KELAHIRAN KIMIKO HAMPIR SETAHUN YANG LALU
Halo Steemians...
Hari ini saya teringat kembali pada kejadian setahun yang lalu jam-jam ketika saya akan melahirkan Kimiko puteri ketiga kami tapi hari ini bukan hari kelahirannya lho saya hanya teringat saja.
Waktu itu tanggal 1 Agustus 2018 saya mulai mengambil cuti untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut kelahiran si bayi perempuan.
Memang cukup unik di kehamilan ketiga ini tidak ada persiapan yang saya lakukan hanya membeli beberapa lembar baju baru untuk si calon bayi, karena baju kedua kakaknya masih ada jadi tinggal menambah sedikit. Saya ingat waktu itu yang saya beli kain bedong empat lembar, baju lengan pendek empat, baju lengan panjang empat, sarung tangan dan sarung kaki lima pasang dan berbagai macam celana serta baju cantik untuk dipakainya ketika keluar dari rumah sakit. Ya hanya itu saja tidak seperti kedua kakaknya yang membeli ini dan itu.
Ke Rumah Sakit Sundari
Saya menggunakan layanan BPJS untuk kelahiran Kimiko, jadi pada tanggal 5 Agustus itu kami sudah bergerak dari pagi ke Rumah Sakit Sundari yang letaknya di tengah-tengah di antara rumah orang tua dan rumah kami untuk menanyakan syarat untuk melahirkan di sana. Ternyata Rumah Sakit ini membutuhkan surat rujukan yang didapat dari fasilitas kesehatan pertama yaitu klinik Wulandari yang sudah kami lewati karena posisinya lebih dekat ke rumah kami. Untuk kelahiran normal tidak masalah bila tidak ada surat rujukan karena sifatnya emergency namun untuk kasus operasi sectio atau vakum dibutuhkan surat rujukan.
Ke Rumah Sakit Malahayati
Kami memutuskan untuk pergi ke Rumah Sakit Malahayati tempat anak kami yang kedua lahir secara sectio ingin menanyakan hal yang sama yaitu persyaratan melahirkan di sana karena yang kami ingat saat melahirkan Beauty tidak ribet prosedurnya. Ternyata admin Rumah Sakit ini meminta surat rujukan dari Dokter yang akan menangani ah saya baru ingat ketika melahirkan Beauty saya sudah mempersiapkan surat rujukan dari Dr. Aswar Aboet SpOG yang juga bertugas di tempat saya bekerja namun sayangnya beliau sudah pensiun jadi tidak semudah dulu meminta surat rujukan dari beliau. Saat itu saya sudah merasakan kontraksi, admin pun sudah memesankan kamar di Rumah Sakit Malahayati namun kami disarankan untuk memiliki surat rujukan, kami pun bergegas pergi untuk mengambil surat rujukan karena ada salah satu Dokter Rumah Sakit ini yang membuka praktek di jalan guru patimpus dan terkenal orangnya ramah, namun sebelum ke prakteknya kami memutuskan sholat maghrib di Mesjid yang bersebelahan dengan proyek Podomoro masih di jalan guru patimpus karrna waktu sudah menunjukkan pukul enam sore.
Setelah sholat, kami pun bergegas pergi ke praktek Dr. M. Fahdy Sp.OG yang juga direktur di Rumah Sakit Malahayati. Ternyata Allah tidak mengizinkan, klinik Dokter berperawakan tinggi besar ini tutup, saya pun menghubungi salah satu perawat di Rumah Sakit Malahayati yang merupakan teman saya di MAN 1 Medan, dari dialah saya tahu bahwa ada seminar besar para Dokter Obstetri Ginekologi di luar kota yang dihadiri Dokter Fahdy.
Makan malam di Solaria
Waktu itu perut saya sudah lapar, jadi kami memutuskan untuk mengisi perut di Restoran Solaria di lantai 2 Plaza Medan Fair. Ketika duduk dan memilih makanan saya kembali merasakan kontraksi saya bahkan berkhayal bagaimana bila si kecil lahir di Mal, tentunya akan menjadi berita.
Membeli Geos
Setelah menghabiskan makan malam, kami bergerak menuju lantai 5 untuk sholat Isya, namun ketika melewati toko perlengkapan bayi saya pun berhenti dan membeli kain gendong yang saat itu sedang hits yaitu yang terbuat dari kaos geos sebutannya gendongan kaos. Setelah memilih-milih dan membeli kami pun bergegas ke mesjid, sayangnya marbot mesjid ada keperluan sehingga dia menutup mesjid namun kita masih bisa sholat di teras mesjid sayangnya saya tidak membawa mukena jadi saya akan sholat Isya di rumah.
