Dimana tidak ada saya, disitulah terasa enak
Kata orang, kerja kantoran enak dan senang, aktivitasnya ditempat teduh dan nyaman, ruangan ber AC dan fasilitas-fasilitas lainnya. Orang kantoran selalu rapi dengan pakaian seragam dari atas sampai ujung kaki. Orang kantoran juga banyak uang dan kehidupannya mewah, itu kata orang.
Namun tahukah fakta yang terjadi sebenarnya?..
Orang kantoran memang jika dilihat dari segi perekonomiannya lumanyan sejahtera, namun tidak semua yang bekerja dikantor itu merupakan pegawai pemerintah. Hampir 30% staf yang ada dikantor-kantor pemerintahan adalah tenaga honorer atau tenaga harian lepas yang gajinya tidak seperti yang dibayangkan orang-orang non kantoran, termasuk saya.
Tidak dipungkiri jika setiap perkantoran mempunyai fasilitas yang tergolong bagus, itu dikarenakan setiap tahunnya selalu ada program pengadaan barang dan jasa, semua itu adalah sebagai penunjang agar lancarnya aktivitas perkantoran dalam melayani segala bentuk administrasi dan kegiatan perkantoran lainnya.
Berpakaian seragam dan rapi merupakan kewajiban setiap aparatur pemerintah, ini memang sudah ketentuannya, jadi memakai seragam bukanlah menunjukkan tingginya derajat sosial yang dimilikinya, staf honorer juga diwajibkan berseragam yang sama walaupun kenyataannya gajinya jauh berbeda.
Memang beban kerja orang kantoran berbeda jauh dengan pekerja-pekerja diluar perkantoran, misalnya buruh lepas atau petani dan nelayan. Tapi perlu diketahui beban psikologis yang ditanggung lebih berat. Setiap pekerjaan yang dilaksanakan mempunyai tanggung jawab yang besar, dimana setiap pekerjaan harus mengikuti prosedur yang sesuai dengan peraturan pemerintah agar tidak berbenturan dengan hukum yang telah ditetapkan, artinya harus ada laporan pertanggungjawaban setiap tahunnya.
Bekerja diperkantoran mempunyai keterikatan, yaitu sebuah peraturan yang mewajibkan stafnya bekerja sesuai dengan tugas pokok dan posisinya masing-masing. Beban hari kerja harus mengikuti ketentuan pemerintah dimana setiap minggunya wajib masuk kantor selama lima atau enam hari dengan ketentuan jam kerja standar nasional.
Jika peraturan-peraturan tersebut dilanggar maka akan ada konsekwensi hukum baik itu peringatan atau dibebas tugaskan alias dipecat dari pekerjaannya. Ini sangat berbeda dengan orang-orang yang bekerja diluar sana, mereka bisa bebas menentukan jam kerjanya karena tidak terikat dengan perjanjian surat keputusan kerja. Bagi staf perkantoran ada tidaknya kegiatan mereka wajib masuk kantor.
Jadi kesimpulannya setiap pekerjaan baik itu pegawai, honorer, buruh, petani, nelayan dan lain-lain ada sisi senang dan susahnya. Enak bagi orang yang melihat belum tentu enak bagi orang yang menjalaninya. Setiap pekerjaan tentu ada konsekwensinya sendiri, itu merupakan tanggung jawab yang harus dijalani.
Berprasangka bahwa seseorang lebih baik dari yang kita rasakan adalah hal yang wajar, sebagai mana sebuah ungkapan yang mengatakan, "dimana yang tidak ada saya terasa disitulah yang enak". Padahal kenyataannya semua itu hanyalah perkiraan saja, kenyataannya setiap pekerjaan yang kita geluti tentu ada bebannya masing-masing dan suka dukanya yang harus dijalani.
"Mangat pat hana tanyo," kheun Wak Lah.
Yups, tepat sekali Mr.mouse
Posted using Partiko Android
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by mahyailyas from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
Rumput tetangga tampak lebih hijau :)