"Perayaan Tahun Baru 2025: Menikmati cahaya petasan".

Hallo rekan-rekan steemian. Jumpa lagi dengan diriku. Nah, pada kesempatan ini Aku mencoba mengikuti kontes "Perayaan Tahun Baru 2025", yang diselenggarakan oleh komunitas Guru dan Siswa. Aku bukan guru, apalagi siswa, jadinya sangat jarang ikuti kontes ini..Hehehe. Biasalah, kurang materi. Oh iya, Aku juga mengajak rekan lainnya untuk ikut, agar bertambah semarak. Rekan-rekan yang Aku ajak, yaitu @yuliadi, @yanti84 dan @asiahaiss. Semoga berkenan kawan.

Aku yang bertugas di Tanjungpinang dapat ijin pembinaan keluarga. Bertepatan tanggal 31 Desember 2024, penghujung tahun. Aku berangkat. Pastilah malamnya akan berjumpa dengan malam tahun baru 2025. Bersyukur kita malam tahun baru Masehi, 1 Januari 2025 bertepatan dengan malam 1 Rajab 1446 H. Ada orang yang bergembira menikmati pergantian malam dengan rangkaian kegiatan yang yang telah direncanakan, ntah bakar ikan dengan kawan-kawan, menikmati indahnya malam ditepi laut, berkarouke bersama ditempat hiburan dan lain sebagainya. Ada juga yang mengisi malam 1 Rajab dengan amalan dalam rangka peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Jujur, malam itu, Aku tak punya kegiatan khusus untuk menyambut malam tahun baru 2025. Tak ada jadwal bersama keluarga dan handaitolan. Aku usai salat isya dirumah saja dan tentunya, Aku punya niat untuk melihat suasana pergantian malam. Aku tidak tidur cepat. Aku dengan sabar menunggu waktu.

Aku masih berada didalam kamar sambil membaca buku. Kalau mengaji sudah dilaksanakan usai salat maghrib. Didalam kamar berdua istri, ya, istriku sedang terlelap tidur mungkin seharian lelah tubuhnya. Lelap sekali tidurnya sampai Aku keluar kamar secara perlahan tak dirasakannya.

Menanti pergantian malam sambil melihat kucing bermain

Aku keluar dan menuju halaman rumah sambil melihat suasana malam. Pukul 24.00 WIB sesaat lagi tiba. Belum ada percikan kembang api yang menghiasi malam. Suasana masih biasa saja. Sesaat Aku menikmati kehidupan malam yaitu melihat sang kucing yang asyik bermain disisi parit komplek. Keluargaku suka kucing. Ada beberapa kucing liar yang mampir kehalaman rumah karena sang istri siapkan sedikit makanan. Sayang dengan hewan ciptaan Tuhan.

Aku masih terus mengamati sang kucing. Kucing harus waspada bermain disekitar parit, karena dalam parit tersebut tersembunyi sebuah bahaya besar. Ada seekor biawak yang suka mengintai dan bahkan memangsa serta mengkoyak-koyak tubuh sang kucing. Kekhawatiran ini muncul karena sudah beberapa ekor kucing kecil piaran kami hilang dan lenyap tanpa bekas. Seakan hilang ditelan bumi. Dicari pun tak ada respon.

Percikan kembang api tanpa warna

Waktu pun perlahan bergerak dan tepat di puncak waktu atau pergantian waktu maka suara dentuman dan ledakan kembang api membahana diangkasa. Langit bercahaya. Aku melihat dari halaman rumah, namun belum ramainya percikan kembang api mengudara. Ditempat tinggalku tak ada kegiatan sama sekali, termasuk bakar kembang api. Apalagi bakar ikan. Hehehe. Tidak ada. Aku menyaksikan permainan kembang api diudara yang ditampilkan oleh orang-orang kampung sebelah.

Langit merah disinari percikan kembang api

Semakin malam meninggi, maka semakin ramai sahut-sahutan kembang api. Saling berserakan diudara. Aku mencoba pindah lokasi. Dekat kolam komplek Aku lebih jelas menyaksikan kembang api yang menampilkan cahaya. Ada yang warna merah akibat bakarannya kembang api, sehingga langitpun terang benderang. Aku melihat dari kejauhan, percikan halus kembang api. Letaknya jauh maka percikannya tak sempurna dilihat.

Malam itu, Aku menikmati makam tahun baru sendiri. Walau suasana sepi dikomplek, gelap karena ada rumah tak berpenghuni tanpa cahaya lampu. Aku tetap percaya diri malam itu. Tak ada terbersit sedikit pun rasa takut akan gangguan makhluk halus (lain) yang mungkin ikut menikmati suasana kembang api mengudara di pergantian tahun, ya, tahun Masehi. Untuk tahun baru Islam, pada setiap tanggal 1 Muharram sudah selesai diperingati.

Membaca surat Yasin sebagai rasa syukur

Malam makin larut, Aku berkemas diri pulang kerumah. Aku masih melihat sang istri tertidur lelap. Nyenyak sekali. Biarkan bahagia dalam mimpinya. Tak perlu dibangunkan karena bisa jadi sebuah cerita yang terukir dalam mimpi bubar disaat kita sapa dengan panggilan manja, "Jannatikoe bangun,". Hehehe.. Aku tidak langsung tidur karena ini malam baik, selain tahun baru 2025, juga merupakan 1 Rajab malam mulia maka Aku mengisi waktu dengan membaca surat Yasin. Dengan suara pelan Aku baca dan selesaikan surat Yasin, tentunya terselipkan banyak hajat mulia, dengan harapan bahwa Allah kabulkan. Aku membacanya dari kitab terjemahan Majmu' Syarief, Do'a-do'a dan Fadhilahnya dengan penerjemahnya adalah Prof. Drs. KH. Masdar Helmy. Setelah itu barulah Aku tidur. Aku sudah menikmati pergantian malam yaitu menikmati percikan kembang api yang terpancar dilangit dan dengan membaca kalam ilahi yaitu Surat Yasin.

Demikian yang dapat Aku sampaikan dan kiranya semoga bermanfaat secuil kisah dimalam tahun baru 2025.

Salam semangat diawal tahun 2025@hoesniy