Bawa Dorongan ke Pelosok Korban Banjir Aceh Utara, Dan Dihadang 2 Kali‘ Mongok’ di Jalan

Halo, Steemians!

Masih teringat jelas dalam artikel aku kemarin, tentang harapan serta dorongan santapan yang kami membawa buat saudara-saudara kita, korban banjir di pelosok Aceh Utara hari ini, izinkan aku menceritakan tentang ekspedisi penuh tes yang kami lalui buat hingga ke situ ini bukan semata-mata cerita ekspedisi, tetapi tentang ketulusan yang diuji oleh medan serta takdir.

Ekspedisi kami awali dengan semangat membara dari rumah mobil kami penuh muatan dengan beras,mie praktis, air mineral, lauk pauk, serta bahan pokok yang lain hasrat kami cuma satu supaya dorongan ini dapat meringankan beban mereka walaupun cuma sedikit tetapi, warnanya ekspedisi penuh amal ini wajib dibayar dengan kesabaran yang ekstra.

Musibah Awal Bocor di Simpang Dama

Kala kami mulai merambah kawasan Aceh Utara,tepatnya di wilayah Simpang Dama,suatu peristiwa tidak terduga menghentikan laju kami mobil yang kami kendarai seketika terasa berat serta oleng kami lekas menepi di pinggir jalur yang ramai sehabis ditilik, nyatanya ban dalam mobil kami bocor! inilah yang kami sebut mongok awal keadaan ini lumayan menegangkan sebab muatan kami berat serta posisi kami masih jauh dari tujuan dalam cuaca yang terik, kami bersama sukarelawan yang lain wajib bekerja kilat merendahkan sebagian benda, mengubah ban dengan ban serep, serta membenarkan muatan lain senantiasa nyaman proses ini memakan waktu nyaris satu jam dasarnya,tes awal sudah tiba tetapi tekad kami tidak pupus Ini tentu bagian dari perjuangan,batin kami, sambil kembali memacu kendaraan.

Musibah Kedua Ban Meledak di Depan Kantor Bupati

Sehabis sukses melewati tes awal, kami berpikir bisa jadi itu telah puncak rintangan nyatanya, salah kami terus melaju mendekati wilayah yang lebih padat, dekat dengan pusat pemerintahan, tepatnya di zona dekat Kantor Bupati Aceh Utara Seketika, BRAKK! Suara ledakan keras mengguncang kabin mobil disusul hentakan yang lebih dahsyat dari lebih dahulu Ban mobil kami meledak! mongok buat kedua kalinya dalam satu ekspedisi.

Kali ini situasinya lebih sungguh-sungguh ban bukan semata-mata bocor, namun betul-betul rusak kami terpaksa menyudahi di posisi yang lumayan strategis tetapi riskan sebab kemudian lintas yang padat dengan hati was-was, kami kembali turun ban serep telah terpakai di peristiwa awal ini merupakan kondisi darurat yang sesungguhnya sebagian pengendara lain yang memandang keadaan kami menyudahi serta menawarkan dorongan seseorang masyarakat lokal dengan sukarela menghubungi tukang tambal ban terdekat sambil menunggu, kami membenarkan muatan dorongan senantiasa dalam keadaan baik, ditutupi terpal dengan rapat.

Dalam keadaan letih serta sedikit frustrasi, terdapat pelajaran besar yang terasa di tengah bencana kedua ini, malah kebaikan banyak orang timbul tukang tambal ban yang tiba dengan kilat, masyarakat yang menawarkan minuman, serta semangat sesama sukarelawan yang tidak sempat padam mereka menegaskan kami pada esensi ekspedisi ini kepedulian itu semacam rantai yang tidak terputus, apalagi di dikala kita sendiri dalam kesusahan.

2 kali mongok dalam satu ekspedisi tidaklah kebetulan kami merasakannya selaku pengingat kalau jalur buat menebar kebaikan tidak senantiasa lembut diperlukan ketabahan, kesabaran, serta fleksibilitas tiap rintangan di jalur seakan menguji seberapa besar komitmen kami buat hingga ke tujuan.

Perjalanan kami sebelum musibah

Kesimpulannya, sehabis revisi darurat, kami dapat melanjutkan ekspedisi dengan kecepatan terbatas walaupun terlambat, sinar harapan di mata penerima dorongan di pelosok kampung menghapus seluruh letih serta kesusahan itu,kami yang kehabisan akibat banjir, tetapi masih dapat tersenyum menerima kami, merupakan penyemangat terhebat. Ekspedisi ini mengarahkan kalau setiap dorongan yang tulus hendak menemui rintangannya sendiri** tetapi di balik tiap mongok serta ban meletus, terdapat pelajaran tentang solidaritas, ketangguhan, serta arti sesungguhnya dari hingga pula.

Terima kasih sudah membaca cerita ekspedisi kami mudah-mudahan ini dapat menginspirasi siapa juga yang mau berbuat baik,buat tidak gampang menyerah oleh halangan di jalur sebab di ujung perjuangan itu, terdapat senyuman serta harapan yang menunggu.