TLDR/TPJB : Syukur, Sabar, dan Ikhlas itu Sikap Mental
Salam Indonesianers!
Kalau baca judulnya, pasti kepikiran ini ada hubungannya dengan petuah atau nasihat yang mudah diucapkan, dituliskan tetapi tidak mudah dikerjakan. Mengapa menulis tentang itu? Apakah emak-emak jelang menopause suka random begitu yaa? Nggak semua perempuan yang mengalami perimenopause akan bertindak agak laen sikit. Karena saya sedang dalam masa itu, maka sebut saja dia Peri, Hahaha.
Seperti biasa setiap Kamis pukul 9.00 ada pengajian khusus wanita di Mesjid Attaqwa, Pamulang Estat, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Di sini ada banyak Mesjid bernama At-Taqwa, jadi harus jelas lokasinya. Karena hari ini adalah pengajian terakhir Tahun 2024, maka agak serius anak mudanya mendengar ceramah Ustadz Azhari Nasution yang membahas Bab ketiga tentang sabar dari kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi. Ustadz berulang kali mengatakan bahwa sabar, ikhlas dan syukur adalah sikap mental. Kebanyakan dari manusia masih belajar sabar, termasuk saya.
Beberapa orang sabar yang selalu ada bersama saya di saat sedang berjuang (2000-2016). Orang-orang hebat yang selangkah demi selangkah mencapai apa yang layak mereka dapatkan. Saya bersyukur kenal mereka kiri-kanan: Safwani, M. Dahlan, Aduen, Maslakoe, anak mudanya dan Fajri foto diambil pada Januari, 2022.
Saya adalah orang tahan dalam berproses, namun sering kali saya terdorong ke depan karena keadaan yang menguntungkan. Seorang penyiar merangkap jurnalis radio pada awalnya , lalu aktivis demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Manajer Stasiun radio komersial lalu berakhir sebagai Komisioner Komisi Informasi Aceh (periode pertama 2012-2016). Semua terjadi karena Allah Swt Yang Melimpahi saya dengan lingkungan pertemanan yang positif, mendukung dan saling menghargai. Banyak pencapaian saya dibantu oleh lingkaran pertemanan yang luar biasa keren. Saya meninggalkan semua aktivitas publik segera setelah saya meninggalkan Aceh, demi mendampingi Maslakoe.
Beberapa lingkaran pertemanan masih terjaga sampai hari ini, meskipun tidak banyak berkontribusi lagi. Oh, saya bahkan melibatkan beberapa teman untuk menemani saya main game online, hehehe. Saat saya tidak punya kantor tetap, saya bisa menginap di kantor teman-teman demi main game atau menyelesaikan proposal program (tapi paling sering bikin terjemahan proposal ke bahasa inggris). Sabar main splinterlands sampai 4 tahun lamanya, hingga akhirnya bisa meraup keuntungan besar dan dikontrak jadi staff selama 15 bulan. Ketika orang-orang mulai meninggalkan game itu, saya masih saja betah bertarung setiap hari. Hasilnya manis.
Hingga pada suatu hari di bulan November 2024, saya kehilangan kesabaran akan proses. Bisa jadi ini disebabkan oleh kelamaan tidak punya pekerjaan dengan pendapatan yang cukup. Suatu hari saat saya sedang menemani Bapaknya Maslakoe ke Rumah Sakit Hermina, Ciputat. Ada bertubi-tubi telepon masuk dari nomor tidak dikenal. Biasanya yang nawarin Kartu Kredit, atau maksa saya kirim data untuk dibuatkan kartu kredit tambahan. Kartu Kredit yang ada saja tidak saya aktifkan, konon lagi kartu tambahan?. Untuk menghilangkan gangguan, saya jawablah sekali. Ternyata itu semacam pemberitahuan bahwa saya akan dimasukkan dalam sebuah grup WA. Penelpon bilang, saya terpilih dari sekian banyak "tukang belanja online". Timbullah penyakit lain yang membunuh kucing itu, sebuah judul lagu milik Bang Haji Rhoma Irama, Penasaran atau kalau menurut Andrea Hirata ini masuk kategori penasaran tingkat 3.
