The diary games - Kegiatan saya hari kamis 18 agustus 2022
Pagi ini saya berangkat ke kantor lebih awal dari biasanya karena harus mendampingi tim dari kabupaten untuk melakukan review terhadap laporan sebuah lembaga yang berada di kecamatan. Review laporan di lakukan hanya untuk satu tahun terakhir berdasarkan laporan yang di kirimkan ke kabupaten. Kami dibantu oleh dua petugas di lembaga tersebut untuk memberikan laporan yang di minta oleh tim yang melakukan review.
Pukul 10.00 pagi saya minta izin karena ada seorang teman yang ingin mendiskusikan berapa hal yang terkendala bagi beliau dalam menyelesaikan pekerjaannya. Saya juga tidak begitu lama bersama beliau hanya sekitar 30menit kemudian saya pamit untuk keperluan lain.
Pukul 13.00 rekan kerja saya mengajak untuk sama sama makan mie di tempat bang Hasan depan SPBU teupin punti, dan saya tidak mungkin menolaknya. Saya langsung menuju ke tempat dimana saya sudah di tunggu oleh kawan kawan saya. belam sampai 10 menit saya duduk dan berbincang dengan mereka mie pun sudah di hidangkan. Kami duduk disana sampai pukul 14.15 siang. Dari warung mie bang Hasan kami langsung pulang ke rumah masing masing.
Di perjalanan pulang saya singgah sebentar untuk membeli beberapa potong gorengan untuk saya bawa pulang ke rumah. Saya juga membeli sedikit bandrek untuk di minum bersama gorengan yang sudah saya beli tadi. Saya lanjutkan pulang ke rumah dan istirahat sebentar sambil menunggu waktu ashar.
Setelah shalat ashar saya di ajak ngopi di TM Coffee Simpang euk treun oleh seorang teman yang sedang membangun rumah pribadinya. Dia ingin meminta pendapat saya beberapa hal terkait bangunan rumahnya sekarang. Karena orangnya sangat interaktif setelah selesai membahas tentang rumahnya, ada saja pembahasan lain yang di bincangkan. Sampai akhirnya sekitar pukul 17.20 kami putar haluan ke rumah masing masing.
Karena saya pulang lewat jalan belakang, disana saya melihat sekelompok anak anak yang sangat kreatif dan tidak terlalu terpengaruh dengan kamujuan teknologi terutama gawai yang kebanyakan anak sekarang tidak perduli lagi dengan dunianya sebagai anak anak. Disini saya salut dan terharu dengan apa yang saya lihat hari ini. Mereka dengan kemampuan yang terbatas berhasil membuat sebuah lapangan bola kecil untuk mereka menyalurkan hobby mereka terutama di sore hari. Begitu langka pemandangan ini bagi saya, sehingga saya betah berlama lama di sini.
Bukan teknik permainan yang saya lihat, akan tetapi keceriaan mereka yang polos menikmati masa kecil mereka yang mungkin tidak akan terlihat pemandangan yang sama ketika mereka beranjak dewasa. Teriakan teriakan polos ketika bola mendekati gawang lawan, ada beberapa gol yang terjadi ketika saya berada disana, ada juga intrik seperti tingkah yang dipertontonkan pemain pemain dewasa ketika gawangnya kebobolan. Namun itu tidak berlangsung lama, mereka kembali larut dalam permainan mereka, tanpa walk out, tanpa protes sampai pemukulan wasit atau bahkan di akhiri dengan hadiah dan piala yang di bagi sama.
Andai saja belum ada aba aba dari cahaya matahari yang semakin temaram yang menandakan waktu magrib akan tiba, mungkin saya akan betah berlama lama di sana. Karena dari mereka lah saya dapat memutar kembali masa kecil. Seakan sedang berperan bersama mereka sembari berharap semoga ketika mereka dewasa akan menjadi sosok yang gigih menjalani kehidupan serta menjadi calon pemimpin yang bermartabat dan bermanfaat bagi rakyat.
By