"Puisi Idol": Salah Satu Cara Mengajarkan Siswa Baca Puisi

in #indonesia7 years ago

image
WS. Rendra (idwriters.com)

Sebagai guru Bahasa Indonesia, saya pernah beberapa kali melaksanakan pembelajaran membaca puisi yang saya beri nama "Puisi Idol". Ide ini jelas dapat ditebak dari acara televisi. Saya harus akui memang benar. Tebakan Anda tidak salah.

Lalu apakah saya berhasil melaksanakan pembelajaran yang menarik? Saya menganggapnya berhasil. Semua siswa berlomba-lomba menunjukkan kemampuan mereka yang terbaik. Materi bagaimana membaca yang baik dan benar pun tersampaikan dengan sendirinya dalam bentuk visual.

Nah, supaya lebih membantu, saya uraikan proses pembelajaran membaca "Puisi Idol" dalam beberapa langkah. Sepakat Bapak/Ibu?

Langkah Pertama
Sebelum terjun ke gelanggang, eh masuk kelas, kita harus buat dulu persiapannya sesuai rencana yang telah kita susun di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Ya, siapkan 10 atau minimal 5 puisi penyair ternama di Indonesia: Chairil Anwar, Taufiq Ismail, Sutardji Calzoum Bachri, Asep Zamzam Noor, Gus Mus, Joko Pinurbo, dan lainnya. Usahakan puisi yang nantinya akan dibaca para siswa tersebut tidak terlalu gelap ataupun liris dan kesemua puisi yang kita pilih memiliki jumlah bait atau baris yang tidak terlampau jauh berbeda. Kemudian puisi pilihan tersebut di-copy sebanyak 6 atau 10 eksemplar.

Langkah Kedua
Persiapkan format penilaian membaca puisi. Buatlah tabel dengan kolom seperti ini: nomor urut, nama siswa. Kolom berikut dibagi dua, yakni kolom verbal dan non-verbal. Di bawah kolom verbal dibuat kolom intonasi, tempo, artikulasi. Di bawah kolom non-verbal dibuat kolom mimik dan kolom gestur. Lalu berikutnya kolom penghayatan dan jumlah nilai.

Oleh guru kemudian format ini dicoret sekenanya di papan tulis. Lalu minta para siswa membuat kolom tersebut dengan jumlah 'row' sesuai jumlah murid di kelas mereka, kecuali untuk diri sendiri. Jika siswanya berjumlah 25 orang, jumlah 'row'-nya 24 saja. Setelah selesai coretan tabel sekenanya tersebut lalu kita minta siswa untuk memperhatikan sebentar ke papan tulis. Sebab kita harus menjelaskan judul tiap kolom tersebut.

image
Sapardi Djoko Damono (trivia.id)

Intonasi, misalnya, kita harus jelaskan kepada mereka bahwa ini penilaian tentang bagaimana si pembaca puisi membacakan puisinya. Apakah dari pertama membaca puisi nadanya tinggi sampai selesai pembacaan atau bervariasi. Kita bisa jelaskan pada siswa bahwa puisi sama juga dengan sebuah lagu. Coba bayangkan bermacam lagu yang pernah kita dengar. Umumnya dimulai dengan nada rendah atau bisa kita sebut 'intro', tapi di tengah-tengahnya nanti ada 'reff' yang biasanya diulang-ulang dan dinyanyikan dengan nada tinggi.

Beda pada puisi, bait atau larik yang dianggap 'reff' tidak diulang-ulang, dan salah satu penentu 'reff' pada puisi saat dibaca dengan nada tinggi. Contohkan saja puisi "Aku" karya Chairil Anwar yang sudah sangat familiar.

Selanjutnya, kriteria lain, seperti verbal dan verbal juga dijelaskan. Kalau bisa dengan perbandingan seperti tadi. Verbal itu apa mesti dijelaskan dengan sederhana; o, itu kriteria penilaian yang berwujud bunyi (intonasi, tempo, artikulasi). Non-verbal, pelengkap pembaca puisi, seperti gerak tubuh (gestur) dan mimik (ekspresi wajah).

