SLC | S21W1: Developing a Learning Contract
Halo sahabat Teachers & Students, saya menyapa anda kembali pada postingan ini.
Ini merupakan postingan partisipasi saya dalam tantangan pembelajaran Steemit minggu pertama di komunitas Teachers & Students, namun postingan partisipasi saya tidak masuk dalam hitungan penilaian, hal ini di sebabkan saya merupakan bagian dari pengajar atau penyelenggara. Namun bagus rasanya jika saya mencoba terlibat dan memberikan pemikiran yang saya miliki, semoga postingan ini bermanfaat untuk saya dan kepada siapapun yang membacanya.
Profesi guru dan dosen bukanlah pekerjaan yang mudah untuk di kerjakan, mereka harusnya menjadi pendidik profesional yang memiliki keahlian atau kompetensi yang sesuai dengan profesinya. Kedua Profesi ini memiliki kesamaan dalam hal tujuan, namun dalam pelaksanaannya sedikit berbeda. Tugas utama guru adalah untuk mendidik, mengajar, mengarahkan, membimbing, melatih, menilai, dan diakhiri dengan mengevaluasi peserta didik. Sedangkan tugas Dosen mentransformasikan ilmu penerapan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, hingga seni. Dan dalam kapasitas yang sama terdapat juga guru pengajar lainnya di luar bidang akademik.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut baik Guru dan Dosen tentu mengalami hambatan-hambatan yang terjadi, hambatan tersebut dapat muncul dari diri mereka sendiri yang berhubungan dengan kesiapan serta bahan yang ajar atau kemampuan yang mereka kuasai. Atau hambatan dari luar yang berhubungan dengan lingkungan, peserta didik hingga peraturan pemerintah tentang sebuah kebijakan di dunia pendidikan.
Kendala yang muncul biasanya banyak terjadi pada saat proses belajar di kelas berlangsung, sehingga ini menjadi titik fokus permasalahan yang diangkat oleh Tim Pengajar dalam hal ini Tim Guru yang Cemerlang. Sekarang, mari kita bahas kendala-kendala yang mungkin dapat terjadi dan mungkin juga sering terjadi yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas.
Kendala guru dalam proses pembelajaran di kelas. |
---|
Guru dan Dosen atau pengajar lainnya tentu akan berhadapan dengan peserta didik yang menjadi subjek dan objek dalam proses pendidikan. Peserta didik itu sendiri merupakan kelompok masyarakat dengan tingkatan usia tertentu, yang sedang atau akan mengembangkan potensi dan kemampuannya lewat proses belajar. Baik di laksanakan di kelas atau pun diluar kelas, namun di dunia pendidikan kelas menjadi tempat utama pengembangan potensi tersebut. Peserta didik tersebut bisa berupa siswa, mahasiswa, atau pelajar dari berbagai jenjang pendidikan dan usia, dengan segala macam karakter unik dan latarbelakang yang mereka miliki.
Secara khusus Peserta didik yang menjadi subjek dan objek pembelajaran di kelas tentu bersifat heterogen, artinya mereka memiliki berbagai macam profil atau karakter yang berbeda. Peserta didik juga memiliki berbagai macam kemampuan, cara belajar, cara berkomunikasi, minat, bakat, kebutuhan belajar, dan kesiapan. Hal inilah yang berdampak pada proses belajar di kelas, dimana akan muncul kendala-kendala yang akan dihadapi.
Kendala yang dihadapi saat proses pembelajaran di kelas tertentu berbeda antar Guru, Dosen dan Pengajar lainnya. Namun secara umum sudah dapat di Identifikasi dan umum terjadi, bahkan saya sendiri juga mengalami dan berhadapan dengan kendal-kendala tersebut. Bagi saya yang berprofesi sebagai seorang guru kendala yang terjadi adalah :
Kendala mengelola kedisiplinan peserta didik.
Kedisiplinan siswa menjadi kendala pertama yang akan terjadi, ini bisa berhubungan dengan kepatuhan peserta didik terhadap aturan yang berlaku di kelas. Hal lainnya kendala untuk mendorong kerja sama dan kolaborasi, dimana akan ada kesulitan untuk menggabungkan beberapa karakter siswa menjadi satu. Selanjutnya kendala memberikan umpan balik konstruktif, artinya ada kesulitan memberikan tanggapan yang membangun dan berfokus pada peningkatan kinerja atau pembelajaran yang sedang berlangsung. Terakhir kendala Manajemen waktu, dimana proses perencanaan dan pelaksanaan belajar dari peserta didik, digunakan sesuai aturan yang telah ditentukan.
