The Diary Game 14 June, 2024 - Jumat barokah

Saya bahagia, banyak hal baik terjadi dan saya lalui sepekan terakhir ini, waktu berlalu begitu cepat, beragam momentum datang silih berganti mewarnai hidup kita. Baik buruknya tergantung bagaimana kita menyikapinya dan yang terpenting kita pandai bersyukur atas setiap nikmat yang telah Tuhan berikan.

Suara alarm berbunyi keras, saya bangun dari tempat tidur dengan semangat dan harapan baru untuk memulai pagi di hari jumat barokah ini. Mie goreng dan segelas teh hangat di meja makan telah saya habiskan dengan lahap tampa tersisa, saya perlu memuji masakan istri yang begitu lezat disajikan setiap hari.

Hari Jumat, saya menghabiskan waktu bersama keluarga dirumah hingga waktu azan solat Jumat berkumandang di mesjid. Tidak ada yang spesial dan berbeda, hanya saja hari Jumat adalah hari dimana seluruh lelaki dewasa yang muslim diwajibkan untuk sholat berjamaah di masjid.

Setiap hari Jumat saya selalu mengajak Ghaisan anak lelakiku untuk solat Jumat berjamaah di mesjid, saya melakukan hal itu untuk mengajarinya sekaligus membiasakan dia mengerjakan solat karena itu merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim, juga agar dia tumbuh menjadi anak yang mencintai agamanya.

^{Donat coklat+keju}

Mengisi waktu tunggu azan sholat Jumat, istri meyiapkan donat kesukaan anak-anak, kali ini istri menyiapkan dua versi donat lembut, yaitu donat coklat dan donat coklat+keju, dua-duanya sama enak dan disukai oleh anak-anak kami.

Satu Jam lagi azan akan berkumandang, saya dan Ghaisan bersiap-siap untuk berangkat solat Jumat berjamaah di mesjid.

^{Ghaisan yang pertama menikmati donat lembut buatan ibunya}

Beberapa hari terakhir ini cuaca sangat ekstrim, sepertinya musim kemarau akan kembali terjadi, cuaca panas yang sangat ekstrim mengharuskan saya untuk tidak mengizinkan anak-anak bermain diluar rumah, khawatir mereka akan sakit jika terlalu lama bermain diluar saat cuaca ekstrim seperti saat ini.

Untuk menghindari anak-anak bermain diluar, saya terpaksa harus stay dirumah menemani mereka hingga tiba-tiba kami semua tertidur lelap disiang hari.

Sore harinya saya mendapat notifikasi pesan pemberitahuan via grup WhatsApp, bahwa malam hari nanti ada pengajian di musholla desa.

Mengikuti pengajian rutin merupakan salah satu rutinitas setiap sepekan sekali, dan itu sudah menjadi tradisi bagi kebanyakan masyarakat desa yang ada di daerah kami, mengikuti pengajian bersama pemuda yang ada di desa merupakan hal yang menyenangkan karena selain pengajian kami juga berkesempatan untuk makan bersama, seperti malam ini kami makan "Mie Aceh" selesai acara pengajian di musholla.

^{Makan Mie Aceh bersama rekan usai pengajian}

Sekitar pukul 21 wib, selesai pengajian kemudian saya dan istri pergi ke Simpang Rangkaya untuk membeli Snack kesukaan istri, kami menelusuri jalan dimalam hari sambil menikmati pemandangan penjual street food di sepanjang jalan, hingga pada akhirnya kami berhenti di salah satu street food yang paling ujung.

"Batagor Bandung" adalah jajanan yang dipilih istri untuk cemilan malam ini, dia sendiri yang memesannya agar sesuai dengan keinginannya, kami tiba sudah agak larut sehingga tidak perlu mengantri lagi, biasanya "Batagor Bandung" ini sangat banyak peminat dan perlu mengantri panjang untuk bisa mendapatkannya.

^{Kondisi jalanan terlihat sepi malam ini}

^{Istri sedang menunggu pesanan "Batagor Bandung"}

Sekian game diary saya kali ini, semoga bermanfaat dan terima kasih atas semuanya.

Semoga setiap hari yang kita lalui menjadi tujuan kebaikan dan kebahagiaan bersama.