The Diary Game (18-12-2024) // Pelanggan Terakhir
Assalamualaikum rekan Activist.. Salam kompak dan salam sejahtera..
Hari ini tidak banyak aktivitas yang aku lakukan. Siang hari aku hanya menyibukkan diriku di rumah bersama Keluarga ku terutama anak gadis ku. Kondisi tubuh yang kurang fit membuat malas untuk membuka warung.
Malam hari aku merasa lebih baik karena siang hari aku istirahat full di rumah. Selesai maghrib aku mulai keluar rumah untuk jalan-jalan. Rasanya membosankan kalau di rumah terus. Lagian cuaca sangat bagus jadi aku bisa keluar tanpa perlu khawatir.
Sekitar pukul 22.00 malam aku sampai di Krueng Geukuh. Sebenarnya tidak ada keperluan khusus, aku hanya jalan-jalan bersama anak istriku dan sekalian untuk cari hiburan. Ini adalah kebiasaan yang sering aku lakukan terutama jika sedang tidak berjualan.
Jalan ramai, Krueng Geukuh
Tempat pertama yang aku singgahi adalah warung makanan lontong malam. Ini adalah tempat favorit istri ku. Disini kami menikmati Sepiring lontong malam plus daging rendang. Rasanya waw.. Sangat lezat, jauh berbeda dengan rasa lontong pada umumnya. Meskipun harganya sedikit lebih mahal dari lontong pagi, namun rasanya sepadan.
Kebetulan kami singgah disini agak telat, jadi semua bahan makanan sudah habis dan tokonya juga mau tutup. Kami tidak bisa berlama-lama karena kami adalah pelanggan terakhir malam ini. Sekitar 20 menit menikmati lontong malam, aku segera melanjutkan petualangan ku berkeliling kota Krueng Geukuh.
Tujuan ku selanjutnya adalah toko mainan anak-anak. Nah disini ada banyak sekali jenis mainan yang terbilang lumayan bagus. Ada juga yang dijual dengan harga mahal dan yang paling murah juga ada. Aku sampai kebingungan saat memilih mainan untuk anak gadis ku.
Hampir setengah jam aku berada di tempat ini dan akhirnya aku membeli beberapa jenis mainan. Agak susah juga beli mainan anak-anak karena terkadang anak gadis ku tidak terlalu suka dengan mainan yang aku pilih. Namun setelah aku membujuknya akhirnya kami selesai juga belanja di sini dan aku dapat keluar dengan lega.
Saatnya kembali ke rumah.. Kami pulang dari jalan yang sama yaitu jalan Medan Banda Aceh. Agak malas juga kalau pulang dari jalur ini karena kondisi jalan yang macet dan banyak sekali debu yang beterbangan. Tapi tidak ada pilihan lain, sebenarnya ada jalur alternatif yaitu melalui jalan rel kereta api, tetapi disana kurang pencahayaan.
Di tengah jalan kami teringat untuk membeli roti bakar. Tapi keburu sudah sampai di rumah. Kami segera ke Keude Bungkah, siapa tahu yang yang menjual roti bakar. Dan alhamdulillah malam ini ada pedagang roti bakar di pinggir jalan.
roti bakar
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pesanan kami siap dibuat. Kami segera kembali ke rumah, sebelum beristirahat aku sempatkan untuk menyelesaikan postingan ku.
Semua gambar adalah milik dokumentasi pribadi dan eksklusif untuk Steemit.
Curated by: @ahsansharif
Terima kasih banyak atas dukungan anda,,
Ini selalu berharga..