Kendala mengendalikan tingkah laku peserta didik.
Kendala yang kedua adalah semua hal yang berhubungan dengan mengendalikan pemahaman peserta didik, salah satunya adalah kesulitan Komunikasi dikarenakan perbedaan daya tangkap peserta didik dengan apa yang ingin kita sampaikan. Gaya belajar menjadi kendala lain, karena setiap siswa memiliki cara kerja yang berbeda untuk menyelesaikan sebuah masalah yang berhubungan dengan pembelajaran di kelas. Kendala lain yang sering terjadi di kelas adalah Tingkah laku, keunikan peserta didik beragam dan tugas guru untuk menjaga tingkah laku untuk dapat dikendalikan.
Dan kendala mengatur alat-alat pengajaran.
Kendala ini berkaitan dengan perangkat pembelajaran, dan erat hubungannya dengan rencana pembelajaran. Kendala ini mengharuskan guru untuk mencari metode pembelajaran yang sesuai serta mengevaluasi tingkat keberhasilan dalam hal mengelola kelas. Fasilitas menjadi kendala lainnya di kelas, walau sebenarnya fasilitas menjadi kendala kecil dalam proses pembelajaran di kelas. Penilaian menjadi kendala terakhir yang berhubungan dengan kendala mengatur alat-alat pengajaran, jumlah siswa yang banyak dalam satu kelas merupakan kendala tersebut.
Perlu di catat, bahwa ketiga hal yang saya sebutkan di atas, merupakan semua kendala yang saya hadapi ke kelas.
Pentingkah kontrak pembelajaran dan apakah membantu proses pengajaran |
---|
Dalam kapasitas saya sebagai seorang guru, semua kendala yang saya hadapi saat proses pembelajaran di kelas, tentu membutuhkan sebuah cara atau solusi untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi. Salah satunya adalah dengan membuat kesepakatan antara saya sebagai seorang guru yang mengajar di kelas tersebut, dengan semua peserta didik saya di kelas. Dengan harapan tahapan serta proses belajar di kelas dapat mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri, baik yang berhubungan dengan kondisi dan suasana kelas, tingkah laku dan kedisipilanan peserta didik, dengan mempertimbangkan jangka waktu tertentu. Inilah yang di sebut dengan Kontrak pembelajaran, dan saya beranggapan kontrak pembelajaran adalah sesuatu yang sangat penting dan harus di buat.
Pentingnya Kontrak pembelajaran juga akan memberikan kejelasan tentang bagaimana proses pembelajaran di kelas berlangsung, sekaligus membuat peserta didik merasa bahwa pembelajaran adalah bagian penting yang harus mereka jaga. Sehingga secara tidak langsung mendorong peserta didik untuk memahami kenapa proses pembelajaran di perlukan dan mengetahui pentingnya pembelajaran.
Secara khusus Kontrak pembelajaran dapat membantu saya sebagai seorang guru untuk mencapai hal-hal penting dalam proses pembelajaran di kelas. Diantaranya adalah :
- Membangun hubungan positif antara Guru, peserta didik dan juga kelas, hubungan yang terbuka akan memudahkan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, yang didasarkan pada kontrak pembelajaran.
- Membantu saya sebagai seorang guru untuk mengidentifikasi kebutuhan serta kemampuan peserta didik yang terdiri dari berbagai karakter, gaya belajar dan tingkah laku.
- Memberikan gambaran serta arah pembelajaran yang sesuai dengan harapan, sehingga tujuan pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai metode pembelajaran untuk mencapai kesuksesan.
- Terakhir, meningkatkan tingkat kedisipilanan peserta didik terhadap aturan yang berlaku pada saat proses pembelajaran berlangsung, hingga akhirnya menjadi sebuah kebiasaan yang akan terus peserta didik lakukan.
Komponen penting apa yang harus disertakan dalam kontrak pembelajaran dan jelaskan mengapa komponen tersebut bermanfaat bagi Anda? |
---|
Sebagai seorang Guru di salah satu sekolah Negeri di Indonesia, saya di berikan tugas membimbing peserta didik di kelas 4, yang terdiri dari gabungan 23 siswa laki-laki dan perempuan. Setiap jenjang kelas akan berbeda penerapan kontrak pembelajaran, begitu juga di Universitas. Guru dan dosen memiliki komponen tersendiri yang akan disepakati bersama dengan peserta didik atau mahasiswa mereka, tidak ada kontrak pembelajaran yang baku dan semua guru serta sekolah pasti berbeda-beda.
