The Diary Game #55 : Hobi saya dulu, sekarang turun ke anak saya😜

Sabtu pagi yang masih di selimuti cuaca dingin dengan cuaca yang tidak cerah sama sekali, badan saya masih kurang fit sejak beberapa hari yang lalu, akan tetapi saya berusaha untuk bangkit dan melaksanakan sholat subuh, air yang dingin seolah-olah membuat saya membeku menggigil sampai ke tulang.

Namun tidak menyurutkan niat saya untuk sholat, setelah itu saya menanak nasi, setidaknya ketika anak-anak bangun dan mengatakan lapar mereka langsung bisa makan karena lauknya sudah saya buatkan semalam, akhirnya saya tidur kembali karena badan masih terasa lemas dan jalannya sempoyongan kayak orang mabuk minuman(gara-gara sebotol minuman) itu lho lagu yang lagi viral sekarang😝.

Saya sarapan pagi dengan garam dan telur goreng, mau makan makanan seenak apa pun di mulut saya tetap hambar dan tidak ada rasa sama sekali jadi kalau pun saya makan pake garam atau air tidak ada pengaruhnya sama sekali, anak-anak makan bareng ayahnya dengan kepiting rebus, mereka sangat suka apalagi kepiting sangkak yang cangkangnya tidak keras sama sekali.

Di kulkas juga ada udang yang di bawa pulang oleh suami dari tambak, anak saya sangat suka kalau di goreng apalagi udangnya sudah saya belah menjadi dua, katanya seperti daging ayam 🐔, ya terserahlah yang penting mereka suka.

udang dari tambak

hari ini saya memang tidak keluar rumah di karenakan kondisi sedang sakit, akan tetapi sore hari saya terpaksa keluar juga karena harus membeli obat, dan suami pun sudah mulai rada-rada mau demam juga jadi sekalian saja pergi membeli obat supaya sakitnya tidak berkelanjutan.

Malam ini anak-anak yang mengaji di rumah mulai datang karena sudah beberapa malam mereka tidak mengaji karena saya sedang sakit, setelah selesai mengaji anak-anak langsung pulang dan saya langsung rebahan karena terlalu lama duduk bersama anak-anak tadi.

sedang bermain uang koin

Di samping saya dekqi sedang bermain sendiri, awalnya saya ngak ngeh dia main apa, pas saya lihat saya pun langsung tersenyum melihat apa yang di mainkan olehnya, itu adalah mainan saya dulu saat masih remaja, uang koin yang sudah tidak laku lagi untuk berbelanja, dulu saya suka mengumpulkan uang tersebut mulai dari uang Rp 50,- sampai uang Rp 100,- pun ada bahkan uang Rp 25,-.

Uang itu selalu saya hitung dan saya mainkan saat saya sedang galau atau pun tidak bisa tidur, dengan bermain-main dengan uang tersebut sampai saya tertidur sendiri, saya selalu menyimpan uang itu di dompet dalam laci lemari, bahkan tak pernah saya menunjukkan pada siapapun juga🤫.

Akhirnya uang itu di temukan oleh anak saya dan dia sekarang selalu memainkan kalau dia sedang sendiri, sampai dia tidak sadar saat saya memotret pertama kalinya, ternyata hobi saya dulu sudah menurun pada anak saya yang bungsu.

Dulu saat saya masih kuliah, uang kembalian dari saya jajan (uang koin) selalu saya simpan di dalam tas, dan saat saya pergi ke pasar Aceh, banyak pengemis yang duduk berjejer di sepanjang jalan pasar, nah saat itulah uang koin saya gunakan, masing-masing saya berikan satu koin karena yang duduk di sana bukan sendirian saja tapi sangat ramai sekali.

Saya sangat senang bisa memberikan sama rata tanpa membedakannya walaupun tidak banyak tapi mereka bahagia, lagian saya waktu itu masih kuliah dengan uang kiriman dari kampung Rp 150.000,- perbulannya cukup tidak cukup harus pandai-pandai menggunakannya, apalagi saat itu saya memang niat mau kuliah walaupun dengan uang yang sangat terbatas saya tetap menjalaninya.

Undangan buat teman-teman cantik saya, @ramadhayani84, @sumarni123, @ulfatulrahmah, @pencintabunga20 yuk ikutan kontes yang menarik ini 🌹

Sekian postingan saya kali ini, terimakasih sudah membacanya, jangan lupa bahagia teman-teman 🤗.