Pulang..
SEBELUM perayaan Idul Fitri. Hari nan fitrah. Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua umat muslim. Sebagian kita sudah dalam perjalanan mudik. Menuju kampung halaman. Sebagian lagi, mungkin mulai esok akan mudik. Jika jarak dekat, bisa mudik pada saat hari H-idul fitri-yang bahagia itu.
Pulang menghadirkan kebahagiaan. Menuntaskan rindu pada kampung halaman. Pada orang-orang terkasih. Bahkan, bisa jadi pula, pada mantan terkasih di kampung halaman. Satu hal lagi, pada orang tua, ini terpenting dalam ritual pulang.
Urusan pulang, bagi jarak jauh, tentu tak mudah. Butuh pengorbanan dan giat menabung. Agar bisa membeli tiket untuk kembali. Belum lagi ditambah repotnya perjalanan. Namun, disitulah sensasi indahnya mudik.
Melihat penumpang bus yang lelah, wajah lesu, namun begitu tiba di kampung, semua itu sirna. Penat, letih, menguap seketika. Berganti kebahagiaan tiada tara.
Bagi sebagian kita, tak bisa pulang dengan berbagai alasan. Salah satunya soal fondasi uang, salah duanya, karena berdinas saat lebaran, salah tiganya, karena sedang sakit atau lain sebagainya.
Namun, bagi yang tak bisa pulang kampung halaman, janganlah berkecil hati. Saya memahami tentu akan sedih tak bisa melihat orang tua di kampung halaman. Tak bisa mencium tangannya. Mendengarkan nasehatnya atau bahkan menikmati masakannya.
Sedih lainnya, bagi kita yang telah kehilangan orang tua, tak bisa mengunjungi makamnya. Jika bisa pulang, maka pulanglah, bersihkan makamnya, berziarah. Jangan sampai makam orang yang membesarkan kita ditumbuhi belukar. Penuh semak-semak. Idealnya, makam itu harus bersih saban waktu, sebagai wujud pengabdian kita yang masih diberi kesempatan hidup oleh sang pencipta.
Namun, bagi yang tak bisa pulang, bolehlah berdoa. Tiada batas jarak dan waktu untuk berdoa. Bisa dilakukan saban hari. Ini juga bentuk pengabdian kita.
Orang tua di kampung juga akan sedih jika tak berkumpul dengan anaknya. Kesedihannya akan sama dengan kesedihan kita. Untuk itu, jika pun orang tua kita masih hidup, dan kita tak bisa pulang, maka teleponlah. Kabari dan mohon ampun. Teknologi memudahkan itu dengan layanan video call. Ini mungkin cara penyembuh kesedihan.
Saya berdoa, semoga kita semua bisa pulang ke kampung halaman, selamat sampai tujuan dan kembali dengan keadaan bugar. Selamat jalan pemudik tanah air.
Hadirkan Allah di setiap perjalanan, undang keselamatan dengan doa, tangkal malapetaka dengan sedekah di muka. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita. Amalku, dan amal kalian. Selamat mudik teman-teman.. Ingatlah Allah Selalu.
Bagi para petualang, pulang kampung adalah pertualangan yang menyenangkan....
I like these moments because we can meet our parent and we can meet our friends in all ides and we can see many people who has success for theirs job and we always happy to meet our family one important especially in mudik event we must be careful for drive the many motorcycles
Jak dumho jeut, uro raya tetap woe u rumoh mak. Hehehe..
Tips mudik ala Cak Lontong :D
Perjalanan hidup manusia memang tak selamanya mulus,kadangkalanya kita dihadapkan pada kenyataan pahit, sampai-sampai berputus asa, namun itu bukanlah kelakuan seorang muslim, semoga buat yang tidak bisa pulang dan melepas kerinduan dengan orang-orang tercinta dapat bersabar. Terimakasih bg @aiqabrago kata-kata motivasinya semoga bisa membangkitkan sedikit semangat dari rasa putus asa buat yang tak bisa mudik kali ini
Semoga selamat sampai tujuan, bisa berkumpul dengan keluarga. Hal ini lah yang selalu diharapkan oleh mereka-meraka yang mudik.
Sepakakat bang, jika belum bisa mudik tak payah bersedih, masih ada doa yang ampuh melepas rindu kepada orang tua, keluarga sahabat dan teman.
Bagi para pemudik semoga sampai ke tempat tujuan dengan selamat dan bisa berjumpa dengan orang tuanya masing masing. Bagi yang sudah tiada orang tua lagi, hanyalah do'a yng bisa menghubungkan dengan orang tua kita walaupun kita tidak bisa ke makam orang tua kita karena jarak yang memisahkan.
Bagi yang mudik hati-hati juga dijalan, karena musim mudik banyak pengguna jalan. Bagi yang dekat pulang hari H saja hehe
orang tua tidak berharap di berikan buah tangan dari anaknya, tetapi bisa melihat senyum anaknya ketika sampai di rumah saja sudah membuat orang tua bahagia. Semoga bagi stemian yang berada di perantauan bisa pulang dengan selamat untuk menemui orang tua di rumah yang telah merindukan mereka. banyak tersirat pesan moral dari tulisan bg @aiqabrago