Berdasarkan pengalaman selama ini saya membuat kontrak pembelajaran bersama dengan peserta didik saya di kelas, ini di perlukan agar terjadi komunikasi dua arah untuk memberikan gambaran serta kesepakatan bersama tentang aturan dan ketentuan saat proses belajar berlangsung. Sehingga arah dan tujuan dari pembelajaran dapat berjalan dengan baik hingga mencapai kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
Berikut ini beberapa poin penting dan umum yang biasanya ada dalam kontrak pembelajaran di kelas yang saya pimpin :
- Siswa harus datang tepat waktu, dispensasi diberlakukan 10 menit. (kedisiplinan peserta didik)
- Siswa harus bersikap sopan dan juga tertib saat proses belajar berlangsung. (tingkah laku peserta didik)
- Siswa harus hadir lebih kurang 80% selama satu semester, untuk dapat mengikuti ujian akhir semester (kedisiplinan peserta didik)
- Siswa wajib mengerjakan semua tugas yang dibebankan, baik soal hari atau tugas rumah. (mengatur alat-alat pengajaran)
- Tidak boleh makan salam proses pembelajaran berlangsung. (tingkah laku peserta didik)
- Siswa harus selalu menggunakan seragam sekolah beserta atributnya sesuai dengan ketentuan sekolah (kedisiplinan peserta didik).
- Tugas pelajaran harus diselesaikan tepat waktu. (mengatur alat-alat pengajaran)
- Siswa dilarang melakukan tindakan kekerasan di dalam kelas, di luar kelas dan di lingkungan sekolah. (tingkah laku peserta didik)
- Semua siswa wajib menjaga kebersihan, menjaga barang-barang di kelas, dan menjaga ketertiban di kelas.(tingkah laku peserta didik dan tingkah laku peserta didik)
- Semua siswa wajib menaati kontrak pembelajaran yang telah di sepakati guru dan siswa.
Poin-poin ini dapat di tambah sesuai kebutuhan untuk mencapai tujuan yang di harapkan dalam proses pembelajaran, sesuai dengan keadaan dan karakter peserta didik.
Berdasarkan semua komponen kontrak pembelajaran tersebut, segala macam usaha untuk membuat proses belajar di kelas berjalan dengan baik dapat dilaksanakan. Maaf lain dari kontrak pembelajaran yang telah saya sepakati bersama peserta didik, dapat menjadi cara tepat dalam menyadarkan peserta didik bahwa proses pembelajaran merupakan hak bersama yang harus di taati untuk mencapai tujuan dari pembelajaran yang dilakukan setiap hari.
Apa saja strategi Anda untuk memastikan kepatuhan siswa terhadap kontrak pembelajaran dan bagaimana dampaknya sejauh ini, atau apakah Anda memiliki cara lain untuk mengatur kegiatan pembelajaran agar tetap efektif? |
---|
Untuk memastikan semua poin-poin dalam kontrak pembelajaran berjalan dengan baik, dibutuhkan cara dan strategi untuk dapat mencapai harapan itu semua. Kepatuhan peserta didik dalam menaati kontrak pembelajaran adalah menjadi indikator bahwa kontrak pembelajaran dilakukan dengan tepat dan sesuai harapan. Salah satunya adalah dengan terus melakukan evaluasi selama rentang waktu periode tertentu, contoh di kelas saya yang melakukan evaluasi dan kontrol kontrak pembelajaran selama sebulan sekali. Tujuannya mengingatkan kembali kepada peserta didik bahwa kontrak pembelajaran menjadi hal penting agar semua proses belajar tetap berjalan dengan baik.
Selain itu motivasi seperti pemberian hadiah merupakan cara lain yang dapat diterapkan pada jenjang sekolah dasar, pencapaian individu tertentu dalam mematuhi kontrak pembelajaran terkadang perlu di apresiasi, hal ini dapat menjadi contoh dan juga motivasi lebih bagi peserta didik lainnya.
Berikut ini seluruh foto yang menunjukkan Relevansi antara apa yang menjadi tema pokok kita minggu ini, dengan gambar yang di bagikan.
Period | 02 August to 02 November 2024 |
---|---|
Transfer to Vesting | 1,337.215 Steem |
Cash Out | 0 Steem |
Result | Club100 |
CSI | 14.9 (0.00 % self, 83 upvotes, 66 accounts, last 7d) |