Khanduri Neuhen (ACEH)/ Kenduri Tambak
selamat sore sahabat steemit, pada kesempatan ini saya akan berbagi khanduri neuhen (Aceh).
dulu khanduri seperti ini sangat sering dilakukan menurut kepercayaan warga setempat agar hasil tambak tidak di serang penyakit. makanya dulu setelah panen petani tambak melakukan khanduri di tambak. dilaut juga seperti itu setiap tahun diadakan khanduri laut, tetapi sekarang adat seperti itu lamban laun hilang dengan sendirinya. entah kenapa hal seperti itu tidak di kuatkan itu saya tidak tahu, mungkin pendapat sekarang itu tidak di bolehkan lagi karena bisa meragukan, dalam hal ini saya tidak mau berkomentar banyak karena saya dalam bidang ilmu agama sangat awam.
Tetapi saya lihat di sawah masih melakukan khanduri seperti ini, para petani setiap tahun pasti membuat khanduri blang (Aceh). saya pun heran kenapa di tambak dan laut tidak diadakan khanduri setiap tahunnya? makanya saya tidak mau banyak komentar kalau soal ini.
inilah postingan saya sore ini, jangan lupa
follow @berkat
Nice post @berkat.
Di Aceh, Kenduri seperti ini memang sudah membudaya bahkan bisa dikatakan suatu keharusan, budaya peninggalan nenek moyang kita.
Kalau ditempat Anda ada Kenduri neuheun, ditempat kami dan kenduri blang, sebenarnya sama saja, cuma karena tempat yang berbeda, maka namanya juga berbeda.
Apakah kenduri seperti ini selalu dilaksanakan setiap waktu @berkat...??
Terima kasih @berkat telah menjaga budaya lewat postingan anda.
Tidak tiap tahun dilaksanakan, terima kasih sudah mengunjungi blog saya @tika.chibi
mantap ini ...sudah panen tambak nya undang ya
ya, makanya kenduri
Enaknya makan nasi kenduri. Jadi kepingin.
Ya sangat enak makan di pinggir tambak dengan angin yang sepoi-sepoi.
Akhir2 ini sebagian orang/kelompok menganggap tradisi yang demikian mengarah ke perbuatan syirik, tapi setahu saya masyarakat kita Aceh melakukan kendhuri ini sbg bentuk syukur atas kelimpahan hasil panennya, tidak melenceng dr segi akidah selama kita tidak meminta pada selain Allah SWT.
Demikian menurut pandangan saya bang. Wallahua'lam..
Ya saya setuju dengan pendapat kamu @dikkyamiputra