The Diary Game - Selasa, 29 November 2022 || Masuk kantor hingga ngantri ambil obat

Hai steemians semuanya. Bagaimana kabar anda hari ini, semoga baik-baik saja. Hari ini saya akan menulis beberapa aktivitas harian saya dari pagi hingga saat ini. Saya ingin menceritakan kegiatan kegiatan saya pada hari ini, yaitu pada selasa 29 November 2022. Saya akan jelaskan beberapa aktivitas saya hari ini. Diantaranya dari masuk kantor hingga ngantri obat adik saya ke sebuah Rs swasta di kota Sigli.

Mata masih perih, akibat tidak cukup tidur. Namun saya tetap bergegas bangun untuk chek data pencapaian kerja. Mengingat ini adalah akhir bulan. Dimana setiap target harus benar-benar di evaluasi untuk menunjang pencapaian setiap parameternya. Saya langsung duduk, ambil hp langsung buka pesan WhatsApp. Namun karena masih terlalu pagi tidak ada pesan singkat terbaru dari group kerja melainkan group silaturahmi yang tidak pernah berhenti berdenting.

Saya langsung menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi, berpakaian,ambil tas pakek sepatu, langsung bergegas menuju kantor. Sebelumnya, tentu saya terlebih dahulu mendaftar kan adik saya berobat. Yang sudah menjadi rutinitas bulanan setiap bulan saya wajib mengantri obat untuk nya. Saya perkirakan dia sudah berobat selama 5 tahun lamanya. Yang tidak pernah absen seharipun.

Singkatnya, sesampai dikantor saya duduk dan membahas beberapa hal yang perlu di push dilapangan. Terutama terkait parameter fokus yang masih minus. Meski sedikit pusing akibat kurang tidur. Ya tubuh mesti dipaksakan untuk kuat. Karna makan tidak didapatkan dari mengeluh. Tapi dari kerja produktif yang senantiasa setiap hari wajib lebih baik dari sebelumnya.

Setelah itu, saya ajak dua bawahan saya untuk menikmati secangkir kop pagi disebuah warung kopi yang tidak jauh dari kantor. Warung kopi cek min. Mungkin jika anda berdomisili dikota Sigli, tentu tidak asing dengan warkop ini. Warkop yang sangat aktif hingga tengah malam. Alasannya tempatnya yang lumayan nyaman. Dan makanan yang serba ada.

Sekitar satu jam, atau tepatnya jam 1.30 WIB saya langsung balik menuju kantor. Mengingat kewajiban sebagai muslim belum ditunaikan. Dan menuju mesjid terdekat dengan kantor. Hari ini saya tidak sempat melakukan visit. Dengan alasan, saya harus mengantri mengambil obat adik saya. Meski sebenarnya wajib visit. Tapi ini juga penting. Tidak sanggup jika dipaksakan membeli jenis obat yang sama seperti ini. Harganya cukup tinggi.

Singkat cerita, sekitar jam 4.30 wib, saya langsung menuju Rumah sakit Mufid Sigli. Sebuah rumah sakit swasta yang terletak tepat di jantung kota Sigli. Atau dekat jalan utam Banda Aceh - Medan. Sudah banyak terlihat ibu-ibu, bapak-bapak yang sudah mengantri disana. Apalagi, jika poli saraf. Sertinya pasien terbanyak dari poli yang lainnya. Itu terbutki, hampir setiap bulan hanya pasien saraf yang telat pulang. Karena terlalu banyak, hingga mengantri lama.

Meski demikian, untuk kesembuhan, usaha harus di kedepankan. Soal kesembuhan biar kan saja Allah yang mengaturnya. Itu bukan tugas kita. Tugas kita sebagai manusia hanya ikhtiar sekuat tenaga. Tidak mesti dalam urusan sakit. Urusan apapun yang dibutuhkan adalah usaha sekuat tenaga. Kerja, sakit, cari jodoh dan sebagainya. Yakinlah Allah akan membantu siapapun yang telah berusahalah keras untuk mewujudkannya. Libatkan Allah dalam setiap urusan.

Sudah sekitar satu jam lebih saya mengantri disini. Namun nomor urut yang saya pegang tidak dipanggil-panggil. Rumah sakit ini harusnya sudah bisa berbenah. Untuk dapat mengayomi semua pasiennya. Maka harus di tambah Dokter spesialis masing-masing poli. Agar penanganannya bisa menjadi lebih cepat dan efektif. Kasihan juga saya, saat melihat ada pasien yang mengantri hingga malam hari. Padahal mereka berasal dari daerah yang sangat jauh dari rumah sakit.