Jangan Trading Pakai "Uang Panas"
Indodax
Selama ini saya bergabung dengan banyak grup Crypto di media sosial, khususnya di facebook. Tentu ada banyak keuntungan bergabung dengan grup Crypto tersebut. Selain mendapat informasi terkait dunia trading Crypto, kita juga bisa membaca dan menyaksikan banyak sekali "hiburan" di grup-grup tersebut.
Dalam grup itu ada puluhan ribu member yang menyebut diri sebagai trader berkumpul di sana. Sebagian mereka menyebut diri sebagai investor karena melakukan investasi jangka panjang. Para investor ini membeli Crypto dalam jumlah banyak untuk kemudian disimpan dalam waktu yang lama, bisa tahunan, dan akan dijual pada saat harga menjulang tinggi. Para investor ini terlihat santai dan tidak peduli dengan harga Crypto yang sangat fluktuatif dan naik turun dengan cepat. Ketika harga sedang turun, mereka tidak panik dan justru memborong koin dalam jumlah banyak.
Selain investor ada juga sebagian member lainnya yang melakukan trading cepat alias "ping pong" atau scalping. Mereka membeli sejumlah koin pada saat harga turun dan langsung menjual cepat ketika harga beranjak naik. Mereka sama sekali tidak melakukan investasi, tapi benar-benar aktivitas trading dengan membeli saat murah dan menjual saat harga mahal.
Berbeda dengan investor, para pemain trading kilat atau scalping ini tidak mencari untung besar dalam perdagangan, tapi mereka melakukan strategi dengan mengumpulkan recehan dari trading kilat tersebut. Bagi para trader kilat ini, mendapat keuntungan sedikit saja sudah memadai dan koinnya akan langsung dijual, kemudian mereka akan membeli lagi ketika harga bergerak turun.
Jika dicermati, perbedaan para investor dengan trader ini cukup mencolok. Para investor cenderung terlihat santai dan tidak begitu peduli saat naik turunnya harga koin Crypto, sebab mereka memang berniat melakukan investasi jangka panjang. Kondisi ini berbeda dengan para trader, di mana mereka akan kelihatan panik pada saat harga Crypto terlihat turun drastis seperti yang terjadi dalam dua bulan terakhir. Mereka juga terlihat bingung pada saat harga naik tiba-tiba. Mereka terjebak dalam dilema, apakah harus menjual semua koin dengan untung kecil atau melakukan hold sampai harga naik lagi ke pucuk.
Indodax
Selain itu, ada pula fenomena unik lainnya dalam dunia trading, yaitu soal sumber modal yang dipakai buat trading. Para trader yang sudah berpengalaman biasanya mereka menggunakan "uang dingin" alias uang yang tidak terpakai untuk melakukan trading. Dalam hal ini, bagi mereka fluktuasi harga yang begitu cepat tidak begitu berpengaruh karena mereka memakai uang dingin. Demikian pula saat mereka terlanjur membeli di pucuk dan tiba-tiba harga turun, para trader uang dingin ini tetap santai menunggu harga naik kembali. Intinya mereka mampu menahan diri untuk melakukan hold serta tidak menjual koin di harga murah.
Sementara itu, sebagian trader lainnya justru menggunakan "uang panas" dalam melakukan trading. Yang dimaksud uang panas di sini adalah uang kebutuhan sehari-hari, uang pinjaman alias ngutang dan bahkan ada yang lebih parah lagi di mana mereka menggunakan uang jatah SPP kuliah dalam trading. Bahaya sekali.
Para trader uang panas ini akan banyak menghadapi masalah saat melakukan trading. Mereka sering kurang hati-hati dan membeli koin saat harga berada di pucuk, dan pada saat harga tiba-tiba turun mereka terlihat panik dan langsung menjual dengan harga murah alias jual rugi yang dikenal dengan CL untuk menghindari kerugian yang lebih besar jika harga terus turun.
Para trader uang panas model inilah yang paling banyak mengeluh di grup-grup Crypto yany ada di facebook. Bahkan sebagiannya ada yang stres dan sampai mencaci maki koin yang telah membuat mereka rugi. Dalam melakukan trading, para trader uang panas ini hanya fokus pada keuntungan tapi tidak melakukan analisa ketika membeli dan bahkan cenderung terburu-buru dan serakah.
Kesimpulannya, jika ingin terjun ke dunia Trading Crypto, kita harus memastikan modal yang dipakai adalah uang dingin agar kita bisa tenang dalam melakukan trading, bukan justru menggujakan uang panas alias uany dapur sehingga menimbulkan kepanikan dalam trading.