Novel Tere Liye, dikira Bid'ah #4
Haloo stemians,
Sudah lama saya tak bercerita tentang sosok penulis nyentrik asal lampung, Tere liye. Sedikit nengingat kembali, banyak cerita kami hadir di dalam perjalanan menuju bandara Kualanamu Medan. Salah satunya novel tere yang sempat dikira Bid'ah.
Jadi begini ceritanya, pada awal awal perjuangan tere liye dalam menulis banyak sekali rintangan dan tantangan yang harus ia jalanin, salah satunya di tolak oleh banyak penerbit, dengan berbagai macam alasan yang membuat Tere Liye akhirnya ngedumel.
Ada satu tekad yang terpatrih di dalam diri Tere Liye saat beberapa kali di Tolak oleh penerbit dan redaktur koran nasional, yaitu "dahulu mana, saya capek menulis atau mereka capek membaca tulisan saya". Kata-kata tersebut menjadi bak suplemen bagi Tere Liye dalam berjuangan menghancurkan kerasnya tembok penerbit dan redaktur koran.
Lalu, akhirnya tulisan tere Liye mulai terbit di koran kompas pada awal naiknya presiden SBY dan JK, yang menarik tulisan Tere liye mengjelaskan tentang skema kemungkinan SBY dan JK pisah jalan dan terbukti pada pemilu selanjutnya, SBY dan JK berpisah jalan saling mencoba menjadi Presiden selanjutnya.
Begitu juga dengan tulisan novel Tere Liye, sempat beberapa kali di tolak oleh penerbit besar dan akhirnya novel Tere Liye dengan judul "Hafalan Sholat Delisha" ditterim oleh salah satu penerbit lumayan besar dan mulai disebarkan ke toko-toko buku seperti Gramedia.
Lucunya, ketika tere Liye mengecek Novelnya di toko buku, beliau tak menemukan bukunya di bagian Novel lalu Ia mencari informasi kepada pihak Gramedia untuk menunjukkan dimana novelnya berada, dan ternyata novelnya ada dibagian buku tentang solat, puasa dan tentang agama. Sempat tere liye mendengar ketusan seorang pengunjung Gramedia "Setau aku, Sholat itu 5 waktu dan bebeapa Sholat sunnah, tidak ada solat delisha, Bid'ah ini".
Setelah dijelaskan, novel Tere Liye akhirnya di letakkan pada bagian novel-novel lainnya tidak lagi berada di bagian agama.
Terima kasih kepada para guru saya @Ayijufridar @Masriadi @Dsatria @zainalbakri juga terima kasih kepada rekan-rekan di Unimal Steemit @nurhayati @hattaarshavin @goresanpenaanfal @aprilliaannisa @fildzaramdhani @nadiapermasari @irapra @iqraramadhani @yundriana @sadaramunawar @putrianandass dan rekan lainnya.
Keren.... @andikapratama
Alhamdulillah
Mantap bg,👍
Mantap
Tulisab yang bagus.. Lanjutkan karyanya..
Alhamdulillah, terima kasih.
Senagai penikmat tulisan anda sempat kecewa mendengar anda tidak menulis berapa hari ini, namun hari ini rasa kecewa itu terbalaskan dengan sontekan kecil penyambung cerita Tere Liye penulis nyentrik. Wah keren.. terus berkarya teman @andikapratama saya nantikan edisi selanjutnya 😊 @goresanpenaanfal
Hahah lebay ndan.
Sesekali ndan, kapan lagi kan mumpung masih nulis
Keren, inilah bentuk dari sebuah perjuangan
Memetik hasil manis selah melalui proses yang pahit
Iya benar sekali ndan.
Sangat luar biasa
Biasakan membaca dari dalam, jangan cuma membaca sampul nya saja
betul, usnya seperti itu.
Kadang itulah menjadi kesalahan besar manusia
Tidak pernah mau membaca isi buku.tapi membaca sampulnya
Hahaha membaca sampulnya dan kembali meletakkan bukunya.
Ini ibarat pliek, belum coba udah komentar duluan. Abia nyobain ketagihan
Hahaha bener bang
Cerita yang menarik bang😄
Alhamdulillah.