Jika bisa sehat mengapa harus sakit || Mengunjungi guru dan anak guru di rumah sakit

in Teachers & Students4 days ago (edited)
Assalammualaikum Wr. Wb

Cokelat dan Putih Minimalis Foto Kolase Acara Pameran Postingan Facebook_20240915_074447_0000.png

Hari ini kami guru-guru akan mengunjungi kawan yang lagi sakit, ada 1 guru dan 2 anak guru sedang di opname di rumah sakit, rasanya sangat kasihan di saat orang lain dapat bekerja dan mengajarkan siswa-siswi agar tercapai materi yang sudah di susun dalam program semester harus tertunda karena harus terbaring beberapa hari di rumah sakit, atau menjaga anak-anak mereka yang lagi sakit.

Jam berkunjung biasanya setelah jam mengajar selesai, dan aku setelah istirahat jam mengajar ku sudah habis, sambil menunggu teman-teman lain selesai mengajar aku ke kantin dan membeli minuman jus jeruk, agar leherku tidak seret dan bisa menghilangkan rasa haus.

IMG_20240911_115643.jpgIMG_20240911_115609.jpg

Pukul 12.00 siang akhirnya kami guru-guru yang sudah habis jam mengajar pergi ke rumah sakit Kesrem, itu adalah rumah sakit milik tentara di berdayakan bagi masyarakat umum dan kebetulan buk sari yang kami kunjungi adalah istri seorang tentara. Rumah sakit ini memiliki bangunan lama, namun karena di rawat jadi terlihat bersih dan rapi. Dokternya pun banyak yang sudah ahli di bidangnya, ada ahli saraf, ortopedi, ahli penyakit jantung, ahli mata dan lain-lain. Sehingga pasien berobat jalan banyak yang datang ke rumah sakit tersebut.

Setelah kami menemukan kamar pasien, kamipun masuk dan menyapa buk sari. Di dalam kamar terdapat 2 pasien, di sebelah buk sari ada satu pasien lagi yang ditutup tirai sebagai pembatas keduanya. Kalau saya lebih suka kamar yang ada 2 pasien, karena akan ada kawan bila di tinggal keluarga sendirian. Tapi memang tidak ada privasi, apa lagi jika pasien yang satunya bawa keluarga dan mereka bicara tanpa henti, benar-benar menggangu dan bisa membuat stress.
Setelah menanyakan penyakitnya dan duduk selama 15 menit akhirnya kami mohon pamit, karena akan mengadakan kunjungan yang ke dua.

IMG_20240911_053326.jpgIMG_20240911_053302.jpg
IMG_20240911_053412.jpgIM©G_20240911_053348.jpg

Lanjut ke pasien ke dua yaitu anak buk Azizah yang bernama destu dia berada di rumah sakit Kesrem juga, namun beda kamar.
Saat berjalan mencari kamar destu, aku melihat seekor kucing yang sedang melamun dan aku coba mengelus kepalanya, namun si kucing malah melengos pergi.

Ruangan destu juga sama seperti buk sari tadi sekamar berdua, tapi ruangannya lebih besar. Kami disuguhi cemilan dan minuman mineral,kami bertanya apa sakit destu, di jawab tifus, penyakit yang di tandai dengan suhu badan yang panas, muntah, sakit kepala dan diare. Setelahnya kami pun pamit untuk pergi lagi ke tempat anak buk Lela.

IMG_20240911_064445.jpgIMG_20240911_064416.jpg
IMG_20240911_064617.jpgIMG_20240911_064530.jpg

Selanjutnya Kami ke rumah sakit Sakinah, letak ya di jalan antara depan mesjid hagu selatan. Ini adalah Rumah sakit swasta yang terletak di komplek perumahan. Lahan untuk rumah sakit ini tidak terlalu besar, namun mereka membangunnya tinggi keatas. Ada sekitar 4 lantai ke atas dan untung saja kamar tifa anak buk Lela berada di lantai 1, jadi gak usah naik tangga atau lift.

Tifa juga terkena penyakit tifus, kemarin disekolah dia muntah dan hidungnya mengeluarkan darah. Makanya ibu Lela langsung memasukannya ke rumah sakit, agar di rawat intensif. Kasian jika melihat anak kecil di infus dan harus menderita menahan sakit.
Kami coba menghibur agar tifa mau tersenyum.

IMG_20240911_071239.jpgIMG_20240911_071213.jpg
IMG_20240911_071345.jpgIMG_20240911_071311.jpg

Setelah selesai mengunjungi ke 3 orang sakit kami pun kembali ke sekolah untuk melakukan absen digital, lalu kembali ke rumah masing-masing.

DiHLrjiPetHt6ciV9azim9NPHuTMQ59H51nYE8xqo83cHxoWjkEXJT9iFny5FDK6V87zhnX5kJcSGE6ahn1RouZuijdX8aHZSZuNzNLrHL...5JkLh48hmSy2Vocb8Q1ZmVRFSQE6pKeyXuZTkTt2EgzjyyZw14xbJEQeSpMhQGMsjfy2JgnjmiZATtiTZUt9hdaNJ5oWr4DTthVH964jvSwCVZQRoyCX3KLi6i.png

Kesimpulan dari cerita ini adalah:

  1. Sebagai manusia kita harus menjaga kesehatan tubuh, apalagi penyakit tifus ini dikarenakan makanan yang kita konsumsi yang mengandung bakteri sehingga lambung kita menolak dan terjadilah suhu badan yang panas tinggi sebagai sinyal bahwa lambung lagi ada masalah, muntah lalu mencret itu artinya penolakan lambung dan harus di sterilkan dari bakteri yang sudah masuk ke dalam tubuh. Artinya kita harus menjaga pola makan dan jangan jajan sembarangan, yang dapat mengakibatkan tubuh di serang oleh bakteri. Lebih baik cari tempat jajan yang higienis atau masak sendiri itu lebih sehat. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati.

  2. Sebagai mahluk sosial ada baiknya kita berempati melihat kawan atau orang yang kita kenal sedang mengalami musibah untuk kita kunjungi, sebagai rasa kemanusiaan dan keprihatinan kita terhadap sesama manusia serta menghiburnya agar dia senang dan mendoakan agar dia cepat sembuh. Hari ini dia besok mungkin kita yang akan merasa sakit.


Demikian sahabat stemian ceritaku tentang kunjunganku melihat teman dan anak-anak teman yang sakit. Semoga kita semua di beri kesehatan oleh Allah dan terhindar dari segala macam musibah yang tidak kita inginkan.
Jumpa lagi di cerita berikutnya. Wasalam

@ifatniza

Hastag

Sort:  
 4 days ago (edited)

Thank you very much for publishing your post in Teachers and Students community

DescriptionInformation
Verified User
Plagiarism Free / AI Article Free
#steemexclusive
350+ Words
#club100
Bot Free

Beneficiaries

#burnsteem25
@ myteacher

-
Yes
  • Melalui postingan ini anda telah berbagi penting nya menjaga kesehatan tubuh agar tetap sehat, saya juga pernah beberapa kali mengalami penyakit tipes dan itu membuat suhu tubuh naik turun dalam beberapa waktu.

  • Selain itu, dalam postingan ini anda juga menekankan pentingnya kegiatan sosial mengunjungi orang sakit, itu merupakan perbuatan baik dan mulia yang perlu untuk terus dilakukan bersama teman-teman anda.

 4 days ago 

Trimakasih pak rizky ulasannya.

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 62924.41
ETH 2436.05
USDT 1.00
SBD 2.52