Ciri Manusia Indonesia Menurut Mochtar Lubis

in #indonesia7 years ago


6 April 1977, Taman Ismail Marzuki, seorang laki-laki berdiri tegak di atas panggung. Ia dengan lantang menyampaikan isi pidato kebudayaannya. Para hadirin tercengang! Hingga kini, pidato kebudayaan itu masih terngiang gemanya. Betapa tidak? Ia - dengan kegelisahan - merasa prihatin terhadap keadaan bangsa pada saat itu. Apa yang telah disampaikannya dalam pidato itu adalah gambaran umum yang kita temui dalam kehidupan bermasyarakat kita.

Apa isi pidato kebudayaannya itu? Ciri manusia Indonesia yang cenderung lebih banyak negatif dari pada sisi positif. Pada kesempatan ini kami rangkum sebagai pengingat dan dapat menjadi renungan bagi kita. Apa saja ciri-ciri manusia Indonesia?

Munafik

Orang Indonesia munafik. Lihatlah bagaimana sebuah aturan yang telah ditetapkan, namun orang Indonesia masih banyak yang melanggarnya. Hukum hanya berlaku bagi orang-orang lemah, sedangkan bagi yang memiliki kekuasaan, hukum dengan mudah dapat diperjualbelikan. Orang Indonesia yang pandai bicara dan menasehati orang-orang kepada jalan yang benar, namun di sisi lain ia tidak pernah melakukan apa yang dikatakannya. Munafik atau hipokrit menjadi ciri yang paling lazim kita temui dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam sebuah komunitas, orang-orang munafik berada dalam lingkaran itu.

Enggan Bertanggungjawab

Jarang sekali kita melihat orang Indonesia yang mengakui kesalahannya masing-masing. Meskipun hukum telah menetapkannya sebagai tersangka suatu perbuatan yang melawan hukum, ada saja cara orang Indonesia untuk berkilah. Mereka malu untuk mengakui suatu kesalahan yang telah dilakukannya di depan umum. Segan dan enggan bertanggungjawab tampaknya telah mendarah daging dalam kehidupan suatu komunitas masyarakat. Jika ada kesalahan orang lain, orang Indonesia girangnya bukan main. Mereka menyudutkan bahkan mencela, tapi lupa melihat kesalahan sendiri.

Berjiwa Feodal

Ciri ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan orang-orang Indonesia. Tradisi ini seakan (tetap) terjaga meskipun rezim berganti. Anda bisa melihat bagaimana hubungan kekeluargaan masih diutamakan dalam urusan jabatan. Orang-orang Indonesia nepotis. Tidak terbantahkan. Ada perasaan kurang enak jika tidak mengutamakan hubungan keluarga atau hubungan emosional ketika menentukan sebuah posisi atau jabatan. Padahal, masih banyak orang lain yang lebih cakap untuk menjalankan posisi atau jabatan tersebut. Selain itu, berjiwa feodal atau kolot juga masih memerangkap orang-orang Indonesia. Mereka selalu ingin untuk "dihormati", yang senior merasa angkuh dengan kedudukannya sehingga mereka menuntut para junior atau orang-orang baru untuk menghormati mereka. Orang-orang Indonesia juga masih ingin bertahan dengan prinsip nilai-nilai lama sehingga sangat sulit untuk menerima suatu perubahan.

Percaya Takhayul

Orang Indonesia masih ada yang percaya takhayul atau hal-hal yang berbau mistis. Dukun-dukun mudah ditemukan di negara ini. Bahkan orang-orang berpendidikan masih terjebak dengan takhayul. Mereka kerap menghubungkan tanda-tanda dengan suatu fenomena yang secara ilmiah tidak dapat diterima.

Artistik

Ini adalah ciri manusia Indonesia yang memiliki sisi positif. Orang Indonesia memiliki cita rasa dalam berkesenian. Karya-karya seni Indonesia unik dan selalu melahirkan ide-ide baru. Banyak sekali yang dapat dituangkan dalam karya-karya seni di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari keadaan geografis Indonesia yang pesona keindahan alam yang luar biasa.

Karakter Lemah

Orang Indonesia tidak memiliki karakter atau watak yang kuat. Dalam menghadapi suatu persoalan yang pelik, mereka hanya bersikap pasrah dan menunggu sebuah perubahan tanpa berusaha untuk melakukan perubahan itu. Orang Indonesia cenderung melihat ke bawah. Lemahnya karakter orang Indonesia justru melahirkan banyak penjilat-penjilat. Mereka melakukan apa saja untuk mendapatkan simpati dari orang yang lebih kuat dari dirinya.

Boros

Ciri negatif lain orang Indonesia adalah boros atau tidak hemat. Gaya hidup orang Indonesia ini dapat kita temukan dalam sebuah komunitas. Boros menyebabkan orang Indonesia terlilit hutang guna memenuhi hasrat mereka untuk bisa hidup layak. Negara yang dijalankan oleh orang-orang boros justru mengantarkan negara ini diambang kehancuran. Lihatlah bagaimana penyerapan suatu anggaran yang dilakukan oleh pengambil kebijakan. Mereka hidup boros dengan uang negara dan berfoya-foya. Inilah yang menyebabkan negara kita tidak berkembang.