Saya tentu saja punya sistem pertahanan diri yang baik dan terlatih. Namun keingintahuan itu ternyata beresiko pada kerugian finansial yang nyata. Saya pernah menulisnya di postingan ini, tapi dalam bahasa inggris. Baiklah, mari kita persingkat saja ceritanya. Saya bergabung dengan grup yang isinya kurang dari 15 orang. Tidak semua aktif, hanya 5 orang dan kami mengerjakan pekerjaan mudah yang dibayar setelah selesai pengerjaannya saat itu juga. Selama 2,5 jam itu saya berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp. 96.000,- (sembilan puluh enam ribu rupiah) ditambah lagi saya mendapatkan doorprize yang nilainya jutaan dalam bentuk barang. Merasa ini sangat mudah, saya setuju untuk ikut bekerja lagi di keesokan harinya.
Pada hari kedua, saya bekerja dari jam 9.10 WIB sampai jam 20.30 WIB dan saya berhasil mengumpukan uang sebesar Rp. 650.000,- (enam ratus lima puluh ribu rupiah) itu adalah akumulasi dari bekerja dan menyumbang "even amal", istilah yang mereka gunakan. Siapa yang tidak bahagia dengan uang sebesar itu dan pekerjaannya bisa dilakukan sambil rebahan?. Saya mulai berpikir tentang mengajak orang lain untuk merasakan nikmatnya. Ada syarat untuk bisa mengajak orang lain serta, namun harus "naik pangkat" dari anggota tetap menjadi Agen. Rasa penasaran masih tinggi tetapi hati nurani mulai berontak. Semangat menyala, melebihi semangat Shayne Pattynama saat ngamuk ke official AFC di Bahrain.
Hari ketiga bergabung, saya berhasil mengumpulkan uang Rp. 980.000,- (sembilan ratus delapan puluh ribu rupiah). Tentu saja ini memicu semangat, namun pada saat yang sama mulai curiga tentang bagaimana perusahaan itu bekerja?. Bagaimana orang menyumbang untuk amal mendapatkan cash back ditambah untung 30%. Satu langkah lagi menuju keanggotaan sebagai agen, tentu saja saya senang dan hati nurani sembunyi, kerakusan meraja. Keuntungan berlimpah sambil tiduran, menyumbang dapat keuntungan 30%. Ada langkah lebih cepat untuk naik pangkat, dan semua orang berharap. Meskipun saya penasaran, namun tidak terlalu berharap. Saya lanjutkan pada hari keempat, hari di mana saya akhirnya harus melakukan tindakan-tindakan bodoh yang mengerikan bagi saya. Saya yang selalu bisa berhenti bila berpikir jernih, nyaris kehilangan diri.
Minggu, 24 November, 2024, bekerja seperti biasa mulai pukul 9.10 dan kegiatan amal dimulai pada pukul 10.00, berebut perhatian sistem agar terpilih dan punya kesempatan naik pangkat. Saya terpilih lagi untuk kedua kalinya. Tetapi terjadi kesalahan pada saat saya melakukan transfer dana melalui aplikasi perbankan saya ke rekening yang diberikan perusahaan. Struk bukti transfer tidak ada. Saya mencoba menghubungi layanan pelanggan Bank dan disarankan untuk mencetak mini struk melalui ATM. Saya tinggalkan proses memasak dan berangkat mencari ATM terdekat. Setelah saya kirim bukti struk, ternyata saya malah dianggap melakukan penipuan dan diancam akan dilaporkan pada polsek terdekat (tentu saja ada nama petugas polisi beking mereka). Saya tidak marah, tetapi meminjam uang pada adik lalu mentransfer ulang dengan aplikasi berbeda. Setelah bukti diterima, ternyata masalah saya ditunda sampai waktu tertentu. Tidak bisa mengerjakan tugas biasa dan menunggu hingga dihubungi kembali.
