Hoping Crypto Storm Soon Passes (Bilingual)
The gallant man stands confidently with two beautiful women on the left and right. Behind them, standing elegantly one unit of Lamborghini. Awe soon came to see the scene.
Below him, whether or not the same person (invisible because his face is covered with hair), a man sitting by the side of the road as he spread his hands into the air. His appearance was like a beggar. Sense of nose immediately rises when viewing the scene. Contrast with the image above.
That is, among other memes that circulate in cyberspace responded to the price movement of cryptocurrency in the last two days. All types of crypto are on the red line. The memes illustrate how much difference at the end of 2017 with the beginning of 2018. A man can buy Lamborghini at BTC prices in 2017 and then fall into poverty by early 2018. So bad is the situation?
Worst value
Seeing the movement of BTC as the greatest cryptocurrency reference, it is dive sharply. Based on price observations in CoinDesk and Coingegko, BTC value at position February 2, 2018 at 19:37 WIB is in the range of Rp104 million or 7,773 USD. This value is the worst since November 2017.
Entering 2018, the storm did hit the power of BTC that had reached the value of up to Rp201 million or 15,000 USD. However, its value continues to decline to Rp118 million or 8,810 USD, until then fell again to Rp104 million.
Weak cryptocurrency values also occur in Steem and Steem Dolars (SBD). At 7:42 pm SBD has fallen to Rp36.524 or 2.72 USD or fell deep enough, ie 42 percent. While Steem worth Rp43.606 (3.25 USD) or 36 percent decline.
This condition causes many Steemians who are forced to hold all inventories of SBDs to wait for prices to rise back on economic value. While Steemians are anxious about this condition, and compounded by various oblique news surrounding SBD that will be intervened equivalent to 1 USD, immediately release SBD before going down more sharply.
Which decision is right? It all comes to you. However, keep calm every decision by considering the various aspects that exists. Keep in mind, not for the first time SBD down to the base because previously ever equivalent even under 1 USD. So, the value Rp36.524 still in a position that is not too worried.
So, want to hold or release? Don’t make decisions based on gecko sounds, allright?
Regulatory effects
Many reports said the shake up of the cryptocurrency market was due to regulatory issues in several countries such as South Korea, restrictions on Japan, and restrictions on India.
Citing _Kompas_ online, regulatory issues in India mentioned to trigger the drop of various types of cryptocurrency. Indian Finance Minister Arun Jaitley said the Indian government does not recognize the virtual currency as a legitimate means of payment. "The (Indian) government will take steps to reduce the use of crypto assets in the funding of illicit activities, including criminals," said Jaitley.
Here's the news link: http://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/02/083000126/gara-gara-india-harga-bitcoin-dkk-anjlok
However, not once is this government in various countries voiced loudly against the use of cryptocurrency. Previously, some countries did not recognize cryptocurrency which caused its value to be red.
However, not long afterwards, back to the green line with a value that continues to set a new record. Will the repetition of that phase re-occur and the storm of crypto value soon passes. Hope so. At least, Steem and SBD show their might.
*INDONESIA*
Berharap Badai Crypto Segera Berlalu
Seorang lelaki gagah berdiri dengan penuh percaya diri dengan dua perempuan cantik di kiri dan kanan. Di belakang mereka, berdiri dengan elegan satu unit Lamborghini. Kekaguman segera terbit melihat pemandangan itu.
Di bawahnya, entah orang sama atau bukan (tidak terlihat karena wajahnya tertutupi rambut), seorang lelaki duduk di pinggir jalan sembari menadahkan tangan ke udara. Penampilannya seperti pengemis. Rasa nelangsa segera terbit ketika melihat pemandangan itu. Kontras sekali dengan gambar di atas.
Begitulah antara lain meme yang beredar di dunia maya merespon pergerakan harga cryptocurrency dalam dua hari terakhir ini. Semua jenis crypto berada di jalur merah. Meme tersebut menggambarkan betapa jauh perbedaan di akhir 2017 dengan awal 2018. Seorang lelaki mampu membeli Lamborghini dengan harga BTC pada 2017 dan kemudian jatuh miskin pada awal 2018. Sebegitu burukkah situasinya?
Nilai terburuk
Melihat pergerakan BTC sebagai acuan cryptocurrency terbesar, memang sedang menukik tajam. Berdasarkan pantauan harga di CoinDesk dan Coingegko, nilai BTC pada posisi 2 Februari 2018 pukul 19:37 WIB berada pada kisaran Rp104 juta atau 7,773 USD. Nilai ini merupakan yang terburuk sejak November 2017.
