Proses Pembangunan Kapal Ikan Tradisional
Dalam membuat kapal tradisional untuk menangkap ikan membutuhkan keahlian tersendiri yang spesifik, dimulai dari memilih kayu sebagai bahan baku utama. dalam hal ini kayu biasa dipilih secara cermat yang biasanya adalah kayu yang kuat dan tahan terhadap air laut yang rawan terhadap proses pembusukan akibat terkena air secara terus menerus. biasanya kayu yang digunakan terdir dari papan untuk body dan dek (dapat digunakan meranti batu atau kayu bungur yang sudah teruji kualitasnya). bahkan secara tradisional tidak diperkenankan menggunakan kayu merbau atau sejenisnya yang dianggap memiliki nilai mistis sial untuk kegiatan perkapalan. sedangkan kayu untuk kepalanya dan gading gading biasanya digunakan kayu laban yang terkenal keras dan dapat memegang erat setiap paku yang ditancapkan. sedangkan untuk lunas dan tulang utamanya digunakan kayu keras jenis thurusa yang biasanya panjangnya sama dengan ukuran panjang kapal yg ingin dibuat.
adapun tahapan pembuatan kapal tradisional untuk menangkap ikan adalah sebagai berikut:
- Memasang lunas atau tulang utama bagia bawah biasanya berukuran 10 x 10 inc dengan panjang 10 m disampung 2 batang sehingga panjang keseluruhan sekitar 19 m.
- Memasang kepala dari kayu laban biasanya memiliki panjang 6.5 meter
- memasang shap atau tempat menaruh as baling baling biasanya dari kayu laban ukuran 10 x 12 inc dengan tinggi 3.5m
- memasang papan body dari kayu meranti batu atau bungur.
- memasang gading gading yang disesuaikan dengan bentuk kapal yg diinginkan
- memasang tulang utama sebagai penguat kapal
- memasang rumah tekong dan rumah masinis
- memasang Dek
- memasang Palka tempat menyimpan ikan
- memasang mesin penggerak utama, biasanya menggunakan mesin khusus kapal atau sering juga digunakan mesin mobil intercoller 6 atau8 piston sesuai kebutuhan
- melakukan pemakalan agar tidak bocor biasanya digunakan damar adanya menggunakan serat fiber
- memasang seng sebagai lapisan anti bocor pada lambung kapal
- melakukan pengecatan sesuai kebutuhan
- memasang mesin genset untuk kebutuhan listrik
- memasang peralatan elektrik termasuk perang listrik dan lampu lampu yg dibutuhkan.
- memasang peralatan navigasi berupa GPS dan Radio Komunikasi serta fish finder untuk mendeteksi ikan
- terakhir menyiapkan jaring sebagai alat penangkap ikan utama biasanya menggunakan metode purseine atau pukat cincin yang legal sesuai peraturan yang ada.
Demikian proses pembuatan kapal perikanan tardisional yang biasa digunakan oleh nelayan Indonesia. Ayo tingkatkan pendapatan nelayan dan bangun ekonomi nelayan secara komprehensif. salam bahagia
Hebat, jayalah para nelayan kita Indonesia
mantap pak @faisalmatriadi, cocok menjadi duta nelayan indonesia...
Pantang layar berkembang .. surut kita berpantang .. di laut kita jaya . Itu slogan yang sangat mengelora .. namun industri galangan kapal menjadi kebutuhan ..
Ada kendala dalam hal alat atau bahan utk pembuatan kapal yaitu kayu .. menurut saya nelayan bisa mendorong pemerintah menyiapkan satu perkebunan khusus utk kebutuhan kayu galangan kapal atau utk kayu perbaikan kapal
Itu temuan saya dulu pasca tsunami atau bisa saya sebut pasca di berlakukan moratorium hutan atau jeda tebang oleh irwandi