Etika Jalan Raya

in #indonesia7 years ago

HARI-hari terakhir ini saya membaca di banyak media kecelakaan beruntun terjadi di sejumlah daerah di tanah air. Hal ini seiring meningkatnya volume kendaraan di jalan raya. Penyebabnya, memasuki arus mudik Idul Fitri 2018.

Pepatah klasik menyebutkan, jalan raya menganut dua hal, kalau bukan menabrak ya satu lagi ditabrak. Dua hal ini sebenarnya tak ada baiknya untuk pengguna jalan. Ditabrak juga satu masalah, menabrak masalah lainnya. Lalu bagaimana baiknya?

Saya mengembalikan soal baiknya ini pada pepatah klasik lainnya yaitu biar pelan asal selamat. Saya ingin menanyakan, seberapa buru-buru kita di jalan raya? Apa yang akan kita kejar, jika taruhannya adalah nyawa? Bukankah belum ada manusia di muka bumi ini memiliki cadangan nyawa?

Terkadang, kita ugal-ugalan di jalan raya. Kerap beralasan demi waktu dan harus memburu tiba tepat waktu. Seberapa penting orang yang akan kita temui jika dibandingkan dengan nyawa kita? 

Jika hal ini menjadi rujukan, tentu semua kita akan taat dan patuh pada prinsip kehati-hatian dan perlahan di jalan raya. Satu hal yang harus diingat, seburuk apa pun kita, sebejat apa pun kita, ketika meninggal dunia, ada orang yang menangisi. 

Ada orang yang akan terluka? Walau bicara kematian tentu bicara soal takdir. Panggilan sang pencipta sudah ditentukan. Namun setidaknya, prinsip kehati-hatian patut dilakukan. Ini namanya ikhtiar. 

Bahkan, ketika hati-hati pun, belum tentu kita selamat di jalan raya. Satu cerita, seorang nenek keluar dari salah satu masjid di Aceh Utara. Usai shalat subuh. Berjalan di pinggir sekali. Namun tiba-tiba peristiwa memilukan terjadi. Nenek ini, ditabrak oleh bus yang sopirnya mengantuk. Beliau menghadap sang pencipta.

Ini sudah suratan nenek tersebut. Namun, beliau sudah berikhtiar untuk berhati-hati di jalan raya.

Untuk itu, agar kita berhati-hati di jalan raya, pertama ingatlah nyawa, kedua ingatlah orang yang menunggu kita di rumah, bisa ayah, ibu, istri, anak, dan ketiga nyatakanlah sikap pada orang yang kita janjikan tiba tepat waktu, bahwa di jalan kita harus berhati-hati. Saya yakin, orang juga akan memahami sikap kehati-hatian di jalan raya ini.

Di akhir tulisan ini, saya mengajak seluruh pemudik yang sudah memutuskan pulang kampung lebih awal, beristirahat jika sudah lelah. Jangan memaksakan diri. Toh, esok nanti juga kita akan tiba di kampung. Pelan tapi pasti dan selamat.

Image source: 1

Sort:  

Postingan anda membuat saya mengingat kembali tentang insiden yang terjadi pada teman saya satu Tahun yang lalu, sungguh mengerikan. Mudah-mudahan dia tenang di alam sana.

Memang ini perlu untuk di ingatkan.

Ya brother, Sangat perlu peringatan dan yang terpenting adalah ingatan kita sendiri jangan tunggu peringatan selalu wkwk

Hati-hati geutanyoe hana hati-hati gob, alhasil juga teupoek.

Saat berkendara, kita mengunakan mata untuk melihat, lantas kenapa tidak disebut mata-mata.

Ini berarti, pengendara harus mengikut sertakan nurani dalam berkendara. Karena ketika terjadi kecelakaan, bukan hanya dirinya yang celaka, namun juga berakibat fatal bagi orang lain. Oleh karenanya berhati-hatilah. Hati dan hati dua kali sebut, bermakna; sama-sama mamakai hati. Dengan begitu tidak ada lagi istilah, hati-hati geutanyoe hana hati-hati gob.

Ikhtiar menyelamatkan nyawa/mencegah hukumnya juga wajib.


Ketika mendapati sebuah kecelakaan, juga harus menjaga etika dalam pengambilan gambar, agar tidak menambah rasa perih, pilu atau duka keluarga korban.

menjaga keselamatan adalah yang paling utama bang..
dan juga berzikir saat perjalanan.

Saya membaca tulisan saudara sampai tuntas dan saya menemukan suatu upaya dari seorang @aiqabrago untuk mengajak dialog hati yang paling kecil bernama nurani agar segala stigma negative tentang hari raya berganti sumringah dan agar perih tak berdesah, pelan asal selamat adalah solusi yang ditawarkan @aiqabrago untuk para pemudik. Tulisan disajikan secara renyah dan tak terkesan menggurui ini pandangan saya atas tulisan anda.

Informasi yang penting dan menyentuh.. Di tambah dengan foto mobilnya yang keren.

Nasehat yang sangat bagus menurut saya itu kawan!! Buat apa kita ngebut-ngebutan di jalan raya kalau nyawa kita belum tentu selamat sampai tujuan, lebih baik pelan-pelan asal sampai ke tujuan.

tulisannya sangat bermanfaat, apa lagi menjelang hari raya ini. semoga para pengendara semuanya sadar tidak ugal-ugalan. semoga kita semua bahagia...

Berhati-hatilah dalam mengemudi sayang anak istri menanti dirumah,,

Kemanapun kita berlaju dengan kendaraan, jangan lupa di lengkapi safety bang kalau menurut saya, setidaknya dapat menjaga anggota tubuh, ketika terjadinya kecelakaan lalu lintas, yang namanya ajal tidak bisa di pungkiri tapi ada bagusnya tetap kita jaga keselamatan kita, sumber yang menarik bang tulisan malam ini, sukses terus, salam komunitas🙏🙏