Di Klinik Wulandari
Kami bergerak menuju rumah dan berhenti di klinik Wulandari yang merupakan fasilitas kesehatan pertama kami, maksud hati ingin mengambil rujukan namun bidan yang melihat wajah saya berfikir saya akan segera melahirkan maka ia mengarahkan untuk ke ruang pemeriksaan dan dilakukan vt yaitu pemeriksaan dalam menggunakan jari, saya fikir masih bukaan pertama ternyata menurut bidan sudah bukaan kelima yang mengharuskan saya untuk tinggal di klinik namun kami meminta izin pulang sementara untuk mengambil tas yang berisi perlengkapan selama di Rumah Sakit. Tas sudah saya siapkan jauh hari jadi bila menunjukkan tanda-tanda melahirkan tas tinggal diangkat.
Tidur di Rumah
Malam itu saya merasa lelah dan mengantuk jadi saya memutuskan untuk tidur dulu di rumah, rasanya tidak nyaman bila harus beristirahat di klinik. Tidak lama saya beristirahat sekitar jam dua pagi saya terbangun, kontraksinya semakin hebat maka saya pun berjalan mengelilingi rumah untuk mempercepat prosesnya.
Akhirnya lahir
Pukul empat pagi kami bergerak ke klinik karena saya khawatir akan melahirkan di rumah, setibanya di sana ternyata bukaan masih lima maka saya pun kembali berjalan. Alhamdulillah masih sempat sholat Subuh karena saya belum mengeluarkan darah. Akhirnya pukul tujuh si cantik kami lahir, dengan suaranya yang besar dengan berat 3.8 kg dan panjang 58 cm hal yang tidak saya sangka larena satu bulan sebelumnya masih di kisaran 1.7 kg sehingga saya diwajibkan lebih banyak makan dan minum oleh Dokter.
Hal itu pula yang mendasari saya tidak masalah melahirkan normal walaupun sebelumnya operasi sectio, karena yakin si bayi tidak lebih dari 2.5 kg.
Syukurlah semua berjalan lancar dan tidak terasa tak sampai sebulan lagi usianya mencapai satu tahun. Namun kenangan itu masih segar dalam ingatan. Terima kasih sudah berkunjung sampai jumpa di postingan selanjutnya.
Salam
@bundaqubeki
Tag @haristourist dan @gibic sebagai kurator c-squared untuk konten bahasa
Waaah dia montok sekali lahirnya
Iya mba sayang dia alergi susu sapi
Jd kesulitan kami mencari pengganti yang dia mau
Wah... pasti berkesan ya, melahirkan anak pertama, sayang aku tidak bisa melahirkan haha....
Tengkyu for nice post Bunda... postingan yang patut dapat upvote, dan aku usulkan di curation collective. Thanks for sharing😀
Bagi yang ingin mendapatkan upvote juga, silahkan baca penjelasannya di sini ya.... https://steemit.com/busy/@haristourist/dapatkan-gratis-upvote-dariku-dan-tim-kurator
Thanks ya bg :)
Kimiko, keren namanya kak 😍
Thank you fa :)
Asal mula namanya kimiko kenapa?
Karena artinya bagus mba nyari2 nama
Btw nama lengkapnya Felicity Kimiko Asy-Syifa Fathia Fahmi
Hihi
Masyaallah! Panjang amat? Di aktenya gimana?
Alhamdulillah cukup mba
Wkwk
Kimiko gemess😍
Posted using Partiko Android
Gemessshhh ama tante :)
hai mbak Mifta ketemu disini... biasanya saling upvote di DR hehee
Hi mba delicious gag nyangka ya
Salam kenal
:)
Postingan ini telah dibagikan pada kanal #Bahasa-Indonesia di Curation Collective Discord community, sebuah komunitas untuk kurator, dan akan di-upvote dan di-resteem oleh akun komunitas @C-Squared setelah direview secara manual.
This post was shared in the #Bahasa-Indonesia channel in the Curation Collective Discord community for curators, and upvoted and resteemed by the @c-squared community account after manual review.
Thank you @c-squared :)
Hai, hello @bundaqubeki! Artikel yang menarik ini dan sudah kami resteem ke 7626 follower ya.. (Secercah kontribusi kami sebagai witness di komunitas Steemit Indonesia.)
Thanks ya @puncakbukit