Tidak Suka Bekerja Keras dan Malas-malasan

Bekerja keras bukanlah bagian dari suatu sikap orang Indonesia. Mereka merasa cukup dengan apa yang telah mereka raih. Nongkrong di warung kopi dan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat sudah lazim kita temui. Orang Indonesia tidak mampu mengelola waktu dengan baik. Mereka kerap menunda-nunda suatu pekerjaan, padahal pekerjaan tersebut mampu diselesaikan dalam sekejap. Inilah karakter orang Indonesia yang sulit dihilangkan.

Kurang Sabar

Dalam hal ini, tidak ada yang perlu diperdebatkan. Budaya antri atau budaya mematuhi rambu-rambu lalu lintas belumlah tertanam dalam nilai-nilai kehidupan masyarakat kita. Mereka masih gemar menyerobot daftar antrian atau masih senang melanggar lampu lalu-lintas. Orang Indonesia juga kurang sabar dalam mengambil keputusan sehingga menimbulkan penyesalan yang tak berguna.

Cepat Cemburu dan Dengki

Orang Indonesia tidak bisa melihat orang lain senang. Tidak salah jika ada jargon "susah ketika melihat orang lain senang, dan senang jika melihat orang lain susah".

Manusia Sok

Orang Indonesia sok dalam segala hal. Ada yang sok tahu segala persoalan, ada yang sok hebat, ada yang sok pamer, ada yang sok kaya, ada yang sok cantik, dan lain-lain.

Tukang Tiru

Orang Indonesia suka meniru. Meniru dalam segala bidang kehidupan. Kita meniru India ketika suatu sinetron India merajai televisi. Kita meniru Korea ketika demam Korea menjalar. Kita meniru karya-karya orang lain dan dengan bangga mengklaim bahwa karya itu adalah miliknya.

Kurang Peduli Nasib Orang Lain

Nasib orang lain yang sedang menderita kurang mendapat perhatian. Orang kaya di Indonesia jarang sekali memperhatikan nasib-nasib orang miskin di lingkungan mereka. Hanya satu dua orang saja yang memiliki kepekaan, selebihnya adalah orang-orang egois. Tidak salah jika tingkat kriminalitas di Indonesia semakin meningkat.

Berhati Lembut

Di samping memiliki ciri-ciri negatif, orang Indonesia ternyata memiliki hati yang lembut. Tingkat sensitifitas hati orang Indonesia sangat tinggi. Janganlah memantik konflik orang-orang Indonesia, karena jika sekali mereka mendendam, akan sangat sulit untuk dipadamkan.


Begitulah sekilas ciri-ciri manusia Indonesia yang dipaparkan oleh Mochtar Lubis. Saya sebagai admin Indonesia Trail perlu membuat postingan ini karena sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Mochtar Lubis. Karena saya juga memiliki ciri-ciri tersebut. Bagaimana dengan Anda?


Steemian dapat melihat biografi singkat Mochtar Lubis di sini.


Artikel di atas admin rangkum dari sumber berikut:

Ciri Negatif Manusia Indonesia

Pidato Kebudayaan Mochtar Lubis

Foto Mochtar Lubis diambil dari wikimedia commons yang bebas lisensi.


steemtrail.png

Upvote dan resteem @indonesia-trail. Bergabunglah bersama jaringan Steem Trail di Discord dengan klik link ini https://discord.gg/R2qNNv7



Sort:  

Postingan daging banget nih!
Saya sangat setuju dengan beberapa karakteristik masyarakat indonesia dari masa ke masa. Menirutku ada satu lagi sifat negatif orang indonesia saudara pemegang akun @indonesia-trail, yaitu susah berbagi ilmu
Contohnya sih seserhana saja, seperti tulang pangkas misalnya. Ia tidak akan mengajari yang lain untuk bisa menjadi tukang pangkas. Takut rejekinya diambil pemangkas baru yang diajarinya. Padahal rezeki kita telah di tanggung oleh-Nya.mohon kritikannya jika ada kesalahan dalam penyampaian.

Banyak sisi negatif dan positif dari seseorang dan menurut orang lain. Artikel di atas adalah ciri manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis, seorang sastrawan besar kita.

Iya
Siap bang

betul sekali bro :)

munafikya kena banget dah ya, hahah

Pernyataan ini sangat benar. Kita bisa liat sendiri perkembangan sampai sekarang. Kejadian demi kejadian yang kita liat dan rasakan. Yang perlu kita lakukan adalah mengubah dari diri pribadi kita agar pernyataan ini hilang pada waktu yang akan datang :-)

Artikel yang sangat bagus dan bermanfaat.
Banyak ilmunya, kalau mau membaca detilnya, bukan hanya berkomentar semata.

apa yang di katakan Mochtar Lubis benar,Terimakasih banyak telah berbagi ilmu @indonesia-trail

This has been reported to be a copy pasta of this National Geographics Indonesia article, however I cannot match random strings of text that I try, so I am not sure.

Pas banget hehe ciri-ciri sepanjang zaman