Memasuki 2018, badai memang menghantam keperkasaan BTC yang sempat mencapai nilai hingga Rp201 juta atau 15,000 USD. Namun, nilainya terus merosot sampai ke Rp118 juta atau 8,810 USD, sampai kemudian turun lagi menjadi Rp104 juta.
Lemahnya nilai cryptocurrency juga terjadi pada Steem dan Steem Dolars (SBD). Pada pukul 7:42 SBD sudah turun sampai Rp36.524 atau 2,72 USD atau turun cukup dalam, yakni 42 persen. Sedangkan Steem seharga Rp43.606 (3.25 USD) atau merosot 36 persen.
Kondisi ini menyebabkan banyak Steemians yang terpaksa menahan semua persediaan SBD untuk menunggu harga naik kembali pada nilai ekonomis. Sedangkan Steemians cemas dengan kondisi ini, dan diperparah dengan berbagai berita miring seputar SBD yang akan diintervensi setara dengan 1 USD, langsung melepaskan SBD sebelum turun lebih tajam lagi.
Keputusan mana yang benar? Semuanya berpulang kepada Anda. Namun, tetap tenang setiap mengambil keputusan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang ada. Perlu diingat, bukan untuk pertama kali SBD turun sampai ke dasar sebab sebelumnya pernah setara bahkan di bawah 1 USD. Jadi, nilai Rp36.524 masih berada pada posisi yang tidak terlalu mencemaskan.
So, mau menahan atau melepas? Jangan ambil keputusan berdasarkan suara tokek, ya?
Efek regulasi
Banyak pemberitaan menyebutkan, terguncangnya pasar cryptocurrency karena masalah regulasi di beberapa negara seperti Korea Selatan, pembatasan di Jepang, dan larangan di India.
Mengutip _Kompas_ online, masalah regulasi di India disebutkan menjadi pemicu anjloknya berbagai jenis cryptocurrency. Menteri Keuangan India, Arun Jaitley, menyatakan pemerintah India tidak mengakui mata uang virtual sebagai alat pembayaran yang sah. “Pemerintah (India) akan mengambil langkah guna mengurangi penggunaan aset kripto dalam pendanaan aktivitas terlarang, termasuk kriminal,” kata Jaitley.
Berikut link beritanya: http://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/02/083000126/gara-gara-india-harga-bitcoin-dkk-anjlok
Namun, bukan sekali ini pemerintah di berbagai negara bersuara keras terhadap penggunaan cryptocurrency. Sebelumnya, sejumlah negara tidak mengakui cryptocurrency yang menyebabkan nilainya menjadi merah.
Namun, tidak lama kemudian, kembali ke jalur hijau dengan nilai yang terus membuat rekor baru. Akankah pengulangan fase itu kembali terjadi dan badai nilai crypto segera berlalu. Semoga demikian. Paling tidak, Steem dan SBD menunjukkan keperkasaannya.
your post is very knowledgeful thank you for sharing this post and injoyed upvote
Saya senang kalau kurator mau membuat analisa cryptocurrency seperti ini.
Sabarlah menanti, karena perkembangan dunia investasi juga seperti roda sepeda, walau berjalan lambat tapi kepastian berputar dan membagikan giliran kuasa tetap ada, kecuali dunia mengakhirinya untuk ada.
Ini sebagai resiko bagi pemain criptoncurrency, berani bermain harus berani menerima resiko, mudah-mudahan saja pertengahan tahun ini bisa membuat keadaan gembira lagi.
Mudah-mudahan akan lebih baik😥💪
Mantap postingan bang @aiqabrago
Kalau boleh saya tanya, gimana caranya postingan saya bisa maju seperti postingan abang.. Kalau boleh, bagi sarannya bang.
Ini tentu lebih menarik diantara pertanyaan di bidang BTC, Steem atau SBD.. Cadas.. hahah
Hahahaha
Semoga sedikit demi sedikit posisinya berangsur membaik. Patut untuk bersabar menahan SBD yang ada
Semangat semangat semangat..
Semoga bisa normal kembali harganya...bg @aiqabrago
Semoga tidak berlebihan ya bang. Santai saja seperti di pantai, badai pasti berlalu. Hehehe...