Jelaskan bahwa kesemua kriteria tersebut harus harmonis dengan isi dan nada puisi yang dibacakan. (Di atas sudah saya sampaikan untuk meng-copy beberapa eksemplar puisi pilihan agar para siswa dapat lebih dulu membaca puisi dan menentukan isi serta nada dari puisi yang dipilih untuk dibaca). Jangan lupa juga disampaikan, walaupun tidak ada di kolom penilaian, bahwa mereka harus membaca puisi dan bukan menghafal puisi. Kontak mata dengan audiens penting, makanya jangan menutup wajah dengan lembaran puisi yang sedang dibaca.

Langkah Ketiga
Sampaikan kepada semua siswa bahwa kita sebagai guru perlu tiga orang juri layaknya juri "Indinesian Idol". Ketiga juri itu langsung dipilih guru, tapi perlu persetujuan para siswa. Kemudian mereka dipanggil secara terpisah dan sampaikan bahwa kita butuh tiga karakter juri. Ketiganya harus sok gokil, sok hebat, dan sok lainnya. Anda tinggal tunjukkan gaya juri di "Indonesia Idol" dan kemudian mereka sepakat untuk saling berbeda karakter.

Tujuan karakter ini agar suasana lebih meriah. Dan satu yang menjadi catatan, pilihlah siswa yang menjadi juri yang kita anggap juara kelas di kelasnya. Siswa yang ekstrovert dan menyukai pelajaran Bahasa Indonesia. Jelaskan juga bahwa mereka berhak mengomentari apapun kepada rekannya, tapi di bagian akhir penilaian usahakan memuji yang tampil, supaya mereka tidak sakit hati. Tentu yang mereka sampaikan juga tidak menyalahi intisari dari kriteria penilaian puisi.

image
Taufiq Ismail (sujanews.com)

Langkah Keempat
Membagi kelompok genap dan ganjil. Gunakan saja absensi kelas. Nomor urut 1, 3, 5, dan berikutnya menjadi kelompok ganjil. 2, 4, 6, dan selanjutnya menjadi kelompok genap.

Lalu atur formasi kelas menjadi formasi huruf 'U', sementara untuk juri berada di tengah-tengah. Bagian depan kelas menjadi panggung.

Sampaikan bahwa tiap tampilan dinilai oleh semua orang. Tidak hanya guru dan juri, tapi juga oleh rekan-rekan lain. Kemudian cantumkan bobot rentang nilai di tiap kriteria. Setelah ini arahan selesai, pembelajaran "Puisi Idol" siap dilaksanakan.

Sekian Bapak/Ibu guru Bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.

Sort:  

Mantap that bang.
Ada motivasi tersendiri ketika memberi nama tertentu untuk setiap kegiatan seni ya bang.

Upvote balik ya bang
😆

Membaca puisi seperti menyanyikan lagu, bagian ini yang paling asyik Bang.

Puisi konon membuatnya butuh perjuangan juga ya.

Harus kita akui, lagu lebih familiar untuk semua orang. Termasuk anak-anak. Dan lagu tidak jauh berbeda dengan puisi. Kita bisa menganalogikannya dengan mudah dan saya yakin anak-anak dengan cepat bisa menangkap maksud kita.

Ih bagus banget ada yang mau ngajarin ini... Makasih banget! Btw, musikali puisi juga mungkin bisa membantu.

Jujur, saya kaget dengan metode penemuan saya ini. Kelas saya paling meriah.

Oya, yang sudah coba metode ini, istri saya. Dia juga kaget karena kelas jadi heboh, tapi menyenangkan he he

Kami telah upvote..

Makasih banyak.

upvote back dn follow back dong bg

Cara mengajar puisi yang unik dan kreatif. Semoga semakin banyak anak-anak yang mulai melek tentang sastra dan menggunakan puisi untuk melatih kepekaan rasa dan kreatifitas.
Sukses terus pak guru!