Menjemput tim relawan PGRI (21 Desember 2025)
Hai Steemian
Minggu pagi aku sudah menyelesaikan rutinitas akhir pekan sebelum tengah hari. Waktunya bersantai di teras sambil menemani Al-Qarni bermain. Si Abang juga tampak sibuk di pekarangan depan. Ia sedang mencuci PC bekas banjir.
Lewat tengah hari aku bersiap menjemput tim relawan dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Tim relawan akan mengantarkan bantuan untuk guru yang menjadi korban bencana banjir dan longsor si seluruh Aceh.
Si Abang sedang cuci PC
Hari ini tim akan mengantarkan bantuan ke wilayah timur hingga Aceh Tamiang. Mereka sudah berangkat sejak malam dari Banda Aceh. Siang ini tiba di Bireuen. Mereka gak bisa melanjutkan perjalanan karena kondisi jembatan satu-satunya yang tembus ke wilayah timur harus mengantri hingga 6 jam.
Mereka memilih meninggalkan mobil di Kutablang dan menyeberang naik boat nelayan dan melanjutkan perjalanan menggunakan mobil dari pengurus daerah yang dilalui.
Pengerjaan jembatan
Untuk dari kutablang menuju Kota Lhokseumawe menjadi kewajiban kami dari tim PGRI Lhokseumawe dan Aceh Utara untuk mengantarkan mereka. Aku bersama tim dari Aceh Utara sudah menunggu di Kutablang sejak sehabis Dhuhur.
Lumayan lama aku menunggu ketibaan mereka dari seberang. Saat tiba ternyata ada tim dari Bireuen juga ikutan bergabung bersama mereka. Dua mobil yang kami siapkan terpaksa berdesakan mengangkut mereka. Ada sepuluh orang di mobil ku.
Tim relawan PGRI
Untuk mengurangi beban, aku turun di rumah saja, biar mereka saja yang lanjut menggunakan mobilku. Aku juga harus menemani Al-Qarni di rumah karena mamanya mau ikut pengajian rutin di Meunasah.
Malam harinya aku sudah pulas tertidur sejak sehabis Isya, namun kembali terjaga saat tengah malam karena mobilnya baru tiba kembali di rumah. Si Abang juga belum istirahat jam segini, jadi aku menemani ia yang tampak sibuk dengan kerjaannya hingga lewat tengah malam. Aku sudah lanjut istirahat sebelum pukul 2:00 pm.
https://x.com/i/status/2004540050655289691