Awal Dari Cintaku Hingga Jadi Kenangan #1
Halo stemian sudah lama saya enggak posting tulisan-tulisan di platform ini, Yah... itu karena saya terlalu sibuk menjadi mahasiswa tingkat akhir di USU. Teman-temanku semua, aku sekarang sedang pada masa dimana saya selalu mengenang masa lalu, entah kenapa akhir-akhir ini saya selalu mengenang kisah cinta yang pernah aku alami. Tapi saya rasa itu sebuah keasyikan yang menemani kesibukan saya di akhir perkuliahan ini.
Jadi begini ceritanya, pada awal saya menjadi seorang mahasiswa dan masih bergeloranya superego saya untuk mendapat banyak perhatian lawan jenis saya, membuat saya lebih percaya diri (maniac) untuk mendekati cewek-cewek di kelas saya dulu. Sehingga pada waktu itu saya tertengun melihat seorang wanita berinisial “I”, yang terlihat sangat dingin dan mengundang banyak tanya. Aku melihatnya dari kejauhan sekitar 10 kursi dari posisi duduk dia. Dia termasuk dalam kategori perempuan manis yang sangat kusuka. Matanya, hidungnya, dan bibirnya menggoda indera mata untuk melihatnya selalu (Minggu Pertama Kuliah). Setelah cukup lama sekitar 1 bulan mengenal dirinya saya mulai menyapanya dan menanyakan namanya, ternyata namanya indah. Setelah pulang kuliah saya bergegas mengambil handphone saya untuk mencari di facebook nama akun yang berhubungan dengan namanya. Dan akhirnya ketemu juga, segera saya tambahkan dirinya ke daftar pertemanan saya. Wah ternyata saat malam tiba ada notifikasi bahwa dirinya menerima permintaan pertemanan saya tadi siang. 30 menit berselang saya melihat notifikasi tersebut saya memberanikan diri untuk nge-chat dia, emang responsenya agak lama tapi saya cukup senang walau begitu.
Hari esoknya aku sengaja terlambat masuk ke kelas supaya tahu dimana posisi dia duduk nanti. Kebetulan pada saat itu ada 2 kursi persis dibelakang dia yang kosong dan saya langsung bergegas duduk disitu dan menenangkan diri untuk mempersiapkan pertanyaan. Ketika saya sudah berani untuk memulai percakapan, terbesit keraguan kalau dia akan lebih dingin dari yang perkirakan. Tetapi ternyata dia cukup terbuka untuk orang baru. Ternyata dia orang Sidikalang, sedikt bercanda dengan ke khasan daerah sana dan syukur ternyata dia senang saya ajak bercanda. Disinilah saya mulai muncul rasa cinta itu pada si “I” awalnya sih hanya lihat dari kejauhan tapi kemudian stalking akun facebooknya dan kemudian berkenanlan secara langsung.
Seminggu kemudian menjelang bulan November, saya mengetahui bahwa tanggal 26 kira-kira begitu, adalah hari ulang tahun si “I” bocah Sidikalang itu. Saya sudah persiapkan kado untuknya. Cuman sebatang cokelat yang dibalut bungkus kado aja. Tapi yang menjadi kesan yaitu ketika aku akan memberikan cokelat itu kepadanya, saat itu rasa grogi cukup tinggi dan membuat ku gemetaran untuk memberikannya. Saya harus memberanikan diri untuk memberikan cokelat itu kepadanya dan reaksi dirinya, saya pikir cukup aneh. Dia mengatakan bahwa hari itu bukanlah hari ulang tahunnya tapi saya memohon padanya untuk menerima cokelat pemberian saya itu, di situlah rasa itu semakin besar dan semakin bergelora. Yang bahagianya yaitu ketika cokelat yang saya berikan di posting di akun facebooknya, walau gak terlalu spesial caption yang dia buat.
Setelah pemberian kado itu saya sangat intens untuk mendekatinya dan mungkin malam atau siang saya pasti mengajak dia mengobrol melaui media sosial yang sama. \
Mungkin saya akan berceria lagi di tulisan selanjutnya