Mumpung ada waktu, bersih-bersih kolam dulu!
Salam Indonesianers!
Masih saja setia dengan komunitas mati suri dengan banyak ikan pingsan atau mati di dalamnya? Hehehe, tidak mengapa. Sekalian saya juga harus bersih-bersih kolam following juga. Isinya kebanyakan ikan pingsan atau ikan mati. Mumpung ada waktu, mainkan dulu!.
Saya biasanya mengikuti sebuah akun karena saya tertarik dengan postingannya yang unik atau mereka punya kemampuan bercerita yang asyik meski tetap saja salah ketik atau tidak rapi menyusun kalimat. Tidak terlalu penting, karena yang penting mereka layak dihargai karena upaya menuliskan apa yang mereka pikir dan rasa. Sayangnya, kebanyakan dari mereka adalah Aneuk Seurideng yang tidak sempat saya asuh sejak tahun 2021. Saat melakukan pembersihan, masih ada sedikit harapan bahwa mereka bukan ikan mati, tetapi sedang bersembunyi dan kembali dengan energi yang lebih tinggi nanti. Kenyataan menohok hati, dengan SP antara 3-15, apa yang bisa mereka lakukan di sini?
@firaa misalnya, saya selalu senang membaca postingannya yang runut, rapi dan fotonya mendukung cerita dengan baik. Mungkin sekarang dia sudah lulus kuliah, sibuk bekerja sehingga tidak sempat lagi mengurusi akunnya. Dilema juga ini, saya berharap orang punya waktu bersteemit, namun ada orang yang berpikir bahwa mereka yang sibuk di steemit pasti tidak punya pekerjaan lain. Pencapaian terbaik dari steemit mungkin adalah membuat orang tergantung padanya dan pendapatan utama keluarga seharusnya dari steemit, sepertinya orang bercita-cita jadi youtubers atau tiktokers, karena memang mereka menghasilkan uang dari karyanya di media sosial itu.
@hafidzah20, seorang guru Bahasa Inggris yang juga sudah tidak aktif selama 2 tahun, postingan terakhirnya adalah tentang kehilangan seseorang yang berharga baginya. Menariknya 7 bulan lalu dia melakukan power-up. Ada pula anak sulung mamak si @rizkiblangpadang yang tergabung dalam Klub TSS, SP-nya 80% didelegasikan dan akunnya dorman. @bundamonteski juga tidak pernah bikin postingan lagi sejak 2 tahun lalu, namun ada keterangan akunnya aktif 4 jam yang lalu. Tampaknya memang kesibukan di kehidupan nyata juga menahannya.
Anehnya, Saya masih tidak mau unfollow @rismanrahman meskipun dompetnya sudah kosong dan beliau sudah memastikan tidak akan bersteemit lagi. Tapi biarlah, masih ada beberapa tulisan beliau yang sering bolak-balik saya baca. Saya bahkan masih mengikuti akun @wolfhart dan @beladro yang sudah meninggal dunia 6 tahun lalu, Alfatihah untuk Morenk. Bahkan si penggemar sempak @anakkorea yang saya tahu tidak akan bisa menikmati hari-hari di steemit seperti dia terbiasa di FB, akun mati yang agak ragu saya bersihkan.
Bisa dikatakan 3 halaman terakhir following saya berisi nama-nama penulis, penyair, jurnalis, fotografer yang pertama menyemarakkan steemit di Aceh dan Indonesia. Terus terang saja, meskipun mereka tidak aktif, tulisan mereka sangat asyik untuk dibaca ulang berkali-kali. Ya, saya pikir karena saya suka mengoleksi buku cerita, maka tulisan mereka di steemit masih layak jadi koleksi juga. Begitu juga dengan akun adik saya yang sudah tidak ada kunci masuknya lagi @zamdafila atau teman pehtem saya @lamkote, @seumalu, @drowkeudrow. Antara saya sebagai orang yang menghargai sejarah dengan saya yang tidak bisa move on, memang nyaris tidak ada bedanya.
2 jam duduk, saya hanya bisa unfollow 20 akun, sungguh tidak efektif. Saya jadi tertarik membaca tulisan-tulisan mereka lagi. Ini seperti kita membaca Harry Potter untuk kesekian kalinya. Meski sudah nonton filmnya, sudah baca bukunya dari jilid pertama sampai jilid ketujuh, namun tetap saja dibaca lagi dan lagi. Baca Al Quran saja, ada pahalanya! Hehehe, beda rasanya dong.
Bersih-bersih akan dilanjutkan lain kali, sekalian nanti mau bersih-bersih galeri foto di Laptop. Karena sudah tidak langganan one drive-nya microsoft jadi puyeng juga. Koleksi foto yang disimpan di External HD juga tidak bisa diakses lagi. Mengandalkan Google drive saja sudah, meski harus bayar 30 ribu tiap bulan. Asal bisa diakses, sudah beres.
Mau lanjut main game dulu, cerita tentang kelayapan ke Maldives-nya Aceh alias Lhok Seudu akan dirilis lain kali kalau moodnya balik lagi. Kalau hendak menulis yang kita senangi, maka jangan pedulikan engkolan. Bila ada sistem pendukung, tidak perlu berebut rewards atau perhatian kurator. Ketika HP-mu mencapai angka 5000, investasimu dalam bentuk uang, waktu akan terlihat hasilnya dengan manis. Saya tidak tahu kapan akan mencapai itu. Santai selagi bebas dan bersenang-senanglah!
Itu kapan pergi ke Lhokseudu, jangan-jangan cuma hasil prank yang tidak pernah habisnya. Masalah aneuk seurideng, kita tutup dulu, sekarang fokus pada materi yangi kita diskusi terutama masalah jalan yang tak ada ujungnya. Apalagi yang berjalan seorang cici yang tanpa sengaja sudah tersesat di belantara yang tidak pernah berujung. Jangan lupa pergi untuk mencari aneuk seurideng sebagai bahan masakan yang harus diolah dengan bumbu yang khusus, orang lain tidak akan pernah tahu cara mengolahnya....
Tahun 2022, ada perjalanan bulan madu ke lampuuk-lhoknga, nggak sempat bercerita karena sibuk banyak kerja waktu itu.
Soal aneuk seurideng, saya tidak bisa mengolahnya, karena mamak bilang lebih enak bilis😁
Wow, tahu juga anak bilis rupanya, asam urat dan kolesterol tinggi, hati-hati anda menikmatinya....