tugasnya.
Secara global krisis moral tersebut juga terjadi dalam manajemen pemerintahan sebuah negara hingga pada tingkat administratif pemerintahan terkecil, bahkan pada sebuah organisasi dan kegiatan-kegiatan apapun baik skala kecil maupun besar, pasalnya hampir setiap orang yang mendapat kepercayaan terserang oleh gangguan kepribadian (nepotisme) bahkan bersikap narsistic yang harus ditertawakan.. ini hanya pengantar... lupakan saja!!
Oh ya, ..Selesai menikmati sarapan pagi "alakadar" yakni nasi goreng rumahan, tempa goreng dan segelas teh hangat aku menuju ke tempat kerja. Namun setiba disana tidak ada tanda-tanda kehidupan dalam gedung ukuran sedang berlantai dua tersebut, khususnya rekan-rekanku pada bagian pengadaan belum ada yang hadir meskipun sudah menunggu beberapa menit.

Selanjutnya aku menuju ke warung RCKupi untuk menikmati minuman berkafein dalam gelas ukuran kecil seharga Rp.5.000, harganya tidak seberapa jika dibandingkan dengan nilai usd, yaitu $0.3 saja. Beberapa menit berada di warung tersebut aku teringat bahwa hari ini aku dalam jadwal piket pada posko penyaluran bantuan untuk korban bencana banjir di pendopo Bupati Aceh Utara sejak pukul 09.30 wib, pastas saja rekan-rekan ku tidak tampak di kantor.
Tapi aku harus menyelesaikan beberapa paragraf tulisan untuk postingan Steem Atlas seraya menikmati segelas kopi didepanku sebelum menuju ke posko penanggulangan dampak banjir untuk beraktivitas seperti biasa. Setiba disana suasana kesibukan sejumlah relawan / petugas di posko utama tidak pernah henti melakukan bongkar-muat logistik atau berbagai jenis barang bantuan yang akan disalurkan untuk para masyarakat pengungsi berdampak bencana banjir.
![]() | ![]() |
|---|---|
Status tanggap darurat Pasca bencana banjir dan tanah longsor di kabupaten Aceh Utara diperpanjang hingga tanggal 29 Desember 2025. Data korban bencana banjir di Aceh Utara hingga 21 Desember 2025 tercatat 185 orang meninggal dunia dari total 456 orang di seluruh wilayah dalam provinsi Aceh. dan, menurut beberapa sumber Tim masih terus melakukan pencarian terhadap korban meninggal yang belum ditemukan.
Sedangkan jumlah pengungsi hingga 26 Desember 2025 tercatat sekitar 69.000 jiwa atau menurun dari angka 300.000 jiwa sejak pertengahan Desember 2025.


Setelah beberapa jam disana membantu rekan-rekan dari beberapa instansi yang bertugas membungkus beberapa jenis barang kebutuhan (sembako) dalam satu wadah plastik untuk didistribusikan ke sejumlah titik pengungsi, pada pukul 14.00 wib aku menuju ke masjid terdekat untuk menunaikan shalat dhuhur sebelum kembali ke tempat kerja untuk menyelesaikan beberapa pekerjaanku disana.

Dalam ruangan tampak kosong karena beberapa dari mereka sedang melengkapi sejumlah dokumen kegiatan untuk proses amprahan menjelang akhir tahun anggaran 2025 di ruang umum dan perlengkapan. Setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan di meja kerja, aku kembali ke rumah sekitar pukul 17.00 wib.
Aku menutup cerita diary dengan menikmati segelas kopi di warung Classic-Kupi yang berlokasi di Jl. Listrik seraya menyelesaikan postinganku untuk Steem Atlas, kondisi malam hari yang sejuk terasa menjadi teman terbaik untuk melepaskan lelah setelah seharian beraktivitas di dua tempat berbeda.
Sekian... Terima kasih banyak atas kunjungan dan mungkin anda membacanya..
salam,
@ridwant





https://x.com/i/status/2004588297608454153
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Terima kasih pak @candra8692 🙏