Seharusnya saya berpikir bahwa saya tidak usah meneruskan lagi pekerjaan ini, namun saya masih saja penasaran. Maka pada malam hari, saya akhirnya dihubungi dan bergabung dengan 5 orang lainnya untuk menyelesaikan masalah. Semua baik-baik saja, sampai akhirnya sistem menyatakan bahwa saya dan 2 anggota tetap lainnya berkesempatan mendapat jalan pintas menjadi Agen dengan mengerjakan "tugas beruntung". 3 peserta lain adalah anggota Agen. Mereka terus menerus pamer hadiah yang mereka dapatkan sejak menjadi Agen. Kecuali Iphone Pro-Max, saya tidak tertarik dengan hadiah-hadiah yang mereka pamerkan, sudah punya. Mesin cuci, kulkas, televisi, penanak nasi, blender, mixer kue, dan sepeda listrik. Meski tak punya sepeda listrik, tetapi itu bukan selera saya. Saya tidak berpikir banyak tentang "tugas beruntung" yang dimaksud. Karena tugas itu harus dikerjakan bersama, maka tidak ada pilihan lain. Saya ikut saja.
Saat itu saya sudah berpikir bahwa ini pasti ada kaitannya dengan transfer uang lagi. Tetapi saya tidak bertanya lebih lanjut, saya ingin tahu apa sebenarnya yang dilakukan perusahaan ini?. Benar saja, tugas beruntung itu ternyata ada 2 bagian. Yang pertama adalah transfer % juta rupiah dapat cashback 6,5 juta. Saya tidak punya uang sebesar itu, sehingga saya meminjam pada adik dan adik ipar. Tidak cukup, saya akhirnya mengajukan Go-pay Pinjam senilai 4 Juta rupiah. Jangan bayangkan kebodohan saya itu.
Dan itu belum berakhir!
Ternyata masih ada tugas kedua, transfer 22 juta rupiah, sehingga saya bisa mendapatkan total cashback senilai 37 juta rupiah. Saya tergoda sangat, tapi tidak ada uang sebesar itu di mana pun saya mencari. Konsekuensi apabila saya tidak bisa mengirimkan uang sebesar itu, maka saya akan dituntut oleh perusahaan dan harus membayar 50 juta rupiah. Dengan bodohnya, saya berusaha menipu beberapa teman baik agar meminjamkan saya uang (Alhamdulillah, tidak ada satupun yang bersedia membantu!). Saya juga mengunduh banyak sekali aplikasi pinjaman online dan hasilnya juga nihil. Ada satu yang berani meminjamkan saya 16,5 juta. Namun hati nurani dan akal sehat yang hilang, perlahan kembali. Saya belum menyerah karena masih ada waktu 12 jam lagi untuk menyelesaikan tugas. Dalam keadaan itu, kemudian saya mulai menyentuh laptop (yang harganya 22 juta rupiah saat beli) dan berusaha menjual aset game saya kepada teman main game. Segera, pada seorang teman baik yang juga mantan atasan di splinterlands saya berbohong lagi, namun dia tidak bisa membantu. Akhirnya seseorang yang selama ini selalu saya andalkan namun sudah lebih dari 2 tahun tidak saya hubungi berbicara dengan saya di discord. Saya tidak menceritakan yang sebenarnya, namun dia berhasil tahu apa yang terjadi berdasarkan pengalamannya dengan adik iparnya yang di Filipina. Terus berbicara selama satu jam, akal sehat dan hati nurani kembali sepenuhnya. Sebelumnya saya sudah sempat melakukan power down di hive dan steem. Mengirim aset kripto yang bisa diuangkan ke toko kripto dan berhasil mendapatkan sejumlah uang untuk membayar hutang yg terlanjur dipakai.
