Memang sejak semalaman hujan kembali turun dengan deras dan tak reda, akibatnya banjir kembali melanda kawasan pemukiman kami. Aku sebenarnya sedikit trauma sebab baru saja 10 hari lalu kotaku dan wilayah provinsi Aceh mengalami banjir bandang. Bahkan hingga saat ini masih banyak orang-orang yang berada di pengungsian. Aku dan keluargaku termasuk beruntung karena wilayah kami tidak berdampak fatal saat banjir bandang melanda.

Pagi ini menjadi hari weekend yang sangat membuat gundah dan cemas bagi kami semua warga di pemukiman tepatnya di cunda, mns mesjid kecamatan muara dua. Kami semua berjaga dan berdo'a smoga air banjir yang terjadi hari ini hanya banjir biasa dan bukan banjir bandang.

banjir lagi di rumahku, air mulai masuk ke teras

Kami sekelurga bersama tetangga saling berjaga menyaksikan ketinggian air yang terus bertambah pagi ini hingga akhirnya masuk ke teras rumah kami.

suasana banjir di kawasan rumahku

Bersyukurnya uija sudah reda, sementara itu para bocah merasa kesenangan bermain air banjir mereka bahkan membawa perahu karet dan bermain di air banjir tersebut.

Menjelang tengah hari matahari semakin bersinar dan awan mendung telah pergi, hujan berhenti. Kami semua bersyukur air banjir perlahan surut. Kami lantas bersih-bersih.

kunjungan bapak walikota bersama aparat desa di wilayahku yang terkena banjir

Tak lama berselang di depan rumah kami tampak rombongan aparat desa dan ternyata ada bapak walikota Lhokseumawe yang nelakukan peninjauan ke lokasi banjir di dusun kami. Beliau terlihat mengobrol dengan warga dusun kami dan mendengarkan informasinya. Kami berharap semoga ada penambahan pembangunan saluran air lagi dikawsan kami agar tidak terjadi banjir yang berulang.

Selesai beberes rumah aku lantas membersihkan diri dan menyantap makan siang dengan nasi bungkus yang kami beli. Selanjutnya aku beristirahat di kamarku. Semalaman hingga pagi tadi aku kurang nyenyak tidur karena anxiety kambuh. Aku memang memiliki anxiety sejak lama, hal itu karena dipicu oleh penyakit lambung yang aku derita. Akhirnya tak sadar aku sudah terlelap.

menyantap makan siang dengan nasi bungkus

Sore harinya aku mendapat panggilan masuk di ponsel, yang mengabari bahwa putri bungsuku di pondok pesantren sedang sakit. Aku segera membersihkan diri dan bersiap menjemput si bungsu di pondok pesantren. Sesampai di pondok pesantren aku segera menemui ustazah dan meminta izin untuk membawa si bungsu berobat ke klinik

tiba di klinik membawa si bungsu berobat

Setelah memperoleh izin, aku menuju kamaf si bungsu dan mendapati ia sedang menangis dan terbaring keman. Tubuhnya panas dan ia mengeluh sakit di bagian kepala serta ia terlihat lemas. Aku langsung membereskan si bungsu dan memakaikan baju hangat, lalu mengosok kepalanya dengan balsem.

Aku memapahnya keluar kamar, kami kemudian segera berangkat ke klinik tempat biasa kami berobat. Setiba di klinik aku langsung mendaftar dan menanti di panggil masuk ke ruangan dokter. Saat giliran si bungsu di panggil aku menemaninya diperiksa oleh dokter, aku juga menyampaikan keluhan yang dirasakan oleh putriku.

resep yang diberikan oleh dokter

Setelah itu dokter meresepkan obat dan kami menebusnya di apotik. Ketika obat sudah kami terima aku langsung membawa si bungsu pulang ke rumah, apalagi hari sudah sore.

merawat si bungsu di rumah

Di rumah aku memberikan makananan da meminumkannya obat serta mengkompres kepalanya. Demikianlah malam ini aku kembali bergadang untuk menemani si bungsu yang sedang sakit. Aku berharap ia segala membaik. Aamiin.

Sampai di sini saja cerita diaryku ini. Sampai jumpa lagi ya guys.

---

Warm Regards,

@sailawana

About me

---