Contest : "Tell Your Story #17" :(Mencoba untuk tetap kuat)

MasyaAllah, hari yang luar biasa buat saya hari ini, disaat saya masih merasakan tubuh saya lemah saya masih mencoba untuk tetap kuat di depan semuanya, padahal dalam hati saya ingin menangis, mungkin mereka akan menganggap saya perempuan lemah dan cengeng apa lagi di depan anak-anak saya yang selalu beranggapan bahwa ibunya adalah super wonder woman seperti di film-film laga🥺.

Sungguh sebenarnya saya sudah tak sanggup lagi untuk berpura-pura kuat, selama saya masih mampu untuk bangkit saya akan terus berusaha bekerja dan terlihat baik-baik saja, di sekolah hari ini kami bergotong royong bersama membersihkan pekarangan sekolah karena sebentar lagi kami akan mengadakan acara maulid di sekolah.

Mau tidak mau saya juga harus berpartisipasi dalam menyukseskan acara tersebut yang hanya tinggal beberapa hari lagi, saya menyapu dan mencabut rumput bersama teman dan juga anak-anak, keringat dingin sudah mulai menjalar di seluruh tubuh saya, saya terus memaksakan sampai selesai dan kemudian saya pergi beristirahat di kantor.

Di dalam kantor saya nampak gelisah karena gemetaran, saya berfikir mungkin saya sedang lapar akan tetapi pagi tadi saya sudah sarapan di rumah dan di sekolah ada bermacam makanan yang di bawa oleh teman saya dan kami memakannya bersama, saya juga membeli gorengan dan kami makan bersama, teman-teman saya ada yang sedang bernyanyi karoke di dalam kantor.

sebagian menyelesaikan format PPPK dan sebagian lagi sedang berkaraoke

Kebiasaan kami kalau sudah selesai pekerjaan kami pun menghibur diri sejenak, kepala sekolah tidak melarang kami selama tidak menggangu jam pelajaran berlangsung, saya sempat berbaring untuk menyeimbangkan kondisi saya yang sangat lemah,

what happened

Saya dan satu orang kawan saya mengalami masalah di pendaftaran PPPK, awalnya kami memilih dimana ada di buka formasi, dan hari ini kami terpaksa mengubah kembali dan harus memilih di instansi sekolah dan tidak boleh memilih di kantor dinas, kami semakin pusing di buatnya, kalau tidak berniat membuka tes PPPK kenapa harus seribet ini sih, mending ngak usah di buka saja dari pada kami bolak balik merubah beberapa format surat lamaran kami.

Kalau saya mending kontrak saja seperti saat ini, kalau harus seperti ini, ijazah kami yang SI saja tidak berguna karena tidak di buka formasi apalagi saya yang hanya mempunyai ijazah D3 lebih-lebih tak berguna, saya dan teman-teman yang lain harus mendaftar menggunakan ijazah SLTA, mungkin nanti kalau kami lewat PPPK akan mendapatkan gaji seujung kuku mereka sungguh semua itu tidak adil bagi kami yang sudah berbakti puluhan tahun yang lalu.

what you have learned from it

Saya hanya bisa berusaha dan berdoa tapi ya sudahlah mau berkata apa kita tetap tidak mampu merubah semua keadaan yang telah mereka ciptakan mau ya ikuti kalau tidak ya mundur, itu saja pilihannya. Saya hanya bisa pasrah pada keadaan kalau memang ada rezeki Allah pasti akan membukakan jalan buat kami semua, dengan begitu saya lebih bisa berdamai dengan hati dan perasaan saya, amin....

Kepala saya dari tadi semakin menjadi pusingnya, dan akhirnya saya pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 13.10 wib, di Blang glumpang hari ini merupakan hari pekan.

Saya singgah untuk membeli kitab buat anak saya, saya juga membeli buah salak permintaan kedua bocah saya yang sedang duduk manis di belakang jok kereta saya, saya kemudian melajukan kendaraan saya karena sudah tidak tahan dengan sakit kepala yang semakin bertambah saja.

Di mini market Ulee rubek saya mencoba membeli obat Bodrex migran dan ternyata tidak ada, saya berhenti lagi di kedai yang ada di sepanjang jalan namun yang saya cari tetap tidak ada, sesampainya di rumah saya memanggil adik ipar saya dan bertanya apakah dia punya stok obat yang saya butuhkan, Alhamdulillah ada dan saya pun langsung meminumnya tanpa makan terlebih dahulu.

Saya sholat zuhur terlebih dahulu kemudian langsung tidur, saat suami saya pulang saya baru sanggup membuka mata dan nyeri kepala sudah agak reda, setelah suami selesai mandi barulah saya makan siang bersama, malam hari saya tetap mengajar mengaji karena anak-anak sudah datang, dan terakhir saya sudah tidak sanggup lagi maka mereka pun saya suruh pulang.

Disaat seperti ini pun saya berusaha bangkit dan menyiapkan segala keperluan suami yang akan berangkat ke Banda Aceh malam ini untuk mengikuti acara pelatihan perwakilan 4 orang dari kampung kami, saya tidak mengatakan padanya kalau saya masih sakit takutnya malah batal berangkat gara-gara saya sakit.

setelah mengajar mengaji, saya menemani suami di jemput temannya

Jam 9 lebih sedikit suami saya pun berangkat, setelah itu saya masuk ke dalam untuk beristirahat sambil menunggu anak saya Aqil pulang dari mengaji, tidak lama kemudian Aqil pulang dan saya langsung istirahat karena badan masih terasa lemas sekali.

Sekian partisipasi saya dalam kontes hari ini semoga teman-teman suka. Terima kasih sudah membacanya dan mohon saran dan dukungannya sahabat steemit semua.

^{We invite you to support @pennsif.witness for growth across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high-yield developments with the resources available. Click Here}