Senin, 25 November, 2024, saat jam operasional kantor dimulai, saya dihubungi oleh orang yang bertanggung jawab membimbing saya. Lalu saya menyatakan bahwa saya tidak bisa menyelesaikan tugas apapun resikonya. Marah dong mereka, tapi apa peduli saya? saya tidak berhutang pada mereka, malah mereka yang menerima uang saya. Ancaman tindakan hukum tidak menyurutkan saya untuk berhenti sama sekali. Lalu kemudian saya menyadari bahwa apa yang saya terima selama beberapa hari terakhir kemungkinan besar adalah hasil judol, pinjol atau sebentuk bisnis keuangan yang mengindikasikan RIBA. Saya melakukan kalkulasi cepat, setidaknya ada 600-700 ribu rupiah yang saya terima sebelumnya adalah riba. Saya kehilangan 6,1 juta rupiah, 10 kali lipat dari yang saya terima. Maka saya memilih untuk ikhlas. Itu harga dari mengorbankan hati nurani dan akal sehat pada kerakusan. Bodoh, kenapa tidak lapor polisi atau menuntut pengembalian uang?
Tidak mengapa menjadi bodoh, saya tidak menginginkan uang itu lagi. Saya sudah dapat sejumlah yang sama bahkan lebih dari steemit, hive dan splinterlands. Kenapa saya harus menghabiskan waktu dan repot-repot lapor polisi? saya tidak percaya dengan kepolisian sekarang, hehehe. Mana mungkin kegiatan seterang benderang itu tidak ada bekingnya?. Saya tidak mau berlarut-larut pada perkara seperti ini. Meskipun saya tidak melakukan apapun setelah itu, saya tidak menyesal. Saya bersyukur bisa melepaskan diri dari masalah ini dengan mulus. Maslakoe mendengarkan semua cerita saya setelah saya menyelesaikan kewajiban-kewajiban saya tanpa melibatkannya. Saya menghapus semua aplikasi pinjol tanpa pernah meminjam. Saya melunasi go-pay pinjam meskipun ada waktu 2 bulan lagi. Saya menghentikan power down setelah tahap pertama cair. Saya menghubungi teman-teman saya untuk berterima kasih atas penolakan mereka memenuhi permintaan saya sebelumnya. Saya menceritakan semuanya pada mereka dengan tenang. Saya bersyukur pada Allah Swt Yang Menjaga saya dari mengambil langkah yang salah, memakan riba. Saya senang bahwa saya punya sikap mental yang tidak enggan bersyukur, masih belajar sabar dan ikhlas.
Hikmah lain dari apa yang saya alami adalah saya bisa kembali ke steemit, melakukan yang saya senangi. Kembali aktif main game dan mengumpulkan aset. Saya menghubungi teman-teman lama di game yang belum saya penuhi hak-nya karena memainkan akun saya selama 2 tahun terakhir. Saya bisa memulai semuanya dengan bersih, tenang, bebas dari hutang dan Maslakoe tetap mendukung kegiatan saya baik dalam beraktivitas di RT, mesjid maupun online.
Lalu bagaimana dengan hadiah doorprize? Tidak pernah sampai!! Alhamdulillahnya, Bank yang gagal transfer pada minggu pagi, berhasil mengembalikan dana saya.
Kita tak perlu penasaran seperti sebuah lagu yang dinyanyikan oleh sang pedangdut yang sempat tenar dimasanya. Apalagi lagunya membuat para remaja semakin merasakan penasaran dengan cinta yang mendunia. atau cinta yang membara seperti matahari yang terus menyulutkan semangat asmara yang semakin lama semakin membara....
0.00 SBD,
0.00 STEEM,
0.00 SP
Droun neuh bilang begitu, padahal dulu sering pesan lagu itu di radio adyemaja 🤣🤣🤣
Allahurabbi wa Rabbikum. Alhamdulillah, Cici terselamatkan. Itu saja. Tidak basa basi. Sekali lagi Alhamdulillah. Tidak jatuh lebih dalam.
Alhamdulillah, Allah Swt masih kasih kesempatan untuk belajar dari kesalahan sendiri
@pieasant, mana kee?