Hari ini, Rabu (09/10/2024) adalah hari ketiga, banjir menggenangi kampung kami yang dimulai pada hari Senin (07/10/2024) kemarin. Meskipun banjir ini sebenarnya sudah terjadi pada hari Kamis lalu (03/10/2024) dan sempat surut pada hari Sabtunya (05/10/2024).

Dan sejak hari Senin, istri dan si Kecil Alvira aku ungsikan ke rumah mertua di Landing, sedangkan aku dan Si Abang (anak laki-laki kami) bertahan di rumah untuk menjaga rumah kami.

Sementara si kakak (anak perempuan kami) sedang berada di Dayah Al-Muslimun Lhoksukon karena sedang mengikuti On the Job Training (OJT) sebagai kewajiban pelaksanaan tugas akhir dari kampusnya.

🕡 PAGI 🕘

---

Kondisi banjir di depan rumah

Saat aku keluar ke halaman rumah di pagi hari, aku dapati banjir sudah mulai surut. Dan di halaman rumah terlihat ada endapan/sedimen yang merupakan material banjir.

Sementara di jalanan masih ada air banjir yang belum sepenuhnya surut, walaupun tingginya hanya beberapa centimeter saja (sekitar 40-50 centimeter).

Aku segera membersihkan sisa lumpur yang ada di depan pintu pagar kami untuk mencegah agar tidak ada yang terjatuh nantinya, terutama istri dan si kecil. Karena sisa lumpur ini cukup licin dan bisa membuat kita jatuh terpeleset.

---

Membuat kopi untuk sarapan pagi.

Selanjutnya aku membuatkan Kopi Ulee Kareng untuk sarapanku. Biasanya sarapan disiapkan oleh istri, namun karena istri dan juga si kecil sedang mengungsi ke rumah mertua, aku menyiapkan sendiri sarapan ku di pagi ini.

Aku cukup memasak air dan kemudian menuangkan Kopi Ulee Kareng sachet yang memang selalu ready di rumah kami kedalam mug.

Kopi Ulee Kareng Sachet ini sudah lengkap dengan gulanya dan tinggal menyeduhnya saja dengan air panas. Harganya per sachetnya kira-kira 1,500 IDR atau sekitar 0.529 Steem.

---

Telur rebus untuk sarapan.

Dan sebagai menu sarapan lainnya adalah sebutir telor rebus yang memiliki kandungan nutrisi kira-kira 7 gram protein dan juga vitamin A, D dan E, dengan jumlah kalori sekitar 75 kalori (60 kalori dari kuning telur dan 15 kalori dari putih telur).

Cukupkah hanya itu untuk sarapan? Bagiku itu sudah memadai karena memang aku tidak makan banyak di pagi hari. Dan hal itu efektif membantu menjaga berat badanku selama ini.

---

🕘 SIANG 🕛

---

Keluar rumah untuk menjemput istri dan anak

Karena air banjir mulai surut, aku akan menjemput istri dan juga si kecil dari rumah mertua. Meskipun di halaman rumah ibu kami air banjir masih ada setinggi kira-kira 40 centimeter.

Di rumah kami terasa sunyi tanpa ada istri dan juga si kecil, sehingga aku akan menjemput mereka untuk pulang ke rumah.

---

Jalanan di depan rumah kami

Saat aku keluar dari pintu pagar, Mak cik ku yang tinggal tidak jauh dari rumah kami juga keluar rumah. Dia berjalan tertatih-tatih mengarungi banjir karena mau pergi ke pasar.

Aku pun menunggunya dan memapahnya mengarungi banjir ini sampai tiba ditempat yang aman.

---

Kembali ke rumah

Saat tiba di Simpang Empat, aku mengambil motor yang aku titipkan di rumah seorang warga dan kemudian menuju ke rumah mertua di Landing untuk membawa pulang istri dan si kecil Alvira ke rumah kami.

Si kecil tidak keberatan harus mengarungi banjir bahkan dia cukup senang dan minta izin untuk mandi banjir.

Tetapi karena air banjir sudah surut, aku tidak mengizinkannya karena bisa menyebabkan badannya gatal-gatal nanti. Berbeda jika air banjir sedang banyak, biasanya tidak mengapa bila anak-anak bermain banjir.

---

🕛 SORE 🕕

---

Keluar rumah untuk berbelanja.

Di Sore harinya kami keluar rumah menuju Simpang Rangkaya untuk membeli barang-barang kebutuhan kami. Dan rencananya kami juga akan menjenguk ibu serta ayah yang mengungsi di rumah adik di Keude Matangkuli sejak beberapa hari yang lalu.

---

Anak-anak desa bermain banjir.

Air banjir masih ada di kampung kami, dan anak-anak desa pun bermain banjir dengan senangnya. Bermain banjir seperti ini tidak menimbulkan dampak bagi mereka, karena tubuh mereka sudah "imun".

Begitulah pemandangan yang biasa terjadi di kampung kami. Walaupun banjir sudah sangat sering terjadi, kami sudah beradaptasi dengan kondisi ini, terutama anak-anak.

---

🕕 MALAM 🕛

---

Kondisi banjir di malam hari.

Saat azan magrib berbunyi, kami baru pulang ke rumah dengan mengarungi air banjir yang masih ada di kampung kami. Karena terlalu asyik mengobrol dengan ibu dan adik kami, jadinya kami baru tiba di rumah saat waktu magrib tiba.

Lampu-lampu dijalan mulai hidup dan menerangi senja ini, sementara air banjir masih "betah" dan tidak mau "pergi" dari kampung kami.

Dan malam ini aku hanya istirahat saja di rumah setelah cukup lelah beraktivitas seharian di tengah kondisi banjir yang kami alami.

---

Itulah gaes, partisipasi ku kali ini pada weekly Contest 17 di Steem Kids & Parents. Stay Healthy and Fun, Ciao....!

Regards

@alee75

📚^{Jalaluddin Rumi : Ciptakanlah keindahan di dalam hati Anda, dan keindahan di sekitar Anda akan mengikuti.}💝

ABOUT ME