The Diary Game, 11 Oktober: Benih Lombok Dompol dari Mbak Kap

Hai Steemian! Selamat datang di diary game!
Bangun pagi hari ini saya langsung salat untuk menjalankan kewajiban. Pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu lalu segera menggelar sajadah setelahnya. Hanya butuh waktu sekitar sepuluh menit untuk menyelesaikan semua itu.

Sabtu hari ini saya olahraga pagi lagi. Fina ikut jalan-jalan bersama, maka saya mengajaknya lewat rute ke area desa Sambi. Kami jalan-jalan perlahan sambil menikmati pemandangan dan aktivitas orang yang berlalu lalang. Cukup jauh untuknya. Namun tidak bagi saya jika dibandingkan hari-hari biasanya.

Pada perjalanan pulang dari olahraga, ada hal yang tidak kami sangka, Mbak Kap memberi kami oleh-oleh pohon lombok dompol. Padahal saat itu niat saya hanya melihat-lihat saja tanaman yang ada di depan rumahnya bersama Fina. Namun ketika kami melihat-lihat tanaman beserta bunga di sana dia teringat kalau ingin memberi pohon lombok dompol pada ibu saya. Jadi sekalian dititipkan saja daripada membawanya sendiri. Akhirnya kami pun pulang dengan membawa satu pohon lombok dompol di tangan sebagai oleh-oleh.

^{Saya membawa pohon lombok dompol}

Sambil istirahat dan menghilangkan keringat, saya menyempatkan membuat video pendek untuk Instagram. Hanya obrolan ringan saja untuk mengisi beranda media sosial. Sambil melatih kemampuan editing dan memahami tools lebih dalam. Dalam beberapa waktu ke depan ada rencana live di Tiktok untuk menjual ikan secara online.

Mandi dan sarapan adalah hal yang selalu saya lakukan setelah olahraga. Dengan begitu tubuh saya bisa bersih dan perut saya kenyang. Saya siap menjalani hari setelah itu dengan energi yang sudah terisi.

Berikutnya adalah membeli pakan bebek yang berada di desa Dilem. Saya berangkat bersama ibu saya menaiki motor merah milik Mas Muh. Sesampainya di sana sudah terlihat tumpukan karung-karung putih yang berisi aneka jenis pakan unggas. Penjualnya masih belum kelihatan. Kami perlu menunggu beberapa saat agar dia ke toko sehabis memberi makan ternaknya.

Sambil menunggu pesanan kami selesai saya menyempatkan diri untuk mengambil beberapa foto pakan dan diri saya di sana. Selanjutnya kami pulang dengan membawa jagung di dalam tas setelah semua pesanan selesai dibungkus.

Kegiatan selanjutnya adalah fokus bekerja di dalam kamar tanpa gangguan siapapun.

^{Di toko pakan}

Pada malam harinya saya ikut jamaah magrib di musala lagi. Aktivitas rutin yang biasa saya lakukan untuk menyejukkan hati dan juga pikiran. Kali ini Pak Bibi menjadi imam salat berjamaah dan kami mengikuti semua gerakannya dengan khusyuk.

Lalu setelah suasananya santai, saya mengingat apabila beberapa waktu lalu meminta saran pada @radjasalman mengenai tips dan trik agar berhasil di Steemit. Salah satunya adalah dengan mengikuti kontes yang diadakan Steemit. Saya sempat bingung dan ragu harus bagaimana. Sedangkan selama ini ketika tidak buru-buru, biasanya saya kehilangan waktu begitu saja lalu menyesal.

Hingga akhirnya malam ini memberanikan diri melakukan observasi lapangan dan wawancara singkat ke sebuah toko bangunan yang beberapa hari lalu saya kunjungi. Ada beberapa foto dan informasi yang ingin saya dapatkan karena data yang saya miliki masih kurang. Karena lokasinya tidak jauh maka tidak butuh waktu lama untuk sampai ke lokasi toko tersebut.

Saya sempat merasa canggung dan bingung sendiri sewaktu sampai di sana. Alasannya karena malam ini saya tidak membeli apa-apa hanya sekadar bertanya saja. Namun pemilik toko dan karyawannya mempersilakan saya dan akhirnya saya bisa menyelesaikan rencana yang telah saya buat hingga selesai.

^{Di toko bangunan}

^{Beberapa produk yang dijual}

Itulah diary game hari ini. Terima kasih telah menyempatkan mampir dan semoga harimu menyenangkan!