The Diary Game – Rabu (7 April 2021)

in Indonesia3 years ago

Hari Rabu, tanggal 7 April 2021.


Dalam perjalanan.

Pukul 5.30
Hari ini Rabu tanggal 7 April 2021, aku bangun pagi pukul 5.30, namun tidak seperti biasanya, hari ini aku tidak menyiapkan sarapan pagi namun langsung mandi dan bersiap-siap berangkat ke Sumatera Utara bersama suami dan anakku. Kemarin aku sudah izin tidak masuk kantor hari ini karena ada keperluan mendadak. Dua hari yang lalu aku baru sadar ternyata kartu ATMku sudah disable, sebenarnya itu salahku sendiri karena lalai, lupa merubah rekening bank ku ke bank syariah sampai limit waktu yang diizinkan telah habis sesuai dengan kebijakan Pemerintah Aceh, tempatku berdomisili, semua perbankan di konversi ke sistem Syariah, untuk mengaktifkan kembali kartu ATM aku harus ke kantor bank konvensional terdekat yaitu di wilayah Sumatera Utara.

Pukul 6.30
Kami berangkat, suasana pagi ini sedikit gelap, lampu jalan masih bercahaya, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan. Benar saja, baru berkendara sejauh 2 km rintik hujan mulai membasahi kaca depan mobil kami. Semakin lama semakin deras. Aku sedikit khawatir, takut kami terlambat sampai di sana dan jam operasional bank berakhir.

Pukul 8.00
Kami sudah memasuki wilayah Idi, ibukota Kabupaten Aceh Timur, kami berhenti di salah satu warung makan untuk sarapan. Tersedia nasi uduk, nasi kari bebek, lontong dan pecal, aku memilih lontong bumbu pecal, kelihatannya enak.

Sarapan.

Pukul 8.30 kami melanjutkan perjalanan, hujan sudah berhenti dan langit mulai terang.

Pukul 11.00
Setelah melewati tiga Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Tamiang, kami memasuki perbatasan Aceh-Sumut yaitu Besitang dan kami berhenti di Bank pertama yang kami temui di daerah Pekan Besitang, ini salah satu kantor unit. Suasananya ramai, aku masuk dan petugas keamanan yang berjaga di pintu bertanya apa yang bisa dibantu. Setalh mendengar penjelasan kami, petugas yang ramah itu mengarahkan kami untuk antri di depan customer service. Di sana aku bertemu dengan beberapa nasabah lain dari Aceh yang memiliki masalah yang sama.

Pukul 11.30
ATMku sudah dapat difungsikan kembali, aku langsung menuju mesin ATM untuk menarik sedikit uang dan mentransfer sisanya ke rekeningku yang lain.

Pukul 12.00
Kami langsung berangkat pulang, memang tidak ada agenda lain dan atasanku di kantor menelepon agar aku dapat kembali ke kantor secepatnya karena ada pekerjaan yang sangat mendesak untuk diselesaikan hari ini, mungkin kami harus lembur sampai malam

Menu Makan siang.

Pukul 13.30
Kami sampai di Kota Langsa dan mencari tempat untuk makan siang. Aku mengusulkan untuk makan di cafe atau rumah makan di Jalan menuju Kuala Langsa. Dulu waktu berkunjung ke Hutan Mangrove aku lihat banyak tempat makan di sepanjang jalan menuju ke sana. Begitulah, akhirnya kami mampir di Rumah Makan Wira Terapung Cafe (WTC). Cafe ini terletak di pinggir Muara sungai yang ditumbuhi hutan bakau. Suasana ramai, sebagian besar pengunjung adalah karyawan/pegawai kantoran, karena memang jam istirahat siang. Boga bahari adalah makanan khas di sini, ada ikan bakar, udang dan kepiting yang diolah menjadi berbagai jenis masakan. Kami memilih ikan bakar, kepiting, sayur kangkung dan minuman es longan. Pelayanan baik dan cepat, setelah shalat dhuhur di mushalla yang bersih dan nyaman, pesanan kami telah dihidangkan.

Rumah Makan Wira Terapung Cafe (WTC).

Pukul 14.30
Kami melanjutkan perjalanan pulang, aku sempat tertidur dan terbangun karena dering telepon. Boss ku bertanya, aku sudah sampai di mana.

Pukul 16.00
Aku sampai di Lhoksukon, tidak pulang ke rumah, tapi langsung menuju kantor dan kerjaan sudah menunggu. Semoga tidak akan lama, pikirku, namun di luar dugaan, kerjaan baru kelar sekitar pukul 22.00.

Lanjut Bekerja.

Pukul 22.00
Kami pergi makan, sebelum pulang. Semua sudah lelah dan lapar. Sate Matang dan mie goreng Aceh cukuplah untuk menutup giat dan kebersamaan kami malam ini.

Makan malam.

Rabu, 6 April 2021, satu hari yang melelahkan. Namun terobati karena kebersamaan. Makan siang bersama keluargaku dan makan malam bersama teman-teman kantor, keluargaku yang lainnya. Hari yang lelah, tapi penuh berkah.

Demikian diariku hari Rabu kemarin tanggal 7/04/2021.

Terimakasih telah singgah dan membaca dan mungkin mengomentarinya, teman-teman.

Terimakasih.

Sort:  

Betapa merepotkannya menjadi orang Aceh sekarang. Untuk menyelesaikan masalah ATM saja, harus ke Medan. Syariah harusnya membuat hidup jadi mudah. Syariah salah kaprah malah membuat hidup jadi susah.

Ya, begitulah bg.. Di sisi lain kita bicara menciptakan iklim investasi yang kondusif

Saya dengar kisah beberapa pengusaha di Aceh yang memilih memindahkan usahanya ke Medan dan ada yang menjual murah tempat usahanya. Masalah seperti ini orang tidak mau mengangkat ke permukaan karena orang takut dicap kafir kalau menolak Bank Setengah Islam (BSI).

Ya.. Seharusnya kebijakan awal lebih difokuskan pada sosialisasi penggunaan Bank Syariah dan peningkatan pelayanan, baru kemudian mulai mengurangi kantor-kantor cabang Bank konvensional, jangan sekaligus ditutup gitu

Makanya, penggunaan syariah secara kaffah dalam kegiatan keuangan, belum siap. Tapi sudah ambil tindakan tegas untuk pindah rekening ke luar Aceh.

Ya, imbasnya jg ke pegawai Banknya, ada teman yg memilih tetap di bawah manajemen konvensional skrg pindah tugas ke luar Aceh

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.11
JST 0.031
BTC 68853.42
ETH 3708.63
USDT 1.00
SBD 3.65