The Diary Game, 8 Oktober: Merasakan Enaknya Olahraga dan Bincang Hangat Bersmaa Teman

in STEEM FOR BETTERLIFE2 months ago

1000191568.jpg

Kami di Gubuk Mbois

Hai Steemian! Selamat datang di diary game!
Hari ini saya menyambut pagi dengan olahraga lagi. Matahari sudah terbit saat saya mulai melakukan pemanasan, namun udara masih terasa segar saat hidung saya menghirupnya. Saya juga sempat melihat Pak Asbit sudah membuat kandang kambing saat baru mulai lari pagi.

Rute yang saya lewati kali ini adalah ke arah barat melewati Pasar Sambi hingga ke desa srikaton. Kira-kira saya melakukan olahraga ini selama satu jam saja dan tanpa ditemani siapapun. Saya akhirnya sudah mulai terbiasa dengan aktivitas ini sehingga cukup menikmatinya.

1000190940.jpg

Pak Asbit sedang membuat kandang kambing

Hal yang paling saya sukai dengan aktivitas lari pagi ini adalah mata saya bisa melihat banyak hal. Baik itu objek yang jauh atau dekat, perilaku orang-orang yang saya temui, hingga hal-hal sederhana yang jarang saya temui seperti taman bunga indah. Saya bisa memanjakan mata dengan melihat ke sana dan ke sini karena menganggapnya seperti terapi mata setelah memandang ponsel dalam waktu yang lama.

1000190946.jpg

Area Pasar Sambi

Sesampainya di rumah aktivitas berikutnya adalah bersih-bersih badan dan juga sarapan. Lalu karena Mbak Kuroh dan ibu saya membuat sambal kacang, maka saya pergi ke toko untuk menggilingnya dengan ditemani Fina. Kami berdua pergi dengan sepeda motor dan hanya butuh waktu sekitar 30 menit saja hingga selesai.

Biaya penggilingan kali ini adalah 5.000 rupiah (3 STEEM) untuk bahan sekitar satu kilo.

1000191029.jpg

Di tempat penggilingan sambal

Saat itu sekalian keluar rumah, kami juga menyempatkan diri untuk mampir ke toko yang berada di dekat Lapangan Ringinrejo. Saya perlu mengambil uang di sana dan Fina juga membeli barang belanjaan yang dia inginkan. Kira-kira hanya 10 menit di sini hingga semuanya selesai.

Selepas semua aktivitas tersebut saya melakukan pekerjaan pribadi saya di kamar. Ada cukup banyak hal yang perlu dilakukan demi menjemput rezeki. Namun karena tubuh saya masih fresh dan energi masih melimpah, saya bisa menjalaninya dengan baik.

1000190979.jpg

Di depan toko

Pada sore harinya saya ikut bincang santai di pelataran rumah. Di sana ada Pak Asbit dan beberapa orang lainnya seperti ibu, Mbak Kuroh, saya, hingga anak-anak yang sesekali nimbrung percakapan. Aktivitas ngobrol santai seperti ini biasa kami lakukan untuk menunggu magrib sebelum akhirnya kami semuanya pulang ke rumah masing-masing untuk melakukan ibadah rutin.

Hari ini saya memilih untuk salat magrib berjamaah di musala. Pakde Li menjadi imam salat kami kali ini. Sejauh yang sata tahu untuk imam salat magrib adalah Pakde Li dan Pak Bibi. Kadang juga Pak Badrun yang memimpin salat namun sangat jarang beliau menjadi imam salat magrib.

1000191298.jpg

Di musala

Malam hari ini saya berkesempatan ngobrol sekalian ngopi bersama teman. Sekitar selepas isya saya sudah menemui Pak Yus untuk menjemputnya. Lantas tidak lama kemudian kami berdua meluncur ke kedai kopi bernama Gubuk Mbois untuk sekadar diskusi dan berbagi informasi.

Banyak hal kami bicarakan pada waktu itu. Beberapa di antaranya adalah tema-tema personal namun kebanyakan adalah tema-tema umum atau isu-isu hangat yang sedang terjadi di sekitar kami. Saya bersyukur bisa mengeluarkan unek-unek di pikiran hingga mendapatkan informasi atau usulan yang berharga. Apalagi kali ini ditemani kopi hangat yang membuat obrolan malam ini menjadi lebih hangat.

Itulah diary game saya kali ini. Terima kasih telah mampir dan semoga harimu menyenangkan!

1000191420.jpg

Di Gubuk Mbois