Halo Steemians semuanya...
Pagi ini seperti biasanya aku awali dengan salah subuh berjamaah di masjid kebanggaanku, yaitu Masjid Syura Kandang. Hingga jam 6 kurang seperempat, kegiatanku berlanjut ke warung kopi legendaris di Kota Lhokseumawe, yaitu Syarif Delima. Walaupun aku berangkat sendiri ke warung kopi tersebut. Disa sana aku melihat ada bapak-bapak pecinta kopi dan aktivis partai biru (aku sensor) sedang mengabadikan pertemuan mereka dan sekaligus menjadi bahan konten sosial media atau aplikasi biru yang sedang trending saat ini. Karena aku kenal dengan sebagian dari mereka, aku langsung minta ikut dalam foto mereka. Hehehe
berfoto dengan salah seorang jamaah tetap di masjid Syura
Setelah mengambil beberapa gambar, kami disibukkan dengan ponsel masing-masing. Seperti aku yang langsung menyimpan gambar tersebut di Aplikasi biru. Begitu juga dengan mereka yang langsung memposting foto di aplikasi tersebut sebagai bahan konten mereka. Kemudian barulah kami larut dalam obrolan ringan tentang aplikasi biru tersebut. Mulai dari Monetisasi hingga pendapatan yang sudah kami dapatkan dari aplikasi biru. Ternyata kami adalah pemula yang baru di monetisasi dan belum merasakan gajian pertama dari aplikasi itu.
bersama aktivis partai biru dan Dosen
bapak-bapak konten kreator aplikasi biru
Hingga jam 7 kurang seperempat, mereka harus pamit duluan karena ada kegiatan masing-masing. Sehingga tinggal aku sendiri di meja tersebut. Aku melihat ada beberapa ustadz di meja lainnya yang sedang ngopi. Aku menghampiri mereka dan bergabung dengan para ustadz tersebut. Di sana ada ustadz Adnan Yahya (senior aku saat di SMA Negeri 1 Lhokseumawe), ada Ustadz Abdurrahman Yusuf dan dua ustadz lainnya yang tidak aku kenal namanya.
bersama ustadz-ustadz kota Lhokseumawe
Di meja ini aku berdiskusi dengan ustadz-ustadz tersebut mengenai konten aku yang sering lewat di beranda mereka (sebenarnya mereka mengintrogasi aku sih). Mulai dari konten mukbang yang pernah aku tekuni, hingga podcast “Haba Bak Keudee Kupi” yang mulai redup untuk aku jalani. Ternyata mereka tidak ada yang mengkritisi berlebihan. Malah lebih memberikan saran yang membangun untuk konten-kontenku. Hingga tepat jam 7, kami harus berpisah untuk melakukan kegiatan masing-masing. Walaupun pertemuan ini terasa begitu singkat, namun banyak pelajaran yang bisa aku ambil dari mereka. Terutama tentang semangat pantang menyerah dan terus memberikan edukasi.
singgah ke Taman Riyadhah untuk mengambil foto
Saat pulang aku singgah ke Taman Riyadhah untuk mengambil beberapa foto di sana. Foto-foto ini aku jadikan sebagai bahan review tempat untuk Steem Atlas. Sekitan dan terima kasih sudah membacanya.
Hello @sabarman! 👋
Congratulations!! Your post has been upvoted through steemcurator07. We support quality posts and comments throughout the platform. We encourage you to publish creative and quality content.
Curated By: @walictd
Thanks brother and team Steemcurator07
terim kasih telah berbagi cerita di sini pak @sabarman!
saya pikir, terlalu banyak kata kata yang di sensor ya. hehehe. tapi gak apa.
pasti senang rasanya bisa ngobrol dan diskusi bareng mengenai bidang yang sama dama ditekuni di aplikasi biru.
semoga ke depannya bisa melewati rintangan dan akhirnya tersenyum lebar karena gajian dari monetisasi 🔥
saya termasuk orang yang mendapat informasi menarik dari pak @sabarman ketika podcast di aplikasi merah.
selamat menjalani hari penuh berkah 👌
Hehehe....
Terima kasih juga sudah membaca ceritaku.
Saya termotivasi kembali untuk menulis di Steem setelah podcast dengan pak @radjasalman
Alhamdulillah banyak yang sudah kembali menulis pasca podcast, hehehe..
Alhamdulillah.....