THE DIARY GAME - Senin 22 November 2021 : Senin yang Penuh Perjuangan | #CLUB5050

Selamat siang stemian dimanapun anda berada

Alhamdulillah, hari ini saya masih diberikan kesempatan untuk menghirup udara segar seperti biasanya. Pagi-pagi sekali saya bangun seperti biasa, langsung menuju kamar mandi untuk cuci muka lalu berwudhu dan menunaikan ibadah sholat subuh. Pagi ini sangat cerah, ditemani oleh embun-embun pagi yang sangat sejuk dan menenagkan. Selepas sholat subuh saya membaca al-qur'an sebentar sambil menunggu matahari terbit. Kalo pada biasanya saya olahraga, pada pagi ini tidak. Saya mencoba berdiam diri di kamar untuk menenangkan diri dengan membaca al-qur'an. Dengan membaca al-qur'an, yang saya alami adalah saya mendapatkan ketenangan yang sangat luar biasa, karena saya pernah membandingkan ketika posisi saya jauh dari al-qur'an, rasanya seperti ada yang kurang begitu, semoga kita doakan kita dapat selalu dekat dan istiqomah dengan al-qur'an.

Matahari pun mulai terbit, saya bergegas ke kamar mandi lagi untuk membersihkan diri dan mandi. Bersiap-siap menunggu jam perkuliahan dimulai. Sambil menunggu jam perkuliahan dimulai, saya sarapan terlebih dahulu agar perkuliahan dapat saya ikuti dengan baik, karena jika perut dalam keadaan keroncongan, biasanya saya akan sulit fokus dengan perkuliahan.

Perkuliahan hari ini agak melelahkan, karena mulai dari jam 07.00 WIB saya menatap laptop sampai dengan pukul 16.00 WIB. Hari yang melelahkan bagi saya, tetapi alhamdulillah saya juga mendapatkan banyak ilmu hari itu. Hari yang penuh perjuangan dan inspirasi. Sekitar jam-jam 12.00 WIB, dosen memberikan izin istirahat ISHOMA sebentar sampai dengan pukul 13.30 WIB. Waktu tersebut saya manfaatkan untuk makan siang dan shola dhuhur, setelahnya saya melanjutkan lagi perkuliahan sampai sore.

Pukul 16.00 WIB, kelaspun selesai dan saya bergegas ke kamar mandi untuk berwudhu dan menunaikan sholat ashar. Setelah sholat ashar, saya ingin melakukan refreshing dulu karena terlalu lelah berada di depan laptop selama kurang lebih 9 jam. Sore itu saya berkeliling dan berjalan-jalan menuju Simpang Rangkaya, melihat pemandangan sawah di sekitar jalanan, dan melihat gemuruh jalan raya setidaknya dapat mengurangi sedikit rasa stress dan bosan saya. Hingga akhirnya waktu magrib pun tiba.

Selepas magrib, saya makan bersama keluarga dan berkumpul bersama sambil bercerita-cerita. Tidak lama setelah itu, saya masuk ke kamar untuk menyiapkan barang-barang yang ingin saya bawa ke Banda Aceh. Kebetulan malam itu saya berangkat ke Banda Aceh untuk mengikuti pelaksanaan seleksi CPNS. Saya berharap doa-doa terbaik dari teman-teman buat saya.

Perjalanan semalam memang sangat melelahkan, saya berangkat dari rumah menggunakan mobil penumpang Hiace sekitar pukul 23.45 WIB. Perjalanan ini menempuh jarak yang sangat jauh, mulai melewati Lhokseumawe, lalu Bireuen, disana kami singgah sebentar untuk makan-makan. Tidak lama setelahnya, kami berangkat kembali melewati berbagai kabupaten hingga akhirnya tibalah di Kota Banda Aceh pada pukul 06.00 WIB. Jadi, perjalanan dari Teupin Punti menuju Banda Aceh kurang lebih menempuh waktu 5 jam lebih menggunakan Hiace. Lima jam ini masih terbilang cukup cepat dibandingkan bepergian dengan mobil pribadi, hal ini disebabkan dari faktor sopir yang terlalu kebut dalam mengendarai mobil. Alhamdulillah meskipun begitu kami juga selamat sampai tujuan.

Hari yang begitu panjang dan penuh perjuangan bagi saya, semoga dengan berbagai perjuangan hari ini dapat membuahkan hasil pada masa yang akan datang. Amiinn.

Salam @imamhumani

About Me