Kebenaran Bukan Milik Satu Orang/The Truth Does Not Belong One Person

Pernahkan anda membaca atau mendengar sebuah kata-kata Alexander Pope “orang yang kolot tidak bisa menerima pendapat-pendapat orang lain, justru dialah yang dikuasai oleh pendapat-pendapat tersebut”. Semua manusia selalu memilki sudut pandang yang subjektif terhadap permasalahan-permasalahan dalam kehidupan. terkadang kita akan menemukan sebuah kecocokan dengan cara berfikir orang lain, namun tidak menutup kemungkinan kita akan terjebak pada zona perbedaan dalam sebuah pemikiran.

Have you ever read or heard an Alexander Pope's words "an old-fashioned person can not accept the opinions of others, he is the one that is controlled by those opinions". All human beings always have a subjective perspective on the problems in life. sometimes we will find a match with the way other people think, but not close the possibility we will be stuck in the zone of difference in a thought.

Hal tersebut berpulang kepada satu kenyataan bahwa sebuah perbedaan suatu hal yang wajar di alami oleh setiap manusia. Perbedaan tersebut cenderung kepada watak, nalar dan sudut pandang terhadap hal-hal tertentu. Namun sebagian dari kita mengalami kesulitan ketika di hadapkan pada pandangan yang berbeda dengan apa yang ada pada diri kita. Terkadang kita masih memiliki anggapan bahwa orang yang menentang pendapat kita, mereka terang-terangan telah menyatakan peperangan terhadap diri kita, karena mereka secara tidak langsung menganggap diri kita adalah manusia kolot. Padahal semua itu tidak benar, karena dalam diri kita telah di selumuti keegoisan yang tinggi, sehingga mereka menganggap diri kita memiliki kemampuan lebih di bandingkan dengan mereka yang telah menentang kita.

It goes back to the fact that a difference is natural to every human being. These differences tend to the character, reason and viewpoint of certain things. But some of us have difficulties when faced in a different view to what is in us. Sometimes we still have the assumption that people who oppose our opinion, they openly declare war on us, because they indirectly consider ourselves to be human conservative. Yet all that is not true, because in ourselves we have been in selumuti high selfishness, so they consider ourselves have more ability in comparison with those who have opposed us.

Kita sering kali melihat sebuah perbedaan pendapat yang menimbulkan pertikaian, akibatnya menyesakkan dada, terputus sebuah hubungan baik , antara teman, saudara, dan nasab. Apa yang di dapatkan dari sebuah pertentangan perbedaan pendapat, apakah sebuah kepuasan, kemenangan, ataukah harga diri.

We often see a disagreement that leads to contention, resulting in a stifling chest, disconnected a good relationship, between friends, relatives, and nasabs. What is gained from a conflict of disagreements, whether a satisfaction, a victory, or a self-esteem.

Dalam menyikapi setiap perbedaan sudut pandang yang sangat di perlukan adalah sikap yang bijaksana dalam menerima semua perbedaan tersebut, jargon yang paling penting kita pegang dalam menerima sebuah perbedaan sudut pandang adalah “ambilah hati mereka sebelum kamu menerima kebaikannya”. Lapangkan dada, sehingga mampu menerima pendapat siapapun, hargai sebuah perbedaan, sehingga fikiran kita mampu mendengar pendapat-pendapat yang berbeda, dan jangan pernah kita lupa bahwa kebenaran bukan milik satu orang.

In dealing with any divergent difference in viewpoint is a wise attitude in accepting all the differences, the most important jargon we hold in accepting a difference in point of view is "take their hearts before you accept their kindness." Overcome the chest, so as to accept anyone's opinion, appreciate a difference, so that our mind is able to hear different opinions, and never forget that the truth does not belong to one person.