WANITA DAN MEDIA SOSIAL

in #indonesia7 years ago (edited)

**Apa kabar steemian semua ? **

image
Medsos, singkatan dari media sosial. Siapa yang tidak kenal dengan istilah ini? Mulai dari kanak-kanak, remaja, dewasa, sampai orang lanjut usiapun kenal dengan istilah "media sosial". Media sosial adalah sebuah instrumen komunikasi berbasis aplikasi yang memungkinkan terjadinya interaksi antar sesama manusia. Hampir 90% penduduk dunia telah menggunakan media sosial, karena di zaman era globalisasi yang serba moderen ini menuntut manusia menggunakan media sosial.

Di zaman yang semakin modern, kita tidak bisa lepas dengan media sosial, baik sekedar untuk silaturrahmi bahkan untuk berbisnis. Bicara tentang media sosial, bagi sebagian orang media sosial di pandang sebagai hal positif dan juga sebaliknya, argument dari kedua belah pihak sama-sama kuat. Lalu bagaimana cara pandang kita terhadap media sosial?

Jawabannya kembali kepada pribadi masing-masing, ada banyak peluang untuk mendapatkan ilmu, uang dan juga berbagai informasi yang kita dapatkan dan kita sebarluaskan melalui media sosial. Melalui media sosial juga kita banyak mendapatkan peluang untuk berbisnis, dan menjadiakan ikatan silaturrahmi semakin erat. Itu semua akan kita peroleh dengan penggunaan yang bijak. Namun juga tidak jarang penipuan dan tindak kejahatan lainnya yang bersumber dari media sosial.

Dengan adanya media sosial, ternyata dapat membuka mata sejumlah wanita-wanita aktif, kreatif dan inspiratif di berbagai belahan dunia. Sebagaimana kita ketahui bahwa wanita merupakan aurat dan penyebab timbulnya fitnah. Berdasarkan dalil ini peluang seorang wanita muslimah yang ta'at beragama untuk berkarir di dunia keahlian mereka tertutup rapat. Namun saat media sosial hadir, seolah-olah peluang yang tertutup rapat sudah terbuka lebar, di media sosial wanita bebas berkreasi, bersosial dan berbagi ilmu kepada waniat-wanita di belahan dunia lain.

Namun hal sepositif apapun yang mereka lakukan tidak boleh terlepas dari aturan agama yang telah di tetapkan seperti menjaga kesopanan dan menutup aurat. Tetapi, jika seorang wanita tidak menjaga batasan aurat di media sosial, ini juga akan menjadi fitnah besar bahkan lebih besar dari fitnah yang di timbulkan karena menampakkan aurat secara nyata dikarenakan media sosial bersifat public yang di pakai oleh seluruh dunia untuk berinteraksi.

Hukum dasar memakai media sosial adalah jaiz(boleh), jika tidak mengandung unsur maksiat. Maksutnya, sosial media tersebut digunakan hanya untuk berkomunikasi dengan keluarga, teman(yang bukan lawan jenis) maupun rekan kerja. Hukum dasar tersebut bisa berobah menjadi makruh jika digunakan kepada hal-hal yang tidak bermamfaat, selama hal tersebut tidak melalaikan kewajiban seorang muslim. Sebagai contoh:main game, chatting dengan teman tentang hal kurang penting dan lain-lain. Dan hukum tersebut akan berubah menjadi haram ketika digunakan untuk hal-hal yang dilarang agama, seperti melihat hal-hal yang tidak pantas untuk di lihat, menggunakan media sosial sebagai tempat memamerkan wajah/anggota tubuhnya bagi perempuan dan lain sebagainya. Dan hukum media sosial juga bisa berobah menjadi sunnah ketika niat pengguna bertujuan untuk menyampaikan kebaikan, seperti berdakwah.

Di media sosial juga banyak sekali kita jumpai kesalah fahaman dari hal positif menjadi negatif. Baru-baru ini kalangan remaja wanita di hebohkan dengan"ngetren bercadar"menurut mereka ketika merekan sudah menggunkan cadar untuk menutup aurat bagian muka, mereka sudah bebas berselfie ria dengan alasan "kan auratnya sudah di tutup, jadi tidak masalahkan! "fitnah itu tidak datang karena membuka aurat saja, namun tingkah laku dan tatakrama juga sangat berperan besar terhadap faktor timbulnya fitnah.

Nah, wanita punya batasan-batasan yang harus di jaga jika ingin berdakwah melalui media sosial. Kita selaku perempuan aurat adalah seluruh tubuh jika di luar shalat. Jadi, sabaiknya jika ingin berdakwah melalui sosial media jangan lah dengan video yang memperlihatkan wajah. Karena sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, fitnah terhadap wanita dapat hadir kapan saja dan dimana saja. Dengan mendengarkan suara saja dapat menimbulkan fitnah, apalagi memperlihatkan wajah. Maka berdakwahlah dengan tulisan-tulisan yang mengajak kepada kebaikan. Dan contoh perempuan-perempuan seperti inilah yang harus kita teladani.

Sort:  

This post has been rewarded with 30% upvote from @indiaunited-bot account. We are happy to have you as one of the valuable member of the community.

If you would like to delegate to @IndiaUnited you can do so by clicking on the following links: 5SP, 10SP, 15SP, 20SP 25SP, 50SP, 100SP, 250SP. Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Please contribute to the community by upvoting this comment and posts made by @indiaunited.