You are viewing a single comment's thread from:

RE: Jawaban Untuk Pembawa Risalah Tidak Pentingnya Dakwah

in #indonesia6 years ago

Dulu ketika saya kecil bang di kampung2 ada di jual kue arafik yang disimpan dalam balang balang dikeudee klep harganya 25 rupiah kalo tidak salah. Peminatnya tak banyak namun laku.
Beberapa tahun setelahnya keluar arafik yang produksi orang Tionghoa. Ukuran lebih besar, pakai wijen di atas tepungnya rapuh dan gurih serta selai kacangnya enak dan wangi. Di jual dengan harga 100 rupiah. Takjupnya saya mereka lebih laku.
Maka saya mengira manusia butuh kenikmatan mata. Ketika seperti itu maka kemampuan "mengemas" sesuatu adalah hal wajib hukumnya.
Untuk jaman milenial sekarang lihatlah link di YouTube semisal Ust Hanan Attaki dan Ust Evie Efendi, beliau berdua mampu membuat mesjid tak mampu menampung jamaah.
Begitulah urgennya kemasan.

Sort:  

Sepertilah ini yang kita harapkan, mengikuti perkembangan akan kebutuhan ummat alias tidak monoton, dengan tidak menafikan akan pentingnya dakwah. Cukup solutif @bangrully, analogi cerdas.