The Diary Game [Kamis, 25 April 2024]: Hariku Bersama Para Santri

Gimana? Apakah hari kalian menyenangkan? Aku harap kalian semua bahagia menjalani hidup di dunia yang fana ini. Kunci hidup bahagia itu ada pada rasa syukur yang harus ditambah setiap harinya.

Kali ini aku hanya menceritakan serangkaian kegiatanku sepanjang hari Kamis yang manis. Ya, meskipun tidak semanis ekspektasi kita semua tapi cukup untuk membuat hati gembira.

Kegiatanku yang paling utama di pagi hari tentu saja sarapan bersama ibu dengan lauk seadanya, ditemani dua gelas kopi. Kalau kalian masih ingat, aku dan ibuku memang pecandu kopi, apapun bentuknya, asalkan kopi tetap aja nikmat. Bahkan aroma kopi aja bisa membuat kami candu 🤤

Sarapan sambil ngopi bareng ibu

Selesai sarapan, aku dan ibu bersantai sambil menikmati sejuknya udara pagi. Seperti yang kalian tahu kalau selama ini cuaca semakin tidak menentu. Bahkan hari-hari terasa panas sejak pukul 8 pagi. Jadi, aku dan ibu berusaha menikmati udara pagi yang masih sejuk ini sebelum melanjutkan kegiatan rutin lainnya.

Tidak ada agenda khusus untuk hari ini, karena aku akan melanjutkan kegiatan mencuci pakaian yang sudah mulai menggunung. Aku tidak akan membiarkan sinar matahari yang panas ini terbuang sia-sia, jadi segera kuambil pakaian kotor untuk dicuci bersih. Mencuci adalah kegiatan yang melelahkan, peluh bercucuran meskipun aku bermain dengan air. Segera kubilas seluruh pakaian, tidak lupa aku berikan pengharum agar wangi semerbak.

Rehat sejenak untuk mengembalikan energi yang terkuras, sebelum lanjut membantu ibu di dapur. Kami harus bekerja sama dalam urusan dapur agar cepat beres. Aku dan ibu lalu makan siang bersama seperti biasa.

Santri sedang bermain sebelum mulai mengaji

Jelang sore hari, aku diminta menggantikan salah satu ustazah di TPQ. Jadi, ba'da ashar aku bergegas mandi dan siap-siap berangkat ke TPQ yang letaknya tidak jauh dari rumah. Waktu tempuhnya bahkan tidak sampai 5 menit. Setibanya aku di TPQ, dari kejauhan tampak santri yang sedang bermain.

Saat jam masuk tiba, aku meminta santri lainnya untuk mengajak teman-temannya masuk kelas. Usai membaca serangkaian doa belajar, hari ini aku hanya memandu mereka baca Al-Quran dan Iqra' secara bergiliran. Aku juga memberikan tugas menulis surah Al-Qadr.

Santri bersiap-siap untuk pulang

Jam menunjukkan pukul 18.15 WIB, kami bersiap-siap untuk pulang. Para santri kembali membaca rangkaian doa serta sholawat. Mereka aku minta untuk duduk dengan rapi agar lebih tertib. Lalu aku memanggil satu per satu yang duduknya paling rapi untuk diperbolehkan pulang lebih dulu.

Sepulang mengaji

Pulang dari TPQ, aku sempat melihat beberapa santri yang bercanda ria di sepanjang jalan. Ah, betapa indahnya masa kecil, hidup tanpa beban ini dan itu selain pelajaran matematika. Begitu pikirku, tapi aku kembali sadar karena pada dasarnya kunci bahagia adalah bersyukur.

Aku dan Caca menjelang senja

Ya, begitulah kegiatanku hari ini yang cukup menguras tenaga. Semoga ada hal baik yang dapat dijadikan pelajaran dari tulisanku. Terima kasih untuk teman-teman yang sudah menyempatkan diri membaca, memberikan komentar, dan memberikan vote. Have a nice day🧕🏻