RE: Marketing Plan - Utopia
Saya akan melihat apakah saya dapat menemukan informasinya kembali. Tidak disebutkan. Bahkan buku sejarah Belanda saya yang ditulis oleh saudara laki-laki kakek saya tidak lagi digunakan di sekolah-sekolah atau dijual (bekas). Jika kebenarannya dibagikan, kemungkinan besar sudah diubah beberapa kali. Saya akan melihat apa yang bisa saya temukan sebelum seluruh sejarah dihapus.
Jika menyangkut keluarga Cornelis De Houtman, jika mereka masih hidup, mereka tahu siapa nenek moyang mereka, kecuali jika mereka berganti nama dan memiliki orang tua yang tidak menceritakannya. Mungkin saya harus mencari di beberapa arsip di Den Haag atau perpustakaan atau membutuhkan bantuan dari mereka yang berspesialisasi dalam Sejarah Keluarga.
Nenek dari pihak ibu mengatakan bahwa leluhurnya adalah Floris ke-5.
Aku akan membiarkan Anda
Kejadian perang di laut itu sekitar awal abad 16, yang membuat saya penasaran dibuku sejarah Indonesia juga sangat sedikit menulis tentang pahlawan aceh karena kami dianggap bangsa pemberontak seperti papua. Hanya aceh dan papua yang berani melakukan pemberontakan terhadap Indonesia. Walaupun sejak tahun 2005 pasca tsunami aceh sudah menandatangani MOU perdamaian di Helsinki, Finlandia.
Sejauh ini saya bahkan tidak dapat menemukan bahwa Cornelis sudah menikah. Saudaranya, Frederick, lahir dengan nama keluarga yang berbeda dan sudah menikah. Sepertinya tidak banyak informasi tentang kehidupan pribadinya. Dia adalah seorang pedagang dan ada keraguan yang kuat tentang diplomasi dan karakternya (kebaikannya). Pertanyaannya adalah sejak kapan hal ini diputuskan.
Ada sebuah patung di Gouda, mulai dibangun pada tahun 1880, dikatakan bahwa itu adalah apa yang membuat nama keluarga tetap hidup. (?)
Gouda adalah kota dari salah satu keju Belanda yang terkenal.
Iya, anda benar. Cornelis lahir di Gouda. Dia seorang pedagang besar yang menemukan jalur rempah-rempah pertama kali. Hanya saja pedagang zaman dulu selalu membawa armada perang. Tapi sepertinya dia bukan seorang jenderal perang
Portugal sudah hadir dan seperti yang saya pahami memerangi Aceh dan kawasan ini. Mereka tampaknya memerangi Belanda dan mengatur Aceh untuk melawan Belanda.
Pada saat Cornelis meninggalkan VOC, VOC belum ada, yang mereka inginkan hanyalah menemukan jalan ke India (?) dan mereka tahu bahwa Portugal menemukan jalan ke India (?)
Ada dua cerita, yang pertama mengatakan bahwa Portugal mengadu domba Aceh dengan Belanda karena takut kehilangan kendali. Aceh meracuni para pelaut Belanda dan mereka (kedua kalinya) Cornelis dan banyak yang lainnya meninggal, Frederick dipenjara selama 2 tahun dan raja membayar untuk membebaskannya. Setelah itu dia kembali berlayar beberapa kali.
Kisah lainnya singkatnya: Cornelis meninggal di laut, saudaranya dan beberapa orang lainnya tertangkap dan dijadikan budak. Fredrick baik dalam jumlah tertentu.
Tidak disebutkan siapa yang membunuhnya. Tidak disebutkan adanya pasukan wanita yang bertempur dan menang.
Terima kasih atas informasi berharga ini, selalu ada dua versi dalam sejarah. Saya sendiri belum mendapatkan bukti otentik terkait pasukan wanita "inong bale" yang berperang dengan Cornelis.
Satu lagi jika anda tidak keberatan karena ini juga sangat penting. Menurut buku sejarah yang saya baca, jenderal kohler tewas di tembak oleh sniper bangsa aceh. Yang menjadi pertanyaan sampai sekarang, tidak ada yang mengetahui siapa sniper tersebut, apakah ini juga sniper fiksi?.
Saya pikir karena kohler merupakan jenderal dari kerajaan Belanda maka arsip tentang gugurnya kohler pasti lebih lengkap dibandingkan Cornelis yang seorang pedagang.
Sampai saat ini pers besar di Indonesia seperti majalah TEMPO mempertanyakan siapa sniper tersebut. Karena jejaknya seperti hilang di telan bumi 🙏
Kohler sama sekali tidak terdengar seperti nama Belanda, lebih mirip nama Jerman. Sejauh ini saya belum menemukan lebih banyak lagi kecuali beberapa judul buku yang ditulis dalam bahasa Belanda kuno. Saya tidak yakin di mana bisa menemukannya, tetapi saya akan mencari tahu apakah ada toko barang bekas di kota ini yang mungkin memilikinya atau menjualnya. Minggu ini saya akan melihat apakah perpustakaan atau toko barang bekas memiliki buku-buku sejarah.
Jika memang benar... dugaan saya ada di antara keduanya. Sejarah dilihat dari sudut pandang orang yang menceritakannya dan diwarnai oleh perasaan pribadi.
Tidak mengherankan jika Cornelis tidak diplomatis, tetapi dia juga tidak bertanggung jawab. Saat itu mereka menyebutnya pemimpin tetapi jika ada masalah, dia tidak diizinkan untuk memutuskan. Ada sekelompok orang di dalam kapal dan keputusan diambil melalui pemungutan suara, secara demokratis. Di sisi lain, mereka mungkin akan menyalahkannya jika terjadi kesalahan.
Kita tahu bahwa itu adalah perjalanan yang panjang, para bajingan yang malang, kekurangan makanan, banyak yang mati, hukuman, pengorbanan yang dilakukan, keadaan cuaca, perkelahian dengan Portugal dan ini semua demi lada.
Mungkin kita harus mencoba menempatkan diri kita dalam situasi ini dan bertanya apa yang terjadi di kapal ini. Itu bukanlah situasi yang sehat. Kehilangan kepercayaan, ketakutan, frustrasi, kelaparan, kebencian (?) - tidak ada informasi yang bisa saya temukan apakah saudara-saudara itu saling menyukai satu sama lain. Apakah kami benar-benar bersaudara? Mungkinkah Fredrick mengganti namanya, dia memiliki anak dan mereka memiliki nama ibunya. Saya merasa sulit untuk percaya bahwa kedua bersaudara itu menjalani kehidupan tanpa seks. Bukan berarti pernikahan adalah sesuatu yang menyedihkan dan ada banyak seks bebas di kalangan orang kaya dan pelaut.
Mungkin Kohler juga ditulis dengan cara yang berbeda. Saya akan melihat apa yang bisa saya temukan, tetapi dengan mempertimbangkan fakta bahwa sebagian besar sejarah telah dihapus dan kita hanya dapat menemukan sebagian dari kebenaran jika ada buku catatan Hollandia atau sesuatu yang ditulis oleh Sultan atau orang lain yang tertinggal.