Banjir datang lagi akibat siklon dan deforestasi

Hagoe's Village: Nov, 25th 2025
Pagi ini cuaca di daerah kami masih terlihat mendung disertai hujan yang cukup deras selama beberapa hari terakhir. Bahkan di beberapa tempat lainnya seperti di kecamatan Seunuddon, Baktya dan lain-lain sudah terjadi banjir yang menggenangi desa-desa yang ada disana.
Pada hari ini aku harus ke kantor dinas kami di Lhokseumawe untuk menemani adikku yang harus membuat Surat Pernyataan Rencana Penempatan (SPRP) sebagai salah seorang PPPK paruh waktu di Dinas kami.
Kantor tergenang air hujanKami berangkat dari rumah sekitar pukul 07.30 wib dengan menggunakan mobil, sekalian mengantarkan si kakak ke tempatnya bekerja ditengah hujan yang turun tiada henti.
Ternyata hujan juga berlangsung sampai dengan di Kota Lhokseumawe, dan mungkin juga hampir seluruh wilayah di Provinsi Aceh, sesuai dengan informasi dari BMKG tentang adanya bibit siklon senyar yang bisa menimbulkan curah hujan ekstrem.
Hujan yang turun terus menerus membuat Kota Lhokseumawe digenangi oleh air di beberapa lokasi termasuk kantor dinas kami. Apalagi air laut juga sedang pasang.
Ruang umum dinasAdikku segera menyelesaikan pembuatan Surat Pernyataan Rencana Penempatan (SPRP) sebagai salah seorang PPPK paruh waktu di bagian kepegawaian dinas kami sebagai salahsatu persyaratan untuk diterbitkannya Nomor Induk Kepegawaian mereka.
Sekitar empat puluh orang calon PPPK paruh waktu dinas kami berdatangan satu persatu ke kantor dinas untuk membuat SPRP ini ditengah cuaca dan hujan yang turun terus menerus tanpa henti.
Mereka harus berjuang demi masa depan mereka, jadi walaupun ditengah kondisi hujan mereka tetap berusaha ke kantor untuk mengurus surat ini.
Halaman depan kantorSemakin siang, hujan bukan berhenti. Tetapi malah terus turun dengan cukup deras sehingga halaman kantor dinas semakin digenangi oleh air hujan yang tumpah ke bumi.
Ada juga beberapa staf dinas yang bertempat tinggal di dekat pinggir laut harus segera kembali ke rumahnya setelah mendapatkan telepon dari istri mereka yang mengabari bahwa rumah mereka sudah mulai digenangi oleh air banjir.
Makan siangSetelah adikku selesai mengurus pembuatan Surat Pernyataan Rencana Penempatan (SPRP) nya, kami menuju rumah kakak di Cunda sambil menunggu adanya informasi lanjutan dari bagian kepegawaian dinas.
Kami pun makan siang di tempat kakak dan beristirahat sebentar sebelum berangkat untuk pulang ke rumah kami di Matangkuli.
Air sungai sudah meluapSepanjang perjalanan pulang ke rumah, kami mendapati suasana hujan yang tiada henti. Bahkan di kawasan Buketrata kami harus mengarungi air banjir yang menggenangi badan jalan.
Alhamdulillah mobil kami tidak apa-apa meskipun mobil kami terbilang agak rendah karena termasuk jenis sedan.
Hujan yang berlangsung terus-menerus dalam beberapa hari terakhir ternyata menyebabkan naiknya debit air di sungai depan rumah kami. Dan secara perlahan tapi pasti, air sungai yang keruh ini mulai menggenangi kebun kami.
Banjir semakin tinggiMenjelang sore hari, air sungai malah sudah mulai menggenangi badan jalan di depan rumah kami, sehingga aku mulai berpikir untuk menyelamatkan mobil kami ke tempat yang lebih tinggi.
Ini merupakan tindakan yang sudah biasa aku lakukan ketika melihat cuaca yang kurang mendukung dan adanya potensi banjir di desa kami.
Aku biasanya memarkirkan mobil di halaman mesjid Baitul Maarif yang ada di desa kami ketika ada potensi akan terjadinya banjir.
Aku keluar rumah untuk menyelamatkan mobil kami bersama istriku dan si kecil Alvira karena aku akan sekalian melengkapi presensi sore di Puskeswan Matangkuli.
Kami juga akan berbelanja barang kebutuhan kami dan persiapan logistik jika nantinya banjir terjadi di kediaman kami.
Hal ini juga menjadi kebiasaan ku sebagai salahsatu langkah untuk antisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi jika banjir benar-benar terjadi nantinya.
Berbelanja di Simpang RangkayaKami berbelanja barang kebutuhan kami terlebih dahulu di Simpang Rangkaya sebagai persiapan logistik nantinya di rumah untuk beberapa hari ke depan.
Kami membeli sayur-sayuran, ikan dan juga ikan asin di tempat langganan yang akan menjadi stok makanan untuk keluarga kami.
Di depan Puskeswan MatangkuliSetelah berbelanja barang kebutuhan di Simpang Rangkaya, aku menuju Puskeswan Matangkuli untuk melengkapi presensi sore melalui aplikasi Siapacut.
Cuaca masih saja terlihat mendung disertai dengan hujan dan belum menampakkan tanda-tanda akan berhenti karena langit terlihat gelap dengan awan hitam yang cukup tebal di kawasan kami.
Pisang gorengSetelah melakukan presensi sore di Puskeswan Matangkuli, kami segera pulang ke rumah di desa Hagu. Kami sempat singgah di kawasan Parang Sikureueng untuk membeli jajanan buat si kecil dan kakaknya yang ada di rumah.
Kami juga membeli sejumlah pisang goreng yang dijajakan oleh seorang penjual disana yang sangat cocok untuk disantap ditengah suasana hujan begini.
Pulang ke rumahSetelah membeli jajanan buat anak-anak dan juga pisang goreng kami segera meluncur ke arah pulang ke rumah kami.
Aku memarkirkan mobil di halaman mesjid Baitul Maarif Teupin Jaloh, dan mobil ini akan ku inapkan disana untuk jaga-jaga, mana tahu banjir akan semakin tinggi di kediaman kami.
Kemudian kami berjalan kaki menuju rumah kami yang berjarak sekitar 500 meter dengan melewati jalanan yang sudah digenangi oleh air banjir.
Suasana di malam hariDan banjir ini semakin tinggi sampai menjelang tengah malam. Sementara hujan terus mengguyur desa kami yang membuat kami sedikit was-was.
Aku terus memantau informasi dan perkembangan situasi Waduk Krueng Keureutoe Paya Bakong. Karena waduk ini merupakan suatu indikator untuk melihat potensi banjir yang akan terjadi di daerah kami.
Malam ini kami sekeluarga beristirahat dengan perasaan yang agak galau sembari berdoa semoga banjir kali ini tidak akan parah.
Sekian postinganku kali ini. Ternyata banjir kali ini berlangsung cukup parah selama seminggu. Dan ketika postingan ini aku rilis (6 Desember 2025), banjir baru saja surut yang menyisakan lumpur dimana-mana. Stay Healthy and Fun, Ciao...!
@ alee75
Click Here 













Thank you for sharing on steem! I'm witness fuli, and I've given you a free upvote. If you'd like to support me, please consider voting at https://steemitwallet.com/~witnesses 🌟