SEC S17W2: "Protecting Children"

Kasus perbudakan anak bukanlah sesuatu yang langka dan bahkan saat ini secara langsung dapat ditemukan khususnya didaerah saya. Konotasi tentang perbudakan anak tidak Hana berorientasi pada pemaksaan anak untuk bekerja dibawah umur, menjadi pengemis dan dalam beberapa kasus seperti human trafficking.

Memaksa anak nikah dibawah umur merupakan bentuk perbudakan yang terstruktur, padahal mereka membutuhkan pendidikan dan kesempatan untuk meningkatkan potensi diri sehingga dapat hidup mandiri dan memiliki manfaat bagi lingkungannya.

Namun, meskipun pemerintah Indonesia melalui kementerian agama telah mengatur batas usia pernikahan sampai 21 tahun, praktik pernikahan dibawah umur masih ditemukan. Padahal secara legalitas negara, pernikahan tersebut tidak diakui dan menjadi masalah kemudian hari ketika mengurus administrasi pencatatan kelahiran anak mereka.

---

Dalam konteks kerja paksa terhadap anak sebagai lingkup terkecil, hal ini akan menimbulkan dampak dan kerugian terhadap anak itu sendiri, usianya yang seharusnya lebih fokus pada pendidikan untuk peningkatan kapasitas diri dan perkembangan kognitif.

Mereka akan kehilangan kesempatan untuk itu, dan membentuk kebiasaan baru yang tidak peka terhadap lingkungan, orientasi mereka adalah uang dan ini diakibatkan oleh tekanan yang diterima setiap hari.

Kasus ini sering terjadi dan bahkan ketika membaca berita secara menyeluruh bahwa tingkat kriminalitas muncul akibat faktor ini, bahkan orang tua tidak menjadi pelindung bagi mereka, mind set mereka bahwa orang tua hanya menjadi petaka bagi kehidupannya. Karakter ini akan terbentuk dan ketika suatu saat jiwanya memberontak, kelak akan melakukan perlawanan dan rentan melakukan aksi balas dendam meskipun orang tuanya sendiri.

---

Untuk meminimalisir kasus kerja paksa terhadap anak, berbagai strategi dapat dilakukan, pemerintah turut berperan aktif, tidak hanya melalui regulasi dan aturan tetapi bagaimana pemerintah terus mensosialisasikan bahwa kerja paksa akan menghancurkan anak dan generasi bangsa.

Selain penguatan hukum, pemerintah juga perlu menyediakan lapangan kerja yang memadai dan menjamin akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat. Akar masalah dari kerja paksa adalah faktor ekonomi sehingga orang tua mengambil jalan pintas untuk mempertahankan kehidupan mereka.

Disisi lain keyakinan beragama perlu ditingkatkan dan orang tua harus menyadari bahwa perannya sebagai orang tua adalah mampu menjadi pelindung bagi anaknya dan mengayomi setiap kebutuhan anak seusianya. Agama telah mengatur tentang hal ini dengan baik, jika setiap orang tua memiliki pemahaman yang baik terhadap agama, hal ini akan dapat diatasi sedini mungkin.

---

Sebagai orang tua, memberikan kebebasan terhadap anak merupakan yang seharusnya dilakukan, saya memiliki pandangan bahwa kebebasan tersebut dapat diberikan dalam pengawasan. Anak diberikan ruang untuk berkembang tetapi orang tua memiliki tugas untuk mengontrol setiap aktivitas yang dilakukan.

Dalam beberapa kasus yang terjadi, orang tua yang memberikan kebebasan tanpa kontrol justru akan menimbulkan dampak negatif terhadap masa depan mereka. Pergaulan bebas, putus sekolah menjadi pembelajaran penting ketika orang tua hanya menyediakan fasilitas tetapi tidak mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan.

Pembatasan dalam kontrol ini dimaksudkan untuk dapat mendeteksi sedini mungkin setiap segala kemungkinan yang terjadi.

Menyeimbangkan antara kebebasan dan peran kontrol justru akan berdampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, dan pada akhirnya merek akan menjadi tumpuan keluarga dan menjadi anak yang berbakti kepada orang tua mereka dan bermanfaat bagi lingkungan, bangsa dan negara.

Indonesia, April 18, 2024
@irawandedy