The Diary Game (Jum’at, 03-10-2025) : Seakan Langit Pun Menangisi Kepergiannya
Sejak pagi suasana di dusun benar-benar sunyi, seolah alam pun ikut berduka atas kepergian sosok yang sangat kami hormati. Ini adalah diary ku tentang hari terberat di dusun kami.
![]() |
|---|
Halo Steemians semuanya...
Pagi ini seperti biasanya aku salat subuh berjamaah di masjid. Karena hari ini hari Jum’at, aku shalatnya di masjid Agung Islamic Canter biar bisa mengikuti ceramah Subuh di sana. Di sana aku bertemu dengan khadim Gerakan Pemuda Subuh (GPS), yaitu Ustadz Razie Efendi. Dia merupakan kawan satu angkatan dengan aku saat di SMA Negeri 1 Lhokseumawe.
![]() |
|---|
![]() | ![]() |
|---|
Setelah mengikuti kegiatan ceramah subuh, aku langsung bergegas pulang ke rumah karena aku harus bersiap-siap untuk bekerja. Namun begitu sampai aku belok ke jalan rumahku, aku melihat sudah banyak orang di sana. Aku baru teringat bahwa ketua Dusun tempat aku tinggal meninggal kemarin. Tadi malam baru dibawa pulang dari Banda Aceh dan akan dikembumikan pagi ini. Aku pun memutuskan untuk tidak masuk kerja hari ini.
![]() |
|---|
Setelah memarkir sepeda motor di pinggir jalan, aku langsung masuk ke rumah untuk mengganti pakaian dan sekaligus meminta izin tidak masuk kerja. Lebih tepatnya meminta cuti kerja pada manajer. Karena mengingat beliau (ketua dusun) tersebut tetangga dan saudara dari mama. Walaupun agak jauh.
Setelah sarapan pagi aku langsung keluar menuju ke rumah duka. Aku berusaha membantu sebisanya. Hingga sekitar jam 10, Almarhum sudah selesai dimandikan dan akan dilaksanakan Jenazah di bawah tenda. Begitu jenazahnya dikeluarkan dari rumah, hujan pun mulai turun. Seakan-akan langit menangisi kepergian beliau. Walaupun dari sudah mandung, hujan turun saat beliau siap diantarkan ke pemakaman.
![]() |
|---|
![]() |
|---|
Selesai salat jenazah, seperti biasanya dilanjutkan dengan kata-kata pelepasan dan sekaligus permohonan maaf yang disampaikan oleh pimpinan Daya di desa kami, yaitu Abi Samsul Bahri. Kemudian Jenazah pun di bawa ke pemakaman yang tidak jauh dari rumah kami. Aku mengikutinya sambil memayungi jenazah.
Sekitar jam 11 acara pemakaman pun selesai. Saya memandu Tgk. Imum Gampong saat pulang. Karena masih hujan dan jalan pun licin. Setelah mengantar Tgk. Imum ke motornya, aku pun kembali ke rumah untuk membersihkan diri dan beristirahat. Agar lebih siap untuk salat Jumat sebentar lagi.







curated by: @ahsansharif
Alhamdulillah....
Thanks brother and team Steemcurator03
Turut berduka cita atas kepergian ketua Dusun pak. Semoga keluarganya bisa menerima kepergiannya dengan ikhlas 🙏
semoga almarhum diterima disisi Allah SWT dan ditempatkan di tempat yang paling mulia yaitu Syurga firdaus
Aamiin ya rabbal'alamin
Terima kasih saudaraku