Sinopsi Cinta dan Perang - Sinopsis A Novel Love and War

in #indonesia7 years ago

image
Foto disain ElexMedia

Selamat siang stemian. Berikut ini saya menulis sinopsis novel pertama suami saya @masriadi. Novel ini diterbitkan ElexMedia Komputindo, 2014 lalu. Untuk menikmati serial berserinya bisa lihat akun @masriadi. Saat ini, suami saya memuat serial itu setiap hari. Selamat membaca.

NOVEL ini menceritakan kehidupan seorang gadis bernama Cut Tari—akrab disapa—Tari. Ayahnya tewas ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) ketika perang masih terjadi di Aceh. Sejak saat itu, Tari dibesarkan oleh ibunya. dilarang berhubungan atau berkomunikasi dengan militer (aparat penjaga keamanan negara).

Konflik merengut kebahagiaan Tari dan ibunya. Ibu Tari trauma dengan militer dan masyarakat sipil yang menggunakan senjata api. Bahkan, dia mengharamkan anaknya mencintai tentara. Ibu ringkih ini menghadap Tuhan dengan satu pesan, bahwa Tari harus berdamai dengan keadaan. Tak menaruh dendam pada pembunuh ayahnya.

Setelah ibunya tiada, Tari membulatkan tekad untuk kuliah. Rencana disusun matang. Bekerja sambil kuliah pilihan yang tepat untuk menutupi biaya hidup. Dara yatim-piatu ini pun melakoni babak baru kehidupan, menjadi mahsiswi di perguruan tinggi negeri. Beruntung, Tari gadis berjilbab panjang hingga menutupi perut ini diterima bekerja pada lembaga swadaya masyarakat. Lembaga ini mengadvokasi kasus-kasus kekerasan yang dialami masyarakat sipil. Disinilah Tari bertemu seorang militer (Taufan). Awalnya tak ada desiran aneh di hatinya. Namun, lama kelamaan cinta itu tumbuh. Percintaan tak biasa. Karena berlangsung saat perang menyalak. Nyawa hilang dari raga saban waktu.

Cinta memang tak mengenal usia, waktu dan lokasi kejadian. Di daerah perang, cinta tumbuh di jiwa. Tari mencintai Taufan. Sayangnya, cinta ini tak kesampaian karena Taufan harus segera meninggalkan medan perang. Kembali ke satuannya di pulau seberang.

Meski begitu, cinta kedua hamba Tuhan itu terus melekat. Mereka kembali bertemu disaat Taufan sudah memiliki istri dan seorang anak. Lalu, bagaimanakah nasib Tari?

Novel ini mengambil sisi lain konflik Aceh terjadi lebih dari 35 tahun. Konflik sebenarnya antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Indonesia yang telah sepakat berdamai tahun 2005 lalu. Namun, dalam novel ini kata militer dalam arti sebenarnya disamarkan menjadi pasukan penjaga keamanan negara. Tujuannya untuk menghindari sebutan nama lembaga tertentu pada kisah fiksi. Selain itu, novel ini berisi pesan moral, bahwa cinta bisa tumbuh dimana saja. Bahwa perjuangan menamatkan kuliah saat perang menyalak butuh perjuangan panjang. Meski, pada situasi tak menentu dan nyawa tak berharga, perjuangan cinta dari mahasiswi miskin terus menyala. Ya, nyala cinta dalam jiwa.


image

SILAKAN RESTEM, VOTE DAN FOLLOW SAY @HALIDABAHRI

Sort:  

Konflik merengut kebahagiaan Tari dan ibunya. Ibu Tari trauma dengan militer dan masyarakat sipil yang menggunakan senjata api. Bahkan, dia mengharamkan anaknya mencintai tentara. Ibu ringkih ini menghadap Tuhan dengan satu pesan, bahwa Tari harus berdamai dengan keadaan. Tak menaruh dendam pada pembunuh ayahnya.

wah bahaya ne.. 👇👇👇

Cinta memang tak mengenal usia, waktu dan lokasi kejadian. Di daerah perang, cinta tumbuh di jiwa. Tari mencintai Taufan. Sayangnya, cinta ini tak kesampaian karena Taufan harus segera meninggalkan medan perang. Kembali ke satuannya di pulau seberang.

Meski begitu, cinta kedua hamba Tuhan itu terus melekat. Mereka kembali bertemu disaat Taufan sudah memiliki istri dan seorang anak. Lalu, bagaimanakah nasib Tari?