Betterlife, The Diary Game, Senin 8 Agustus 2022. Memperingati Hari Asyura Di Mesjid Baalawi

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Hari ini adalah hari penuh berkah, sejak semalam kita dianjurkan banyak berbuat ibadah, mulai dari berpuasa, menyantuni anak yatim, menyantuni fakir miskin, memakai celak mata, dan banyak lagi ibadah lainnya.
Hari ini saya mewajibkan semua santri untuk berpuasa Asyura (10 Muharram), semua kompak melakukan puasa sunnah, bahkan Ahya, Rafar, santri terkecil pun berpuasa.
Pagi jam 9.00 saya menuju ke panton Labu untuk berbelanja sedikit ikan dan daging, rencananya sore ini seluruh santri yang mengaji malam akan berbuka puasa bersama di rumah Tanjong, anak-anak pasti sangat suka daging.

Saya membeli ayam dan daging lembu, tentunya yang bebas penyakit PMK, saya membeli bumbu rendang, rencananya daging sapi akan kami buatkan rendang, sedangkan daging ayam kami olah menjadi soto nan lezat, maknyus lezatnya..
Jam 11.00 saya kembali dari berbelanja, saya juga membeli semangka ukuran besar, sampai rumah saya membantu mimi dan Bunda Owa membersihkan daging, membantu membuatkan rendang untuk anak-anak, jam 12.00 saya baru pulang ke rumah kede untuk salat dan istirahat, karena kami smeua berpuasa.

Jam 1.30 saya kembali ke rumah tanjong untuk mengajar anak santri, mereka walaupun dalam keadaan berpuasa nampak sangat semangat, apalagi saat tahu bahwa mereka akan berbuka bersama serta dengan menu daging rendang dan soto. Wangi masakan membuat perut terasa sangat lapar.

Jam 4.00 kami salat Ashar, lalu melanjutkan pengajian sampai jam 5.00, hanya anak-anak panton saja yang tidak buka puasa bersama kami.

Jam 5.00 kami semua pulang, lalu saya segera ebrsiap-siap untuk memenuhi undangan ke mesjid Baalawi, kami juga mengadakan acara zikir dan santuanan anak yatim di mesjid Baalawi.

Acara dimulai dengan membaca surah yasin, dilanjutkan dengan zikir dan doa birrul walidain. Lalu dilanjutkan dengan acara santunan anak yatim, setiap anak yatim mendapat bingkisan dan amplop, nampak wajah bahagia dan senyum lebar mereka.

Acara selanjutnya adalah buka puasa bersama, sambil menunggu waktu berbuka kami melantun zikir dan doa, saat berbuka terasa sangat meriah.

Setelah salat magrib saya segera pulang melihat anak-anak santri, mereka semua nampak sangat kekenyangan, bahkan ada yang sampai mesti duduk bersandar. Malam ini anak-anak hanya saya minta mengulang saja tanpa saya bacakan kitab.

Jam 9.00 kami melanjutkan dengan pengajian orang dewasa, jam 11.00 kami selesai, lalu mengobrol sampai jam 12.00, barulah kami pulang.

Sampai rumah saya langsung beristirahat, rasa lelah rasanya hilang saat mata terpejam.